Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts

2013-05-30

Hutan Rimbo Tujuh Danau di Buluh Cina

Hutan Rimbo Tujuh Danau di Desa Buluh cina - Merupakan Desa Wisata yang terletak Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar (Riau) Untuk bisa sampai ke lokasi wisata di Negeri Enam Tanjung Desa Buluh cina ini, kita dapat menempuh perjalanan sejauh 21 km dari pusat Kota Pekanbaru. Hutan Rimbo Tujuh Danau ini merupakan salah satu tanah ulayat yang memiliki potensi untuk kegiatan ekowisata. Sesuai dengan namanya di hutan wisata ini terdapat 7 danau yaitu: Danau Pinang Luar, Danau Pinang Dalam, Danau Tanjung Putus, Danau Baru, Danau Tuok Tonga, Danau Tanjung Balam, Danau Buntal.



Uniknya ada beberapa danau didalam hutan ulayat, danau-danau tersebut secara geologi disebut danau Ox-Bow atau danau Tapal Kuda. Terbentuk secara alami dari proses perubahan alur sungai.
Didalam ekosistem Danau terdapat berbagai jenis ikan yang bernilai ekonomis seperti, Ikan Motan, Patin, Baung, Gurami, Belida, Tapa, Toman, Gabus, Pantau Tilan Selinca, Lele, dll.

Penangkapan ikan di danau dilakukan dengan cara tradisional dan jenis alat tangkap yang diperbolehkan antara lain: Sempirai, Pengilar, Jarring Tradisional, Pancing, Jala, Bolek, dan Lukah.

Hutan Ulayat Rimbo Tujuh Danau banyak terdapat berbagai jenis pohon-pohon hingga mencapai 60 jenis Pohon yang di antaranya: Rengas (Gluta renghas), Kempas (Compassia sp), Merbau, Kruing, Meranti, Kandis, Cimpu, Ara, Pisang-pisang, Durian hutan, Kedundung, Cengkawang, Ramin, Smotam, Daru-daru, Langgam, Beringin, Pohon Bagak, Jawi-Jawi, Cempedak Air, Bayu, Belanti, Rukam, Cemetas, Pohon Tulang, Babonai, Duit-Duit, Sikadabu, di Hutan Wisata Rimbo Tujuh Danau ini juga banyak terdapat pohon sialang tempat lebah madu bersarang, dll. dan usia pohon yang ada di hutan ini berkisar ratusan tahun hingga ada juga yang mencapai 400 tahun dengan ukuran pohon mencapai 8 rentang tangan orang dewasa. Rengas (Gluta renghas) yang di temui di Hutan Ulayat Rimbo Tujuh Danau ini merupakan jenis pohon andalan Provinsi Riau.

Hutan Ulayat Rimbo Tujuh Danau ini juga kaya akan potensi faunanya, seperti Beruang Madu, Siamang, Beruk, Kera, Rusa, Panduk, Biawak, Babi, Napuh, Kancil, Tupai, Ayam Hutan, Elang, Enggang, Punai, Balam, Murai, Selindit, Domo, Bangau, Kontul, Pogam, Kikik, Tiung Beo, Berbah, Incilak, Ruak-Ruak, Sawai, Ondu, Bubut, serta berbagai jenis Kupu-Kupu, dll.

2013-03-17

Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau

Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH) Provinsi Riau merupakan kawasan Pelestarian Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan pada Tahun 1999 Seluas 6.172 Ha yang meliputi tiga Kabupaten / Kota yaitu Kabupaten Kampar seluas 3.041,81 Ha, Kabupaten Siak seluas 2.323,33 Ha dan Kota Pekanbaru seluas 806,86 Ha.

Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau adalah kawasan pelestarian alam yang bertujuan untuk koleksi bermacam-macam tumbuhan, dan satwa-satwa yang alami maupun buatan, jenis asli dan atau bukan asli, yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. Dengan hal ini Blogger Bertuah Pekanbaru (Bertuah.tv) melakukan peliputan langsung ke kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim untuk mengetahui bagaimana keindahan dari kawasan tesebut.



Kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura Minas) merupakan lokasi wisata yang sangat trategis karena dekat dengan Ibukota Provinsi. Untuk mencapai kawasan tersebut dapat ditempuh dengan route Pekanbaru – Minas dengan jarak 25 Km dari Kota Pekanbaru dengan waktu tempuh perjalanan + 30 menit. 

Bertuah TV Crew



Nama Kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Provinsi Riau diambil dari nama ayahanda dari Sultan Syarif Qasim yang dikenal sebagai pahlawan nasional asal Riau. Penggunaan nama ini untuk mengabadikan jasa pahlawan yang diharapkan semangat dan nasionalisme kepahlawanannya menjadi teladan bagi generasi sesudahnya.

Potensi Dan Daya Tarik Keanekaragaman Hayati Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim Sebagai kawasan dengan tipe hutan hujan dataran rendah, Kawasan ini memiliki potensi flora dan fauna yang sangat beraneka ragam baik dari jenis yang asli dari kawasan tersebut maupun yang di datangkan dari luar kawasan. Keanekaragaman jenis flora dan fauna yang saat ini sudah sulit dijumpai di Provinsi Riau menjadi daya tarik tersendiri bagi kawasan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi kepentingan wisata alam, pendidikan dan penelitian.

Flora : Keanekaragaman jenis Tahura SSH sangat mewakili suatu kondisi hutan dengan tipe hutan hujan dataran rendah. Tercatat + 127 jenis flora yang merupakan tumbuhan asli hutan Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim yang didominasi dari family Dipterocarpaceae, Lauraceae, Euphorpeaceae, Anacardiaceae, Guttiferae, Sapotaceae, Myrtaceae dll.

