Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Belasan beruang berkeliaran di kawasan pemukiman di Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, dan beberapa diantaranya berusaha menyerang penduduk.
Dari sekitar 12 beruang yang muncul di pemukiman di daerah itu, empat ekor diantaranya telah merusak perkebunan warga, wartawan ANTARA melaporkan dari Dempo Utara, Selasa.
Sejumlah warga mengaku pernah dikejar-kejar beruang ketika secara tidak sengaja berpapasan dengan hewan yang tergolong sudah langka itu.
"Kami sering menemukan di setiap kawasan pasti ada beruang dan biasanya berpasangan, tapi baru di Dusun Cawangbaru empat ekor mulai ganggu warga," kata Saaludin, Ketua RW 02 Dusun Jabatakar, Kelurahan Jangkarmas.
Dia mengatakan, hampir setiap kawasan sudah sering ditemukan beruang madu berkeliaran, dan bahkan satu minggu lalu seekor beruang berat 200 kilogram melukai tiga warga Bumiagung. Namun akhirnya berhasil ditangkap dengan cara diburu dan kemudian dibantai.
"Belasan beruang ini tersebar di beberapa kawasan seperti Bukit Kayu Manis, Digal, Rurah, Padang Apit dan termasuk kawasan perkebunan Subang Tanah Cawang, Kelurahan Rebahtunggi," ungkap dia lagi.
Beruang itu bukan hanya mencari makanan saja, tapi sering merusak pohon kopi dan tanaman lainnya untuk dijadikan sarang. Sebab kebiasaan beruang dimana tempat sering mencari makan pasti akan membuat sarang.
"Kita minta pihak terkait segera mengambil tindakan cepat, keberadaan beruang itu bukan saja akan mengancam keselamatan warga, tapi sejak binatang itu muncul warga takut ke kebun," ungkap dia.
Lurah Jangkarmas, Ferimansyah, puluhan beruang turun ke pemukiman sebagai bukti jika habitatnya sudah terganggu dan hal ini menjadi bukti jika tidak ada lagi makanan. Kemudian hutan di kawasan bukit barisan banyak rusak dan terjadi penggundulan.
Wakil Wali Kota Pagaralam, Ida Fitriati, mengatakan bahwa sudah meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, untuk segera melakukan penangkapan, karena binatang buas tersebut sudah melakukan teror.
(ANT-127/S026)
Sumber : ANTARA News (Selasa, 3 Agustus 2010 16:26 WIB)
Dari sekitar 12 beruang yang muncul di pemukiman di daerah itu, empat ekor diantaranya telah merusak perkebunan warga, wartawan ANTARA melaporkan dari Dempo Utara, Selasa.
Sejumlah warga mengaku pernah dikejar-kejar beruang ketika secara tidak sengaja berpapasan dengan hewan yang tergolong sudah langka itu.
"Kami sering menemukan di setiap kawasan pasti ada beruang dan biasanya berpasangan, tapi baru di Dusun Cawangbaru empat ekor mulai ganggu warga," kata Saaludin, Ketua RW 02 Dusun Jabatakar, Kelurahan Jangkarmas.
Dia mengatakan, hampir setiap kawasan sudah sering ditemukan beruang madu berkeliaran, dan bahkan satu minggu lalu seekor beruang berat 200 kilogram melukai tiga warga Bumiagung. Namun akhirnya berhasil ditangkap dengan cara diburu dan kemudian dibantai.
"Belasan beruang ini tersebar di beberapa kawasan seperti Bukit Kayu Manis, Digal, Rurah, Padang Apit dan termasuk kawasan perkebunan Subang Tanah Cawang, Kelurahan Rebahtunggi," ungkap dia lagi.
Beruang itu bukan hanya mencari makanan saja, tapi sering merusak pohon kopi dan tanaman lainnya untuk dijadikan sarang. Sebab kebiasaan beruang dimana tempat sering mencari makan pasti akan membuat sarang.
"Kita minta pihak terkait segera mengambil tindakan cepat, keberadaan beruang itu bukan saja akan mengancam keselamatan warga, tapi sejak binatang itu muncul warga takut ke kebun," ungkap dia.
Lurah Jangkarmas, Ferimansyah, puluhan beruang turun ke pemukiman sebagai bukti jika habitatnya sudah terganggu dan hal ini menjadi bukti jika tidak ada lagi makanan. Kemudian hutan di kawasan bukit barisan banyak rusak dan terjadi penggundulan.
Wakil Wali Kota Pagaralam, Ida Fitriati, mengatakan bahwa sudah meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel, untuk segera melakukan penangkapan, karena binatang buas tersebut sudah melakukan teror.
(ANT-127/S026)
Sumber : ANTARA News (Selasa, 3 Agustus 2010 16:26 WIB)