2011-03-23

Ekosistem Fungsional Dasar Dalam Ekologi

Ekosistem adalah merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi mengingat bahwa di dalamnya tercakup organisme dan lingkungan abiotik yang satu terhadap yang lain saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan benda nyata dan mempunyai ukuran beraneka, bergantung pada tingkat organisasinya.

Ekologi adalah merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Kata ekologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti habitat atau tempat tinggal, dan logos yang berarti ilmu atau kajian. Secara umum ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi anatara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Hubungan saling mempengaruhi antara makhluk hidup dengan lingkungannya membentuk suatu sistem disebut Ekosistem.

2. Satuan-sauan makhluk hidup penyusun ekosistem.
Di dalam sebuah ekosistem juga terdapat satuan-satuan makhluk hidup yang meliputi individu, populasi, komunitas dan biosfer.

Bagian-bagian satuan makhluk hidup penyusun ekosistem yaitu;
Individu: Istilah individu berasal dari bahasa latin, yaitu in yang berarti tidak dan dividus yang berarti dapat di bagi. Jadi individu adalah makhluk hidup yang berdiri sendiri yang secara fisiologis bersifat bebas atau tidak mempunyai hubungan dengan sesamanya. Individu juga disebut satuan makhluk hidup tunggal.

Populasi: Populasi berasal dari bahasa latin, yaitu populus yang berarti semua orang yang bertempat tinggal pada suatu tempat. Dalam ekosistem, populasi berarti kelompok makhluk hidup yang memiliki spesies sama (sejenis) dan menempati daerah tertentu.


Komunitas: Komunitas adalah berbagai jenis makhluk hidup yang terdapat di suatu daerah yang sama, misalnya halaman sekolah.

Biosfer: Biosfer adalah semua ekossistem yang berada di permukaan bumi.

3. Satuan makhluk hidup dalam ekosistem
Bayangkan jika di bumi ini tanpa tumbuhan tentu manusia dan hewan pemakan tumbuhan akan kelaparan bahkan mati. Bayangkan pula jika di bumi ini hanya ada hewan jantan saja tentu jumlah hewan di bumi ini akan semakin berkurang. Hal ini di karenakan mereka tidak dapat memperbanyak diri. Jadi semua makhluk hidup saling membutuhkan dan saling mempengaruhi.

4.Komponen-komponen ekosistem.
Ekosistem merupakan kesatuan dari seluruh komponen. Di dalam suatu ekosisiem terdapat kesatuan proses yang saling terkait dan mempengauhi antar semua komponen.

Pada suatu ekosistem terdapat komponen yang hidup (biotik) dan komponen tak hidup.
Komponen biotic Mansia, hewan dsn tumbuhan termasuk koomponen biotik yang terdapat dalam suatu ekosistem. Komponen biotik di bedakan menjadi 3golongan yaitu produsen, konsumen dan dekomposer.

a.Produsen
Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut organisme autotrof. Sebagai produsen, tumbuhan hijau menghasilkan makanan (karbohidrat) melalui proses potosintesis. Makanan di manfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian produsen merupakan sumber energi utama bagi organisme lain, yaitu konsumen.

b.Konsumen
Semua konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri di dalam tubuhnya sehingga disebut heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah di bentuk oleh produsen, atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya.

Berdasarkan jenis makanannya konsumen di kelompokkan sebagai berikut;

•Pemakan tumbuhan herbivora misalnya kambing kerbau kelici dan sapi.
•Pemakan daging karnivora misalnya harimau burung elang dan serigala.
•Pemakan tumbuhan dan daging omnivora misalnya manusia.
•Pengurai (dekomposer) misalnya bateri, amuba.

Kelompok ini berperan penting dalam ekosistem. Jika kelompok ini tidak ada, kita akan melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang mati tetap utuh selamanya. Dekomposer berperan sebagai pengurai,yang menguraikan zat-zat organik dari bangkai menjadi zat-zat organik penyusunnya.

Komponen abiotik
Bagian dari komponen abiotik adalah;
  • Tanah: Sifat-sifa fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan dan kemapuan menahan air.
  • Air: Hal-hal penting pada air yang mempengaruri kehidupan makhluk hidup adalah pencemaran limbah pada air, kadar mineral air.
  • Udara: Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas.Gas itu berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbon dioksida dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
  • Cahaya: Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi ini. Namun demikian penyebaran cahaya di bumi belum merata. Oleh karena itu organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang intensitas dan kualitas cahayanya berbeda.
  • Suhu atau temperature: Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan perkembang biakannya.

5. Ketergantungan Antar komponen Ekosistem
Tidak ada makhluk hidup yang mampu hidup sendiri, di antara makhluk hidup tersebut terjadi hubungan saling membutuhkan atau dengan kata lain terjadi ketergantungan.
Ketergantungan tidak hanya terjadi antar makhluk hidup (komponen biotik), tetapi juga terjadi antara komponen abiotik dan biotik.

6.Ketergantungan antara Produsen, Konsumen, dan Pengurai.
Rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi dari makhluk hidup satu ke Makhluk hidup lain melalui proses makan di makan dengan urutan tertentu.
Kumpulan rantai makanan yang saling berhubungan disebut jaring-jaring makanan.

a. Piramida makanan.
Jika dalam suatu ekosistem di gambarkan jumlah populasi produsen sampai konsumen tertinggi, akan membentuk gambaran seperti piramida. Gambaran seperti ini disebut piramida makanan.

Supaya piramida makanan tersusun dengan baik populasi dalam suatu ekosistem harus seimbang. Oleh karena itu populasi produsen harus lebih banyak dari pada populasi konsumen tingkat 1. Konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dari pada konsumen tingkat 11. Dengan demikian, semakin tinggi tingkatan suatu konsumen, jumlahnya semakin sedikit.

b. Aliran energi
Dalam suatu ekosistem terjadi proses makan dan di makan yang di lakukan organisme untuk memperoleh tenaga atau energi. Jadi proses makan dan di makan dalam suatu rantai makanan dan jaring-jaring makanan dapat di katakan sebagai proses aliran energi.

7.Keseimbangan Ekosistem.
Ekostem di katakan seimbang apabila komposisi di antara komponen-komponen tersebut dalam keadaan seimbang. Ekosistem yang seimbang, keberadaannya dapat bertahan lama atau kesinambungannya dapat terpelihara. Perubahan ekosistem dapat mempengaruhi keseimbangannya. Perubahan ekosistem dapat terjadi secara alami serta dapat pula karena aktivitas dan tindakan manusia.

  • Perubahan Ekosistem secara Alami: Perubahan ekosistem secara alami dapat terjadi karena adanya gangguan alam. Misalnya gunung meletus, kebakaran hutan, dan perubahan musim. Bencana alam dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
  • Perubahan Ekosisstem karena Tindakan Manusia: Perubahan ekosistem dapat terjadi karena tindakan manusia. Manusia merupakan salah satu komponen biotik dalam suatu ekosistem. Manusia mempunyai peranan dan tanggung jawab terhadap pengelolaan ekosistem. Akan tetapi manusia juga dapat merusak ekosistem.
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org