Bahkan beberapa jenis yang saat ini sudah sulit dijumpai, sebagai akibat pembalakan liar yang marak terjadi di Provinsi Riau, di hutan Tahura SSH masih dapat dijumpai seperti jenis Meranti, Keruing, Kulim dengan ukuran diameter kayu yang sangat besar bahkan beberapa jenis dapat dijumpai dengan ukuran diameter lebih dari 1 meter.

Selain jenis asli juga terdapat beberapa jenis yang didatangkan dari luar sebagai koleksi jenis diantaranya Gaharu, Matoa serta beberapa jenis tanaman buah seperti Tampui, Lengkeng, Kedondong, Rambutan dan Durian Montong.

Sebagai wujud pengembangan keanekaragaman jenis, pihak UPT
Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim telah melakukan inventarisasi jenis pohon guna dijadikan sebagai tegakan sumber benih serta berencana akan menambah beberapa jenis koleksi tumbuhan seperti Jelutung, Ramin, Bulian (Ulin) dll.

Fauna : Selain keanekaragaman jenis flora, Kawasan Tahura SSH juga memiliki keanekaragaman jenis fauna yang cukup tinggi. Sedikitnya dapat dijumpai 42 jenis burung, 4 jenis reptilia dan 16 jenis mamalia.

Di antara 42 jenis burung terdapat satu jenis burung yang hanya ada di Sumatera yaitu burung Serindit Melayu (Loriculus galgulus), sedangkan jenis burung lain yang dapat dijumpai diantaranya jenis burung Elang (Halicetus sp), Enggang (Buceros rhinoceros), Beo (Gracul refiigiosa), dll.

Jenis-jenis reptilia antara lain : Ular (Sanca sp), Biawak (Salvator sp), Tokek, bunglon terbang dll.

Jenis mamalia antara lain : Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatrensis), Harimau Loreng Sumatera (Panthera tigris sumantrensis), Babi Hutan (Sus scrofa), Ungko (Hylobates agifis), Beruk (Macaca nemestrina), Siamang (Symphalangus syndactylus), Beruang Madu (Helarctos malayanus), Kijang (Muntiacus muntjak), Landak (Hystrix brachyura) dll.

Pada musim-musim tertentu di Kawasan
Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim juga dapat dijumpai serangga kupu-kupu dan capung dengan aneka warna yang sangat indah.

2012-03-16

Jejak Kertas Ramin

Ramin adalah jenis kayu yang dilindungi hukum dan tidak boleh ditebang sembarangan. Jangan biarkan APP terus menghancurkan kekayaan alam hutan Indonesia kita hanya untuk kertas kemasan. Kayu ramin secara hukum dilindungi dalam peraturan pemerintah Indonesia dan peraturan CITES yang telah diadopsi oleh pemerintah Indonesia. Hutan rawa gambut Sumatra adalah habitat penting ramin. Sejak Indonesia melarang penebangan dan perdagangan ramin pada tahun 2001, lebih dari seperempat dari habitat ramin telah tebang habis – saat ini banyak dari wilayah hutan ini memasok APP. APP dan Pelarangan ramin »

Investigasi ini mendokumentasi ramin ilegal – spesies kayu yang dilindungi secara internasional – di pabrik pulp terbesar Asia Pulp & Paper dan membongkar jalur rantai pasokan dari pabrik ke pasar global dan merek korporat. Bukti-bukti video dan forensik yang diperoleh dalam investigasi ini tersedia bagi otoritas domestik dan internasional yang terkait – Kementrian Kehutanan Indonesia dan Sekretariat CITES di Jenewa.

Penyelidikan selama setahun di pabrik pulp Asia Pulp & Paper terbesar di Indonesia, Indah Kiat Perawang, memperlihatkan bagaimana kayu ramin ilegal secara reguler dicampur ke dalam pasokan kayu dari pembukaan hutan alam. Ramin di pabrik pulp utama APP »

Investigasi menunjukkan bahwa Indah Kiat Perawang menjual pulp ke pabrik-pabrik kertas APP di Indonesia dan Cina. Pengujian serat produk yang terkait dengan pabrik-pabrik APP ini mengungkapkan penggunaan serat dari pembukaan hutan alam. Produk dari pabrik APP diperdagangkan secara global. Dari pabrik pulp APP sampai ke pelosok dunia »

Investigasi ini menunjukkan bahwa pasar global untuk produk kertas dari pabrik-pabrik kertas APP di Indonesia dan Cina. Produk-produk ini dijual ke negara-negara yang sebagian besarnya adalah penandatangan kesepakatan CITES. Pabrik-pabrik APP ini memasok kertas fotokopi, kemasan, buku-buku dan produk kertas lainnya yang mengadung serat hutan hujan ke perusahaan-perusahaan termasuk Xerox, National Geographic dan Danone. Skala perdagangan global APP »

Meskipun ramin Indonesia adalah spesies yang dilindungi secara internasional, habitatnya terus ditebang habis – mendorong ramin dan spesies yang terancam lainnya seperti harimau Sumatra menuju kepunahan. Kayu ramin dari pembukaan hutan ini dicampur dengan berbagai kayu hutan hujan lain untuk memuaskan sektor pulp dan kertas. Tempat untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan industri harus melakukan tindakan untuk melindungi hutan rawa gambut dan membasmi penebangan liar dan perdagangan ramin. Ayo beraksi »

2012-02-25

Pertemuan Bersama Pecinta Alam Se-Riau

PURNAMA PA RIAU I - Berdirinya Purnama didasari karena adanya kekhawatiran dari Pecinta Alam di Riau tentang kurangnya hubungan silaturrahmi antara Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam, KPA (Kelompok Pecinta Alam), Sispala (Siswa Pecinta Alam) ataupun pecinta alam lainnya, oleh karena itu dibutuhkan sebuah wadah bersama agar Organisasi pecinta alam itu saling kenal dan saling mengetahui satu sama lain. Berdasarkan kekhawatiran tersebut beberapa orang pendiri sepakat untuk mewujudkan sebuah wadah atau organisasi yang diberi nama PURNAMA (Pertemuan Bersama) yang didirikan pada tahun 2006.

