2009-05-22

Wako: Asap Ganggu Perekonomian

Wako: Asap Ganggu Perekonomian
Pekanbaru Siaga Asap

PEKANBARU (RP) - Kabut asap yang melanda Kota Pekanbaru dinilai sudah mengkhawatirkan. Pasalnya, jarak pandang menjadi sangat rendah hanya 200-300 meter. Selain itu, masyarakat Pekanbaru juga terancam berbagai penyakit, seperti infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), asma atau pingsan mendadak.

Melihat kondisi yang semakin parah ini, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekabaru menginstruksikan seluruh Puskesmas yang ada untuk melakukan tindakan Siaga Asap. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, Rini Hermiati melalui Kasi Pencegahan Penyakit Diskes Pekanbaru M Napiri SKM kepada Riau Pos, Selasa (19/5).

‘’Kondisi asap di Pekanbaru sekarang memang masuk pada tahap mengkhawatirkan. Untuk itu, kita akan lakukan tindakan antisipasi penyakit yang disebabkan oleh asap. Salah satunya dengan menginstruksikan kepada Puskesmas untuk melakukan tindakan siaga asap,’’ ujarnya.

Tindakan siaga asap meliputi imbauan kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, meningkatkan SKD Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait asap, serta berkoordinasi dengan sekolah, lurah dan camat. Selain itu, Puskesmas juga diwajibkan melaporkan tiap penyakit yang ditemukan di wilayahnya. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi awal pengaruh asap bagi kesehatan masyarakat.


Dari pantauannya asap yang menyelimuti di Pekanbaru puncaknya terjadi pada dini hari. Seperti yang terjadi pada Selasa (19/5) yaitu antara pukul 00.30 WIB-03.00 WIB, dan dilanjutkan dari pukul 05.30 WIB hingga pukul 08.10 WIB. Pada waktu tersebut, bukan hanya jarak pandang yang menipis, tapi penyakit disebabkan asap juga sangat tinggi. Dijelaskan Napiri, ISPA adalah salah satu penyakit yang kerap terjadi akibat asap. Pasalnya asap yang mengandung partikel kasar jika terhirup pada saat bernafas mengakibatkan luka di bagian saluran pernapasan. Akibatnya, akan terjadi infeksi. Selain ISPA, asma dan pingsan tiba-tiba juga mengancam mereka yang kerap beraktifitas di luar rumah. Untuk itu, dengan diyatakan status Pekanbaru menjadi siaga asap, diharapkan masyarakat juga meningkatkan kewaspadaan pada saat di luar rumah.


‘’ISPA, asma dan pingsan mendadak hanya beberapa penyakit yang disebabkan asap. Selain itu banyak lagi yang bisa terjadi karena asap, seperti lakalantas. Oleh karena itu, Diskes mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, terutama pada anak-anak,’’ imbaunya.


Wako: Asap Ganggu Perekonomian

Asap tebal yang menyelimuti Kota Pekanbaru bisa menyebabkan terganggunya perekonomian di Kota Pekanbaru. Pasalnya dengan tebalnya kabut asap sangat mengganggu transportasi udara, laut dan darat terutama dengan jarak jauh.

‘’Kabut asap sangat mengganggu perekonomian di Kota Pekanbaru, terutama gangguan terhadap jalur transportasi,’’ kata Wali Kota Pekanbaru Drs H Herman Abdullah MM kepada Riau Pos, Selasa (19/5) di Balai Payung Sekaki.


Secara gamblang Herman Abdullah menegaskan, lokasi kebakaran lahan sangat kecil terjadi di Kota Pekanbaru. Kalaupun ada, kata Herman Abdullah, adalah orang membakar lahan untuk pembangunan perumahan, dan lainnya. ‘’Itu pun hanya skala kecil, bukan skala besar,’’ sebutnya.


Minta Warga Waspada

Wali Kota juga berharap antisipasi dari warga untuk berkembangnya penyakit akibat kabut asap yang terjadi sekarang ini.

‘’Kita juga tak bisa melarang warga keluar rumah, hanya anjuran warga, terutama untuk anak-anak pergi sekolah harus hati-hatilah sudah barang tentu harus memakai masker,’’ jelasnya.


Bedasarkan Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU) milik Bapedalda Kota Pekanbaru menunjukan angka 1-45, jadi masih warna hijau atau masih baik, hingga Senin (18-5) lalu. ‘’Untuk sekarang masih normal dan baik, tapi tak tahu kondisi hari-hari kedepan,’’ jelas Kepala Bapedalda Pekanbaru Dedi Gusriadi.


Namun risiko besar yang akan mengancam warga Kota Pekanbaru didepan mata, akibat kabut asap. Terutama radang tenggorokan, radang paru-paru, serangan asma bagi penderita asma dan keracunan gas yang ada dalam asap.(esi/cr2/yls)


Sumber: Harian Pagi Riau Pos
(Rabu, 20 Mei 2009 , 07:23:00)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org