2013-09-23

Hutan Larangan Adat Rimbo Potai Kabupaten Kampar

Hutan Larangan Adat Rimbo Potai Merupakan Salah-Satu Objek Wisata yang terletak Desa Koto Timbun, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Lokasi Hutan Larangan Adat Rimbo Potai sekitar 48 kilometer dari Kota Pekanbaru menempuh jarak sekitar 1,5 jam mencapai lokasi hutan. Hutan Larangan Adat Rimbo Potai merupakan hutan larangan adat, Luasnya kurang lebih 570 ha. Yang membentang dalam enam kawasan rimbo (hutan), yaitu rimbo potai, rimbo silayang-layang, rimbo koto nagaro, rimbo pematang kulim, rimbo cubodak mangkarak dan rimbo panoghan.

Beberapa jenis Pohon di antaranya pohon petai, meranti, pulai, jelutung, kempas, dll.


2013-09-01

VOTE FOR FOREST Pilih Hutan Untuk Masa Depan

Pilih Hutan Untuk Masa Depan! Dengan adanya pesta demokrasi pemilihan Gubernur Riau, Greenpeace, Jikalahari dan Walhi Riau bermaksud mengadakan sosialisasi tentang himbauan untuk memilih calon pemimpin baru Riau yang lebih peduli dan mempunyai komitmen terhadap penyelamatan lingkungan khususnya hutan.



2013-05-30

Hutan Rimbo Tujuh Danau di Buluh Cina

Hutan Rimbo Tujuh Danau di Desa Buluh cina - Merupakan Desa Wisata yang terletak Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar (Riau) Untuk bisa sampai ke lokasi wisata di Negeri Enam Tanjung Desa Buluh cina ini, kita dapat menempuh perjalanan sejauh 21 km dari pusat Kota Pekanbaru. Hutan Rimbo Tujuh Danau ini merupakan salah satu tanah ulayat yang memiliki potensi untuk kegiatan ekowisata. Sesuai dengan namanya di hutan wisata ini terdapat 7 danau yaitu: Danau Pinang Luar, Danau Pinang Dalam, Danau Tanjung Putus, Danau Baru, Danau Tuok Tonga, Danau Tanjung Balam, Danau Buntal.



Uniknya ada beberapa danau didalam hutan ulayat, danau-danau tersebut secara geologi disebut danau Ox-Bow atau danau Tapal Kuda. Terbentuk secara alami dari proses perubahan alur sungai.
Didalam ekosistem Danau terdapat berbagai jenis ikan yang bernilai ekonomis seperti, Ikan Motan, Patin, Baung, Gurami, Belida, Tapa, Toman, Gabus, Pantau Tilan Selinca, Lele, dll.

Penangkapan ikan di danau dilakukan dengan cara tradisional dan jenis alat tangkap yang diperbolehkan antara lain: Sempirai, Pengilar, Jarring Tradisional, Pancing, Jala, Bolek, dan Lukah.

Hutan Ulayat Rimbo Tujuh Danau banyak terdapat berbagai jenis pohon-pohon hingga mencapai 60 jenis Pohon yang di antaranya: Rengas (Gluta renghas), Kempas (Compassia sp), Merbau, Kruing, Meranti, Kandis, Cimpu, Ara, Pisang-pisang, Durian hutan, Kedundung, Cengkawang, Ramin, Smotam, Daru-daru, Langgam, Beringin, Pohon Bagak, Jawi-Jawi, Cempedak Air, Bayu, Belanti, Rukam, Cemetas, Pohon Tulang, Babonai, Duit-Duit, Sikadabu, di Hutan Wisata Rimbo Tujuh Danau ini juga banyak terdapat pohon sialang tempat lebah madu bersarang, dll. dan usia pohon yang ada di hutan ini berkisar ratusan tahun hingga ada juga yang mencapai 400 tahun dengan ukuran pohon mencapai 8 rentang tangan orang dewasa. Rengas (Gluta renghas) yang di temui di Hutan Ulayat Rimbo Tujuh Danau ini merupakan jenis pohon andalan Provinsi Riau.

Hutan Ulayat Rimbo Tujuh Danau ini juga kaya akan potensi faunanya, seperti Beruang Madu, Siamang, Beruk, Kera, Rusa, Panduk, Biawak, Babi, Napuh, Kancil, Tupai, Ayam Hutan, Elang, Enggang, Punai, Balam, Murai, Selindit, Domo, Bangau, Kontul, Pogam, Kikik, Tiung Beo, Berbah, Incilak, Ruak-Ruak, Sawai, Ondu, Bubut, serta berbagai jenis Kupu-Kupu, dll.