Pertemuan pertama Purnama diadakan di Mapala Satwa Sahara UIR yang membahas tentang agenda Purnama dan program-program organisasi ini. Pertemuan kedua di Mapala AKBAR, pertemuan ketiga di Mapala Humendala Fakultaas Ekonomi UR, dan seterusnya bergilir. Purnama pada waktu itu sempat membuat beberapa kegiatan seperti Aksi Peringatan Hari Bumi berupa orasi turun ke jalan, penetapan jadwal buka bersama Mapala se Pekanbaru, dan pembuatan makalah untuk diajukan di Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) Mapala se Indonesia. Namun pada kenyataannya setelah sekian lama berselang ternyata terjadi kevakumam organisasi dalam beberapa tahun.

Pada awal tahun 2011 nama Purnama kembali muncul dan dibicarakan dalam pertemuan seluruh Mapala di Pekanbaru. Kemudian terbentuklah ide dari beberapa anggota yang untuk mengaktifkan kembali Purnama ini, namun bukan lagi dalam bentuk organisasi melainkan suatu kegiatan bersama, yang diberi nama PURNAMA PA RIAU (Pertemuan Bersama Pecinta Alam se-Riau) yang mana agenda utamanya berupa sebuah kongres/musyawarah besar yang diikuti oleh seluruh PA di Riau. Dalam kongres tersebut akan membahas Draft AD dan ART/ landasan Purnama dan aturan-aturan lain, serta membahas permasalahan lingkungan di Riau yang hasilnya akan direkomendasikan ke pemerintah provinsi. Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh tuan rumah dari organisasi pecinta alam yang terpilih dalam kongres ini nantinya, demikian pula seterusnya.

Untuk tuan rumah pertama Purnama PA Riau ini adalah Mapala Polipera Universitas Pasir Pengaraian, setelah ditetapkan pada Musyawarah Pecinta Alam Se-Riau pada tanggal 10 Juli 2011.

Maksud dari penyelenggaraan kegiatan Purnama PA Riau I adalah :
  1. Meningkatkan silaturrahmi antar Pecinta Alam se Riau.
  2. Memupuk rasa persatuan, kesatuan dan persaudaraan sebagai implementasi dari kode etik pecinta alam.
  3. Menumbuhkan sikap kritis dan tanggap terhadap permasalahan-permasalahan lingkungan.
Tujuan dari penyelenggaraan kegiatan Purnama PA Riau I adalah :
  1. Meningkatkan kepekaan, kepedulian dan mempertegas peran serta pecinta alam terhadap upaya konservasi sumber daya alam.
  2. Turut berpartisipasi dalam upaya-upaya pelestarian dan konservasi sumber daya alam.
  3. Membantu mengembangkan sumber daya alam guna peningkatan sosial ekonomi berbasis masyarakat.
  4. Turut serta merumuskan solusi-solusi bagi upaya pengelolaan sumber daya alam secara adil dan berkelanjutan.
  5. Meningkatkan skill dan keterampilan pecinta alam dalam kegiatan di alam bebas.
  6. Sebagai sarana untuk mengembangkan kreatifitas mahasiswa dalam ruang lingkup yang lebih luas.
  7. Sebagai tempat untuk membangun jaringan dan sosialisasi pendidikan antar daerah bagi seluruh mahasiswa.
  8. Memperkenalkan potensi Alam Kabupaten Rokan Hulu. 

Tema kegiatan ini adalah “Dengan Purnama PA Riau, Kita Tingkatkankan Kesadaran & Kepedulian Lingkungan demi mewujudkan Riau yang Hijau”.

PERSYARATAN PESERTA
  • Anggota Penuh Organisasi Pecinta Alam
  • Mendaftarkan diri selambat-lambatnya tgl 7 Maret 2012
  • Quota untuk 3 (tiga) orang utusan dari tiap organisasi
  • Foto copy identitas diri (KTP/KTM/Kartu Siswa)
  • Membawa Surat Rekomendasi/mandat dari Organisasi Masing-masing dan Rekomendasi dari Kepala Sekolah untuk Sispala
  • Photo 3x4 sebanyak 3 (tiga) lembar.
  • Membuat Makalah tentang permasalahan lingkungan di daerah asal.
  • Tidak membawa Miras, Narkoba dan obat-obatan terlarang. 

PENDAFTARAN DAN FASILITAS
  • Biaya pendaftaran sebesar Rp. 60.000/Orang
  • Pendaftaran dibuka mulai undangan ini diterima dan ditutup sampai tanggal 7 Maret 2012
  • Tempat Pendaftaran disekretariat Mapala Polipera (Kampus Universitas Pasir Pengaraian) 

Contact Person :
Fasolla : 085265879766
Sukri : 081992203560
Ebon Jenggot : 081276610075

Peserta berhak menerima fasilitas :
  1. Id Card Peserta
  2. Sertifikat
  3. T-shirt kegiatan
  4. Dokumentasi Kegiatan
  5. Cindera Mata 

PERLENGKAPAN PESERTA
  1. Tenda/Dome sheet, tali
  2. Tikar/Matras
  3. Logistik untuk 2 (dua) hari
  4. Perlengkapan masak + perlengkapan makan
  5. Lampu badai 

WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN

Hari : Kamis s/d Minggu
Tanggal : 8 s/d 11 Maret 2012
Lokasi :
  • - Universitas Pasir Pengaraian
  • - Taman wisata Hapanasan
  • - Sungai Batang Lubuh
  • - Kampus Universitas Pasir Pengaraian

KEGIATAN-KEGIATAN
  • - Pembukaan
  • - Kongres
  • - Pengenalan & Indentifikasi Kupu-kupu
  • - Aksi Bersih Sungai & Penghijauan Bibir Sungai
  • - Sarasehan dengan Bupati Rokan Hulu 


Undangan Purnama PA Riau I Download

Acara ini diselenggarakan oleh :
Mapala Polipera
Universitas Pasir Pengaraian

2012-01-27

Keindahan Tesso Nilo yang Terancam

Tur Mata Harimau 5 - Gajah Sumatera diperkirakan akan punah dalam 30 tahun mendatang, apabila penghancuran hutan yang menjadi habitatnya terus berlangsung seperti saat ini. Tahun lalu Tim Mata Harimau Greenpeace sempat menelusuri keindahan hutan Tesso Nilo ditemani pasukan Gajah yang mengagumkan, namun keindahan rumah habitat Gajah dan Harimau ini terancam oleh ekspansi perkebunan dan HTI guna memenuhi kepentingan industri pulp and paper. Ayo, jangan biarkan kekayaan alam negeri kita hilang satu persatu karena praktik penghancuran hutan oleh industri yang tidak bertanggung jawab.

