2009-01-21

CAVING

CAVING


Gua terbentuk dari proses alami yang umumnya berasal dari batuan calsit dan deposit lainnya. Kebanyakan dari gua mempunyaio cirri-ciri yaitu : basah, berlumpur, lembab, suhu rendah, mempunyai sumber air yang selalu menetes dari langit-langit gua dan terkadang terdapat aliran air atau sungai pada dasar gua. 

Sifat dan bentuk gua berdasarkan bahan induk :

• Standstone caves
Dikenal dengan gua batuan pasir yang umumnya berwarna suram
dan kekuninf-kumingan.

2009-01-19

ORIENTASI MEDAN

ORIENTASI MEDAN
“ ORMED “

A. Pendahuluan
Dalam suatu perjalanan terkadang kita dihadapkan pada suatu keadaan yang mengharuskan untuk menaksir terdahulu kondisi medan yang akam dihadapi. Maksudnya agar melewati medan tersebut kita tidak terjebak dalam kesulitan. Misalnya menyeberangi sungai, kita harus menaksirkan lebar sungai, kedalaman serta kecepatan arusnya. Peramalan bentuk awan, suara debur pantai, bau-bauan yang berbahaya. Hasilnya penaksiran yang didapat tentu saja tidak tepat benar, ketelitian hasil penaksiran akan tergantung dari kecermatan dan ketelitian.


B. Dasar-dasar Ilmu Medan

  1. Ilmu medan yang sebenarnya, terdiri dari 4 bagian yaitu : geografi, morfologi, hidrografi dan topografi.
  2. Ilmu membayangkan medan (topografi praktis) adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan alat untuk mendapatkan bayangan yang jelas tentang suatu medan. Terbagi menjadi : cara penggunaan peta topografi dan uraian mengenai medan.
  3. Ilmu Pengintaian adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara yang terbaik untuk melakukan pengintaian suatu medan untuk keperluan tugasnya.

2009-01-16

MOUNTAINEERING

PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang bernilai sangat tinggi. Sumberdaya alam itu berupa lautan dengan kekayaanya ,hutan hutan tropis yang diakui sebagai paruparu dunia ,sungai -sungai , danau alami dan gunung-gunung .

Sebagai pecita alam kita dituntut untuk lebih mengetahui kondisi alam, hal tersebut selain untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam juga dapat memenuhi rasa keingin tahuan yang Sebagai mendorong rasa keberanian serta ketabahan dalam menghadapi tantangan alam.

Gunung adalah bagian alam yang mempunya keindahan dan keunikan. Gunung juga merupakan suber daya alam yang menyimpan banyak kekayaanyang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Untuk megetahui lebih dalam tentang gunung kita bisa melakukan pendakian. Dalam kepecinta alaman pendakian gunung disebut dengan MONTAINEERING. Mountaineering merupakan suatu perjalanan mulai dari kaki gunung sampai kepuncak gunung, dan kemudian turun dengan selamat.

SUKU TALANG MAMAK

SOSIOLOGI SUKU PEDALAMAN

ORANG RIMBA
Orang Rimba & Orang Luar/Melayu

  • Orang Rimba (OR) yaitu masyarakat berburu dan meramu yang merupakan salah satu suku minoritas di Indonesia, disebut juga oleh orang luar adalah: kubu = orang rimbo = orang hutan = suku anak dalam = sanak = dulur
  • Sebutan Orang Rimba mencerminkan jati dirinya yang masih menggantungkan hidupnya dengan keberadaan hutan.
  • OR memandang Orang Luar terutama “melayu” merupakan sumber segala penyakit. (me-layu=membuat layu/sakit=mematikan, “natong melayu” = landak)

BIAWAK KOMODO (Varanus komodoensis Ouwens)

Nama lain : Ora, Biawak Raksasa
Suku : Varanidae


Latar Belakang

Biawak Komodo adalah jenis binatang pubra yang sampai sakarang masih hidup di dunia dan merupakan satwa endemik. Satwa ini dilindung berdasarkan Ordonansi dan Perlindungan Binatang Liar 1931 No. 134 dan 266.

Pertelaan
Biawak komodo disebut juga biawak raksasa, karena termasuk jenis biawak yang paling besar. Panjang badannya sampai 3 mater dengan berat badannya mencapai 140 kg. Ekornya panjang, gemuk agak pipih, sedangkan kepalanya bermoncong tidak runcing. Lidahnya panjang, bercabang dua diujungnya dan berwarna kuning kemerah-merahan. Seluruh tubuhnya kulit kera, berwarna hitam keabu-abuan. Kulit binatang ini bercorak khusus, kecuali pada biawak yang muda, kulitnya berkembang-kembang berwarna hitam kekuning-kuningan. Ekor binatang ini merupakan alat yang ampuh untuk meroboh kan mangsanya dalam sekali serangan.

2009-01-15

Profil Monumen “Kereta Api simpang Tiga” Pekanbaru (Riau)

Profil Monumen
“Kereta Api simpang Tiga”
Pekanbaru (Riau)




  • Batu peringatan ini menjadi saksi bahwa tempat tersebut pada tahun 1944 telah dikuburkan secara masal 150 orang bangsa indonesia yang dikerahkan mejadi Romusa oleh penjajah Jepang.
  • Awal bulan Maret 1985 Penulis berkunjung menyaksikan batu peringatan kuburan massal.
  • Rel Kereta Api yang dibangun Jepang didaerah Riau pada tahun 1943 sampai 1945 yang paling banyak melan korban jiwa.
  • Yang sangat kami mengecewakan jalur Kereta api bersejarah, yang banyak menelan korban jiwa itu tidak ada lagi di pekanbaru (Riau) yang tersisa hanya lokomotipnya saja karena rel-rel tersebut sudah di perjual belikan orang.

January 2009 KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Advanture

Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org