2013-03-17

Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau

Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH) Provinsi Riau merupakan kawasan Pelestarian Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan pada Tahun 1999 Seluas 6.172 Ha yang meliputi tiga Kabupaten / Kota yaitu Kabupaten Kampar seluas 3.041,81 Ha, Kabupaten Siak seluas 2.323,33 Ha dan Kota Pekanbaru seluas 806,86 Ha.

Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau adalah kawasan pelestarian alam yang bertujuan untuk koleksi bermacam-macam tumbuhan, dan satwa-satwa yang alami maupun buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. Dengan hal ini Blogger Bertuah Pekanbaru (Bertuah.tv) melakukan peliputan langsung ke kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim untuk mengetahui bagaimana keindahan dari kawasan tesebut.



Kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura Minas) merupakan lokasi wisata yang sangat trategis karena dekat dengan Ibukota Provinsi. Untuk mencapai kawasan tersebut dapat ditempuh dengan route Pekanbaru – Minas dengan jarak 25 Km dari Kota Pekanbaru dengan waktu tempuh perjalanan + 30 menit. 

Bertuah TV Crew



Nama Kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau diambil dari nama ayahanda dari Sultan Syarif Qasim yang dikenal sebagai pahlawan nasional asal Riau. Penggunaan nama ini untuk mengabadikan jasa pahlawan yang diharapkan semangat dan nasionalisme kepahlawanannya menjadi teladan bagi generasi sesudahnya.

Potensi Dan Daya Tarik Keanekaragaman Hayati Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Sebagai kawasan dengan tipe hutan hujan dataran rendah, Kawasan ini memiliki potensi flora dan fauna yang sangat beraneka ragam baik dari jenis yang asli dari kawasan tersebut maupun yang di datangkan dari luar kawasan. Keanekaragaman jenis flora dan fauna yang saat ini sudah sulit dijumpai di Provinsi Riau menjadi daya tarik tersendiri bagi kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi kepentingan wisata alam, pendidikan dan penelitian.

Flora : Keanekaragaman jenis Tahura SSH sangat mewakili suatu kondisi hutan dengan tipe hutan hujan dataran rendah. Tercatat + 127 jenis flora yang merupakan tumbuhan asli hutan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim yang didominasi dari family Dipterocarpaceae, Lauraceae, Euphorpeaceae, Anacardiaceae, Guttiferae, Sapotaceae, Myrtaceae dll.

Bahkan beberapa jenis yang saat ini sudah sulit dijumpai, sebagai akibat pembalakan liar yang marak terjadi di Provinsi Riau, di hutan Tahura SSH masih dapat dijumpai seperti jenis Meranti, Keruing, Kulim dengan ukuran diameter kayu yang sangat besar bahkan beberapa jenis dapat dijumpai dengan ukuran diameter lebih dari 1 meter.

Selain jenis asli juga terdapat beberapa jenis yang didatangkan dari luar sebagai koleksi jenis diantaranya Gaharu, Matoa serta beberapa jenis tanaman buah seperti Tampui, Lengkeng, Kedondong, Rambutan dan Durian Montong.

Sebagai wujud pengembangan keanekaragaman jenis, pihak UPT
Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim telah melakukan inventarisasi jenis pohon guna dijadikan sebagai tegakan sumber benih serta berencana akan menambah beberapa jenis koleksi tumbuhan seperti Jelutung, Ramin, Bulian (Ulin) dll.

Fauna : Selain keanekaragaman jenis flora, Kawasan Tahura SSH juga memiliki keanekaragaman jenis fauna yang cukup tinggi. Sedikitnya dapat dijumpai 42 jenis burung, 4 jenis reptilia dan 16 jenis mamalia.

Di antara 42 jenis burung terdapat satu jenis burung yang hanya ada di Sumatera yaitu burung Serindit Melayu (Loriculus galgulus), sedangkan jenis burung lain yang dapat dijumpai diantaranya jenis burung Elang (Halicetus sp), Enggang (Buceros rhinoceros), Beo (Gracul refiigiosa), dll.

Jenis-jenis reptilia antara lain : Ular (Sanca sp), Biawak (Salvator sp), Tokek, bunglon terbang dll.

Jenis mamalia antara lain : Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis), Harimau Loreng Sumatera (Panthera tigris sumantrensis), Babi Hutan (Sus scrofa), Ungko (Hylobates agifis), Beruk (Macaca nemestrina), Siamang (Symphalangus syndactylus), Beruang Madu (Helarctos malayanus), Kijang (Muntiacus muntjak), Landak (Hystrix brachyura) dll.

Pada musim-musim tertentu di Kawasan
Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim juga dapat dijumpai serangga kupu-kupu dan capung dengan aneka warna yang sangat indah.

2013 KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Advanture

Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org