Greenpeace melakukan perjalanan melintasi 4 provinsi di Sumatera, menelusuri hutan alam untuk mencari bukti perusakan hutan yang menjadi habitat Harimau Sumatera oleh ekspansi industri pulp and paper.

2011-11-01

Suku Sakai

Peradaban Suku Sakai - Suku Sakai merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia yang hidup di pedalaman Riau, Sumatera. Suku Sakai merupakan keturunan Minangkabau yang melakukan migrasi ke tepi Sungai Gasib, di hulu Sungai Rokan, pedalaman Riau pada abad ke-14. Seperti halnya Suku Ocu, Orang Kuantan, dan Orang Indragiri, Suku Sakai merupakan kelompak masyarakat dari Pagaruyung yang bermigrasi ke daratan Riau berabad-abad lalu. Dari tempat tinggal, masyarakat Sakai dapat dibedakan menjadi sakai Luar dan sakai Dalam. Sakai dalam merupakan warga sakai yang masih hidup setengah menetap dalam rimba belantara, dengan mata pencarian berburu, menangkap ikan dan mengambil hasil hutan. Sakai luar adalah warga yang mendiami perkampungan berdampingan dengan pemukiman-pemukiman puak melayu dan suku lainnya. Sebagian besar masyarakat Sakai hidup dari bertani dan berladang. Tidak ada data pasti mengenai jumlah orang Sakai. Data kependudukan yang dikeluarkan oleh Departemen Sosial RI menyatakan bahwa jumlah orang Sakai di Kabupaten Bengkalis sebanyak 4.995 jiwa.

Upacara Adat Suku Sakai
Dilingkungan masyarakat suku sakai masih ditemukan upacara yang berkaitan dengan daur hidup (Life cycle). Pelaksanaan upacara tersebut dilaksanakan secara turun temurun yang masih dipertahankan oleh masyarakat suku sakai. Adapun upacara tersebut antara lain:
  • Upacara kematian
  • Upacara kelahiran
  • Upacara pernikahan
  • Upacara penobatan batin (orang yang dituakan atau pemimpin suku) baru.
Selain upacara yang berkaitan dengan lingkungan hidup (ife cycle) ada juga upacara yang berkaitan dengan peristiwa alam diantaranya:
  • Upacara menanam padi
  • Upacara menyiang
  • Upacara sorang sirih
  • Upacara tolak bala

Sejarah Suku Sakai di Riau:
Nama sakai dalam sebutan bagi penduduk pengembara yang terpencil dari lalu lintas kehidupan dunia kekinian di Riau. Mereka tinggal di bagian hulu sungai Siak. Menurut Boehari Hasmmy (dlm Parsudi Suparlan), mengatakan bahwa orang sakai datang dari kerajaan Pagaruyung Minangkabau Sumatera Barat dalam dua gelombang migrasi. Kedatangan pertama diperkirakan terjadi sekitar abad ke 14 langsung ke daerah Mandau. Sedangkan yang datang kemudian diperkirakan tiba di Riau abad ke 18, yang datang di kerajaan Gasib dan kemudian hancur diserang oleh kerajaan Aceh, sehingga penduduknya lari ke dalam hutan belantara dan masing-masing membangun rumah dan ladangnya secara terpisah satu sama lainnya di bawah kepemimpinan salah seorang diantara mereka.

Orang sakai tergolong dalam ras Veddoid dengan ciri-ciri rambut keriting berombak. Kulit coklat kehitaman, tinggi tubuh laki-laki sekitar 155 cm dan perempuan 145 cm. Untuk berhubungan satu sama lain, orang Sakai menggunakan bahasa sakai. Banyak diantara mereka mengujar logat-logat bahasa batak Mandailing, bahasa Minangkabau dan bahasa Melayu.

Menurut Moszkowski (1908) dan kemudian dikutib oleh Loeb-(1935) Orang Sakai adalah Orang Veddoid yang bercampur dengan orang Minangkabau yang datang berimigrasi pada sekitar abad ke-14 ke daerah Riau, yaitu ke Gasib, di tepi sungai gasib di hulu sungai Rokan. Gasib kemudian menjadi sebuah kerajaan dan kerajaan ini kemudian dihancurkan oleh kerajaan Aceh, dan warga masyarakat ini melarikan diri ke hutan-hutan di sekitar daerah sungai-sungai Gasib, Rokan dan Mandau serta seluruh anak-anak sungai Siak. Mereka adalah nenek moyang orang sakai. Sedangkan menurut Boechari Hasny (1970) yang memperoleh keterangan mengenai asal-muasal orang sakai dari para orang tua sakai, berasal dari Pagaruyung, Batusangkar, dan dari Mentawai.

Arti Nama Sakai:
Nama Sakai konon berasal dari huruf awal kata Sungai, Kampung, Anak, dan Ikan. Maknanya, mereka adalah anak-anak negeri yang hidup di sekitar sungai dan mencari penghidupan dari hasil kekayaan yang ada di sungai berupa ikan.

Jelas julukan ini diprotes oleh masyarakat suku Sakai yang sudah maju, karena hal tersebut berkonotasi pada hal yang tidak kuno dan bodoh, serta tidak mengikuti kemajuan jaman. Sedangkan kenyataannya kini, masyarakat Sakai sudah tidak lagi banyak yang masih melakukan tradisi hidup nomadennya, karena wilayah hutan yang semakin sempit di daerah Riau.

Kepercayaan:
Salah satu ciri masyarakat Sakai yang juga melahirkan penilaian negatif dari orang Melayu adalah agama mereka yang bersifat animistik. Meskipun banyak di antara orang Sakai yang telah memeluk Islam, namun mereka tetap memraktekkan agama nenek moyang mereka yang masih diselimuti unsur-unsur animisme, kekuatan magis, dan tentang mahkuk halus. Inti dari agama nenek moyang masyarakat Sakai adalah kepercayaan terhadap keberadaan ‘hantu‘, atau mahluk gaib yang ada di sekitar mereka.

Referat, Makalah:
Lengkap link berikut: Makalah Adat Istiadat Suku Sakai
Lengkap link berikut: Makalah Adat Istiadat Suku Sasak

2011-10-25

Suku Sasak

Suku Sasak adalah suku bangsa Indonesia yang mendiami Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat merupakan Suku terbesar di Propinsi yang berada di antara Bali dan Nusa Tenggara Timur. dan menggunakan bahasa Sasak, Sementara kalau kita perhatikan secara langsung, bahasa Sasak yang berkembang di Lombok ternyata sangat beragam, baik dialek (cara pengucapan) maupun kosa katanya. Ini sangat unik dan bisa menunjukkan banyaknya pengaruh dalam perkembangannya. Sebagian besar suku Sasak beragama Islam, Sebelum Abad ke 16 Lombok berada dalam kekuasan Majapahit, dengan dikirimkannya Maha Patih Gajah Mada ke Lombok. Malah ada kabar kalau beliau wafat di Pulau Lombok dan dimakamkan di Lombok Timur. Pada Akhir abad ke 16 sampai awal abad ke 17, lombok banyak dipengaruhi oleh Jawa Islam melalui dakwah yang dilakukan oleh Sunan Giri, juga dipengaruhi oleh Makassar. Hal ini yang menyebabkan perubahan Agama Suku Sasak, yang sebelumnya Hindu menjadi Islam. uniknya pada sebagian kecil masyarakat suku Sasak, terdapat praktik agama Islam yang agak berbeda dengan Islam pada umumnya yakni Islam Wetu Telu, namun hanya berjumlah sekitar 1% yang melakukan praktek ibadah seperti itu. Ada pula sedikit warga suku Sasak yang menganut kepercayaan pra-Islam yang disebut dengan nama "sasak Boda".

Suku Sasak
Asal nama sasak kemungkinan berasal dari kata sak-sak yang artinya sampan. Dalam Kitab Negara Kertagama kata Sasak disebut menjadi satu dengan Pulau Lombok. Yakni Lombok Sasak Mirah Adhi. Dalam tradisi lisan warga setempat kata sasak dipercaya berasal dari kata "sa'-saq" yang artinya yang satu. Kemudian Lombok berasal dari kata Lomboq yang artinya lurus. Maka jika digabung kata Sa' Saq Lomboq artinya sesuatu yang lurus. banyak juga yang menerjemahkannya sebagai jalan yang lurus.

Adat istiadat suku sasak dapat anda saksikan pada saat resepsi perkawinan, dimana perempuan apabila mereka mau dinikahkan oleh seorang lelaki maka yang perempuan harus dilarikan dulu kerumah keluarganya dari pihak laki laki, ini yang dikenal dengan sebutan merarik atau selarian. Sehari setelah dilarikan maka akan diutus salah seorang untuk memberitahukan kepada pihak keluarga perempuan bahwa anaknya akan dinikahkan oleh seseorang, ini yang disebut dengan mesejati atau semacam pemberitahuan kepada keluarga perempuan. Setalah selesai makan akan diadakan yang disebut dengan nyelabar atau kesepakatan mengenai biaya resepsi.

Rumah adat suku Sasak - Rumah Sasak terbuat dari jerami dan berdinding anyaman bambu (bedek). Lantainya dibuat dari tanah liat yang dicampur dengan kotoran kerbau dan abu jerami. Seluruh bahan bangunan (seperti kayu dan bambu) pada bagian atapnya berbentuk seperti gunungan, menukik ke bawah dengan jarak 1,5 sampai 2 meter dari permukaan tanah (fondasi). untuk membuat rumah adat tersebut didapatkan dari lingkungan sekitar mereka, bahkan untuk menyambung bagian-bagian kayu tersebut, mereka menggunakan paku yang terbuat dari bambu. Rumah adat suku Sasak hanya memiliki satu pintu berukuran sempit dan rendah, dan tidak memiliki jendela.

Bangunan rumah dalam komplek perumahan Suku Sasak terdiri dari beberapa macam, diantaranya adalah Bale Tani, Bale Jajar, Berugag/Sekepat, Sekenam, Bale Bonter, Bale Beleq Bencingah, dan Bele Tajuk.

Referat, Makalah:
Lengkap link berikut: Makalah Adat Istiadat Suku Sasak

2011-10-12

Kenanga Flower, Cananga Odorata

Alias: Selanga, Kenanga, Sandat, Cananga Odorata
Tribe: Annonaceae

Background
Cananga odorata (Lmk.) Hook. F. & Thoms - Kenanga constitutes one of flower which hand in glove bearing it with tradition and at uses as one of tabor's flower compiler while funeral or pilgrimage even goes to grave ancestor / forbear. In this tradition kenanga's flower have sacral's meaning that expects that invocation pilgrim goes to its ancestor can be acceded. As subjective as thereto, Suamatra's local government North establishes kenanga to flora id at its blood. Besides its flower that result kenanga oil and known as oil ‘ Ylang-ylang ’ for cosmetics industry, other benefit for aromaterapi is effective to smooth away body odor that really troubles. 

Cananga Odorata
Explanation
kenanga there is two kinds:
  1. Tree-shaped with high 10-40 m. Flower hangs in series 1-3 m numbers. Resulting laureled flower broad and smelly fragrant, but then its flower is easily fall.
  2. Get clump form with tall 2-3 m, which is var. fruticosa (Craib) Sincl. Year-around flowering. Unattractive flower but its crown is not easily fall. Never forms fruit.
Ecology
kenanga's plant is outgrown of Burmese until upstate Australia. kenanga can good grow at low continent until 1.200 m above the sea level. hot climate with raining among 300-500 mm the sun shineses that adequately with temperature 25-30 Celsius.

2011-09-23

Pelem Nibung, Nibung Palm

Alias: Ruyung, Pelem Nibung, Nibung palm
Tribe: Arecaceae

Background
Oncosperma tigillarum (Jack) Ridl - Nibung is one of prickly Palm type that generally been known by persisir's resident, as Riau's Region. Nibung's palm have clung by Riau's society life since anciently. This situation gets to be proven by marks sense severally place e.g., Nibung's cape, Nibung's bay that perpetuate that cress. Besides this relevance is seeming too in poetry or expression even its traditional. Meanwhile Nibung's exploit so medley for example, erect Nibung can be utilized for building material (floor, pipe for aqueduct etcetera), and cane. In Cane custom ceremony Nibung / Ruyung's Cane as symbol outgrows it nibung's role at ago term to Riau's Malay lifes. So nibung's cane is made kind of symbol honour for someone which is looked on deserving or person even that made by doyen or elder and is respected.
Oncosperma tigillarium
Leaf to thatch house and basket whiz. Its flower can for rice aroma. Umbut and its catkin can make vegetable and its fruit can too be used as friend of supplementary betel eating fruit keeps company with. Nibung's barb panting the so called is used as spike of sesanji's building in custom ceremony. Nibung stills to grow meliar and constitutes Indonesian area original plant.

Explanation
Nibung comprises Palm group that stills wild, tufted growing as bamboo. One Nibung's Palm has 5-18 seeds. Bar high / tree gets to reach 30 m, out of wind and brambly, 20 surrounding erect diameter cm. its leaf is coconut lamellar its tip rather warped so its seeming coronet is beautiful. Flowers stalking color sunny yellow. Flowers gets to form bunch as mayang coconut that hangs, color numbers purple yellow. In each mayang there is 2 forsythias, male flower and female flower. Generally 1 female flower to be flanked by 2 male flowers. seludang is flower packer also prickly. Its fruit is domed, berried one purple ground surface dark.

Ecology
Nibung grows up at lowland that wet climate change. Its broadcast is circumscribed by and large near beach forest that gets bod water. And good growing on a high 0-50 m above the sea level.

2011-09-15

Anggrek Bulan, Moon Orchid

Alias: Large white orchid, Bombo is brightness, colan's orchid.
Tribe: Orchidaceae

Background
Phalaenopsis amabilis (L.) Blume - Moon orchid was known long time enough at Indonesian which is have at describes by G. E. Rumphius on year 1950, base collection from Ambon. Constitute one of interesting orchid type between thousands orchid that dwell this archipelago. Scattered nearly at all place at Indonesian. Its flower color that a large part whitewashed and well-nigh membundar causes kindred with moon of too far. Really correct if moon orchid is chosen as Spellbound flower since its aesthetical. Therefore doesn't marvel if moon orchid have a lot of is utilized as parent of crossing.

Phalaenopsis Amabilis

Explanation
epifit's orchid that gets to erect short. Daunya is thick. Its flower series can reach 1 meter and oftentimes branching. Calyx and its crown laps over on one area and as almost domed, whitewashed chromatic. Its lip is thick, curve and consisting of three lobes, meruncing's middle part with two suckers at left its right. Its flower series is lightsome and gets to result 10 20 flowers and consecutive blooms of jetty go to its tip.

Ecology
Moon orchid is scattered at Indonesia even until Queensland. Even at growing nature at tempoat is opened, but then can be cultivated meagrely naungan. Its weeny seed at nature germinates if associate by mushroom mikoriza. Ordinary moon orchid at artificial ala breeding via its seed because sparse results to new stock down.

2011-07-25

Melati (Jasminum sambac ( L.) W.Ait )

Alias: Mlati, Malati, Malate
Tribe: Oleaceae

Background
Hemin has tall affinity for Indonesian society. A variety custom ceremony kind that constitute its life trip does ever utilize bungan jasmine. This hemin exploit because its form aptitude that little and its fragrant aroma mewangi over and above ritualnya's meaning.

According to javanese, meaning jasmine ‘ ing salebenting ati ’( ever be fill heart) or regular is remembered along term. Hemin is made manifest that cute, white color, its aroma is typical and eternal and epitomizes impeccable love love. Thing aforesaiding to push we all make hemin as characteristic of indonesian nation. This aspiration materializes / get to be triggered on environment day as world as, date of 5th June 1990, Soharto's president establish hemin as flower of nation flower.


Jasminum sambac

Explanation
Jasmine plant comprises straightening clump group or even rather creep and chronic growing. High gets to reach 3 meters if untrimmed. Double graded leaf, eggs domed form with tapering tip. potih's color flower, fragrance smelly. Blossoming comprise of 2 3 flowers.

Ecology
Jasmine constitutes original plant of Ceylon. penyebaranya's region covers India, Indonesia, Philippine, Malay peninsula and Indocina. Jasmine plant can grow properly on gembr's earth and denga's lush the sun shines that adequately on high 0 800 meters above the sea level.

Jasmine is cultivated on a large scale to be taken its catkin. This flower is sold at marketing at the price that is equal to or overchanging a lot of custom ceremony. Jasmine plant a lot of planted at home carbonization as plant of ornament, meanwhile extensive jasmine garden gets to be met at intermediate Java. Jasmine conducting is so easy, only by stek erects already old enough. After 6 12 months, this plant was inflorescent. Besides hemin is utilized too in makings / tea industry as deodorant of tea potion.

2011-07-15

Fungsi Hutan dan Macam-macam Hutan

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting.


Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar.

Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.

Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim saja. Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang pokok tegak berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk (mahkota daun) yang jelas.

Macam-macam Hutan Menurut asal:
Penggolongan lain menurut asal adalah hutan perawan (Hutan Primer) dan hutan sekunder. Hutan perawan  (Hutan Primer) merupakan hutan yang masih asli dan belum pernah dibuka  atau dijamah oleh manusia. Hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh kembali secara alami setelah ditebang atau kerusakan yang cukup luas. Akibatnya, pepohonan di hutan sekunder sering terlihat lebih pendek dan kecil. Namun jika dibiarkan tanpa gangguan untuk waktu yang panjang, kita akan sulit membedakan hutan sekunder dari hutan primer. Di bawah kondisi yang sesuai, hutan sekunder akan dapat pulih menjadi hutan primer setelah berusia ratusan tahun.

Berdasarkan Letak Geografisnya:
  • Hutan Tropika, yakni hutan-hutan di daerah khatulistiwa
  • Hutan Temperate, hutan-hutan di daerah empat musim (antara garis lintang 23,5º - 66º).
  • Hutan Boreal, hutan-hutan di daerah lingkar kutub.

2011-06-22

Fenomena Tanah Rawa Gambut

Fenomena Tanah Berawa:
Tanah Berawa - Fungsi sponge (karet busa) untuk menyimpan air. Jika daerah ini dibangun, maka tempat penyerapan air menjadi tidak ada, air harus mengalir ke tempat yang lain. Bangunan yang dibangun di rawa dengan penimbunan akan turun terus, di samping itu, air akan naik terus jika tidak ada kompensasi untuk dialirkan ke tempat lain. Karena itu pembangunan di daerah berawa harus terkontrol supaya tidak mengganggu keseimbangan air tanah.

Fenomena Tanah Gambut:
  • Tanah gambut merupakan hasil pelapukan tumbuh-tumbuhan dalam ribuan tahun yang bukan merupakan daratan atau tanah yang sesungguhnya.
  • Ketebalannya bervariasi antara beberapa cm sampai 15 meter.
  • Tanah gambut akan terus mengalami penurunan (ingat: ia sebetulnya bukan tanah!), bisa sampai 1 m dalam 10 tahun.
  • Pembuatan jalan di atas lahan gambut lebih baik dilakukan dengan sistem rigid pavement (perkerasan kaku) yaitu dengan lapisan beton, supaya bebannya tersebar merata di atas permukaan tanah gambut, demikian memperlambat penurunan dan kerusakan.
  • Untuk mendapatkan bangunan yang stabil, maka pondasi harus dipancangkan sampai ke kedalaman tanah keras di bawah lapisan gambut.

Luasan lahan gambut di dunia adalah sekitar 424 juta ha (Kalmari, 1982) dan sekitar 38 juta ha terdapat di wilayah tropis (Friends of the Earth, 1983). Sebagian besar lahan gambut di wilayah tropis terdapat di Indonesia yaitu seluas 20.10 juta ha dan di Malaysia dengan luasan sekitar 2.7 juta ha (Vijarnsorn,1996). Di Indonesia, mayoritas lahan gambut ditemukan di luar Pulau Jawa dengan luasan sekitar 6.45% dari luas lahan gambut di dunia (Neue et al., 1997).

PROSES PEMBENTUKAN TANAH GAMBUT
Gambut terbentuk akibat proses dekomposisi bahan-bahan organik tumbuhan yang terjadi secara anaerob dengan laju akumulasi bahan organik lebih tinggi dibandingkan laju dekomposisinya. Akumulasi gambut umumnya akan membentuk lahan gambut pada lingkungan jenuh atau tergenang air, atau pada kondisi yang menyebabkan aktivitas mikroorganisme terhambat.

2011-06-05

Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Pada Tanggal 5 Juni 2011 di Desa Bencah Kelubi, Kecamantan Tapung, Kabupaten Kampar.

Kegiatan yang dilaksanakan Pelepasan Bibit Ikan Lele kesungai, serta Penanaman Bibit Pohon oleh Masyarakat Desa dan Mahasiswa KKN Universitas Riau (Unri-UR) Gelombang II Desa Bencah Kelubi Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

Jenis-jenis Bibit pohon yang di tanam di antaranya:
  • Bibit Pohon Matoa
  • Bibit Pohon Pulai
  • Bibit Pohon Mahoni
  • Bibit Pohon Ketapang




2011-05-12

Kesehatan Perjalanan

Dalam Perjalanan, kesehatan merupakan faktor penting yang harus kamu perhatikan baik secara individu maupun secara kelompok. Kesehatan ini tidak hanya pada saat perjalanan saja tetapi harus kita nikmati pula setelah perjalanan. Untuk tujuan itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan perjalanan kita yakni : 

Persiapan Fisik
Diluar peralatan dan perlengkapan, fisik dan kesegaran jasmani membutuhkan persiapan yang tak kalah pentingnya. Fisik yang baik tidak bisa dicapai dalam waktu yang singkat tetapi harus dengan latihan yang teratur dan kontinyu.


Dasar yang paling penting bagi pendaki gunung adalah tenaga aerobik, sebab kegiatannya sangat dipengaruhi oleh suplai oksigen melalui peredaran darah ke otot-otot badan. Oleh karena itu harus dilakukan latihan-latihan aerobik secara teratur seperti lari atau bersepeda.

Selain aerobik, kekuatan dan ketahanan otot juga perlu dilatih. Otot-otot itu adalah otot bahu, punggung, pinggang, dan kaki. Hal ini dapat dilatih dengan menggunakan beban seperti mengangkat barbel dan sejenisnya. 

Persiapan Mental
Meskipun mental seseorang akan terbentuk dengan sendirinya dan sudah bawaan lahir, tetapi pengembangannya dapat dilakukan secara perlahan-lahan dalam waktu yang panjang, yang salah satunya dengan meningkatkan latihan fisik.

Keseimbangan antara faktor fisik dan mental harus selalu kita usahakan baik dalam perjalanan maupun kehidupan sehari-hari. Khusus untuk alam bebas kita harus percaya pada kemampuan kita untuk menangani segala hal. Motivasi yang baik dapat juga meningkatkan mental.

Mendorong motivasi seseorang merupakan hal yang cukup susah, karena kita harus tahu segala hal mengenai pribadi, pembawaan, sifat dan kegemaran orang tersebut. Hal ini harus kita lakukan secara hati-hati dan perlahan-lahan sehingga tidak menyinggung perasaan yang menimbulkan antipati dan mematikan motivasi. 

Daya Tahan Tubuh
Daya tahan tubuh ini sangat dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
  • Kebutuhan oksigen: Oksigen merupakan komponen yang sangat penting bagi proses penyediaan energi dalam tubuh yang diolah dari makanan. Seringkali harus kita lakukan aklimatisasi untuk menyesuaikan kemampuan tubuh dengan kadar oksigen disuatu tempat.
  • Kebutuhan cairan: Dalam kondisi normal manusia tidak dapat hidup tanpa air. Manusia dapat hidup 3 hari tanpa air, tetapi dapat pula mencapai 8 hari dalam suhu 20 sampai 30 derajat.
  • Makanan: Untuk aktifitas alam terbuka jumlah kalori yang diperlukan seseorang adalah 2500 s/d 3500 kalori per hari. Sumber makanan yang dapat kita peroleh untuk kondisi di atas adalah karbohidrat, lemak, dan protein; dengan komposisi 75% karbohidrat dan 25% lemak.
  • Suhu lingkungan: Suhu lingkungan sangat mempengaruhi daya taha tubuh, karena akan berpengaruh langsung pada kondisi tubuh yang akan dapat menyebabkan kematian pada suhu dingin dan kejang panas atau kematian pada suhu panas. Suhu tubuh manusia lebih mudah menyesuaikan pada suhu panas daripada suhu dingin, karena suhu lingkungan yang rendah mengakibatkan kalori yang diperlukan oleh tubuh lebih besar untuk mempertahankan suhu tubuh tetap normal.

2011-04-15

Hidrologi Air

Hydrologia, "Ilmu Air" Dari Bahasa Yunani adalah cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan, serta teknik sipil dan teknik lingkungan.

Domain hidrologi meliputi hidrometeorologi, hidrologi air permukaan, hidrogeologi, manajemen limbah dan kualitas air, dimana air memiliki peranan penting. Oseanografi dan meteorologi tidak termasuk karena air hanya satu dari aspek penting lainnya.

Penelitian Hidrologi juga memiliki kegunaan lebih lanjut bagi teknik lingkungan, kebijakan lingkungan, serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama meliputi periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan jembatan.

Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:

2011-04-08

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Di Indonesia, AMDAL merupakan singkatan dari kalimat “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan*”. Ingat! Ada juga akronim ANDAL. Nah, untuk memahami secara lebih lengkap dan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia, maka defenisi AMDAL disepakati seperti di bawah ini :

AMDAL adalah: “ Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan”.
Sedangkan
ANDAL adalah: “Telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan

2011-04-07

Ilmu Lingkungan

Lingkungan yaitu kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti air, tanah, energi surya, serta fauna dan flora yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.

Lingkungan terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti Manusia, Hewan, Tumbuhan, dan organisme - mikro (bakteri dan virus).

Ilmu yang mempelajari lingkungan adalah Ilmu Lingkungan atau ekologi. Ilmu lingkungan adalah cabang dari ilmu biologi.

Menurunnya proporsi luas kawasan hutan terhadap luas daratan. Luas kawasan hutan tetap di Indonesia berdasarkan Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan tahun 2002 adalah 91,22 juta ha, tidak termasuk tiga provinsi yang masih dalam proses penunjukan (Provinsi Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Tengah).

2011-03-23

Ekosistem Fungsional Dasar Dalam Ekologi

Ekosistem adalah merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi mengingat bahwa di dalamnya tercakup organisme dan lingkungan abiotik yang satu terhadap yang lain saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan benda nyata dan mempunyai ukuran beraneka, bergantung pada tingkat organisasinya.

Ekologi adalah merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Kata ekologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti habitat atau tempat tinggal, dan logos yang berarti ilmu atau kajian. Secara umum ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi anatara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Hubungan saling mempengaruhi antara makhluk hidup dengan lingkungannya membentuk suatu sistem disebut Ekosistem.

2. Satuan-sauan makhluk hidup penyusun ekosistem.
Di dalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang meliputi individu, populasi, komunitas dan biosfer.

2010-12-06

Tanaman yang dapat digunakan untuk reboisasi lahan kritis

1)    Jati (tectona Grandis)
Karakteristik Jati:
Tumbuh didaerah yang memiliki musim kering yang nyata (3-5 bulan), dengan curah hujan kira-kira 1.250.250 mm/tahun, dengan ketinggian kurang dari 700 m Dpl.
Tinggi pohon mencapai 45 m dengan panjang batang bercabang 15-20 m dan diameter mencapai 220 cm. Dengan bentuk batang umumnya bulat lurus, kulit kayu agak tipis dan beralur.

2)    Jelutung (Dyera Costulata)
Hidup di pulau Sumatra kecuali Lampung dan bengkulu, serta Kalimantan kecuali Kalimantan selatan
Karakteristisnya:

Artikel KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Advanture

Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org