2010-12-06

Tanaman yang dapat digunakan untuk reboisasi lahan kritis

1)    Jati (tectona Grandis)
Karakteristik Jati:
Tumbuh didaerah yang memiliki musim kering yang nyata (3-5 bulan), dengan curah hujan kira-kira 1.250.250 mm/tahun, dengan ketinggian kurang dari 700 m Dpl.
Tinggi pohon mencapai 45 m dengan panjang batang bercabang 15-20 m dan diameter mencapai 220 cm. Dengan bentuk batang umumnya bulat lurus, kulit kayu agak tipis dan beralur.

2)    Jelutung (Dyera Costulata)
Hidup di pulau Sumatra kecuali Lampung dan bengkulu, serta Kalimantan kecuali Kalimantan selatan
Karakteristisnya:
Tinggi pohon mencapai 25-45 m dengan tajuk tipis dan berdaun tunggal yang duduk melingkar pada ranting sebanyak 4-8 helai. Panjang batang bebas cabang 15-30 m dengan diameter 100 cm
3)    Jabon (Anthocepalus Cadamba)
Yang di Indonesia disebutkelmpayan, yang banyak terdapat di jawa, Sumatra, kalimantan, sumbawa dan Irian Jaya.
Karakteristik:
Tumbuh pada ketinggian 0-100 m Dpl, pada jenis tanah lempung, podselik coklat dan alluvial lembab. Yang terdapat disepanjang sungai bererosi baik.

4)    Sungkai (peronema Cannescens)
Tumbuh di Sumatra Barat, Jambi Bengkulu, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, dan seluruh Kalimantan.
Karakteristik:
Bisa digunkan untuk reboisasi lahan alang-alang, tinggi pohon mencapai 30 meter dengan diameter 60 Cm dan batang bebas cabang 15 m. tumbuh dihutan tropis (tipe Iklim A sampai C) pada tanah kering dan tanah sedikit basah. Ketinggian optimal 0-600 M Dpl, bentuk tajuk bulat telur dan mempunyai sifat mengugurkan daun dimusim kemarau panjang.

5)    Meranti (Shore SP)
Karakteristik:
Tumbuh secara alami dihutan Kalimantan dan Sumatra
Meranti terbagi atas:
1.    Meranti Kuning

  • Shorea Aluminatissima
  • Shorea Faguetina
  • Shorea Gibbosa
  • Shorea hopeifolia
  • Shorea Multiflora
Yang daerah penyebarannya di Indonesia secara keseluruhan.
Karakteristis:
Tinggi pohon 20-60 m dengan diameter 150 cm batang bebas cabang 10-45 m. bentuk batang selinder lurus dan bergaris 3-6.5 m dari permukaan tanah. Tumbuh pada tanah latosal, podsolik merah kuning dan podsolik kuning. Dapat tumbuh pada ketinggian 850m pada tipe curah hujan A dan B dan mulai berbuah pada umur 6-9 tahun.

2.    Meranti merah
Karakteristik:
Hidup pada ketinggian 0-800 m dpl dengantipe iklim A sampai dengan D

3.    Meranti Putih
Karakteristik:
Tumbuh pada ketinggian 0-700 m dpl dengan tipe iklim A dan B

6)    Kemiri (Aleurites molucua)

7)    Tusam/Pinus (pinus merkusii)
Tumbuh diAceh, Sumatra Utara dan Gunung Kerinci
Karakteristik:
Hidup pada ketinggian 200-2000 m dpl pertumbuhan optimal 40-1500 m dpl.

8)    Balsa (ochroma sp)
Karakteristik:
Tumbuh diketinggian 0-100m dpl, tumbuh optimal 0-800 mdpl dengan curah hujan rata-rata antara 1500-300 mm/tahun. Tanah yang dibuthkan adalah tanah yang subur drainase baik dan tidak tergenang air.
a.    Mahoni (Swictenia sp)
Terbagi :
  • Mahoni daun lebar (Swictenia macrophylla)
  • Mahoni berdaun sempit (S. mahogami)
Berasal dari Amerika tengah dan selatan, masuk ke Indonesia pada tahun 1872 lewat India. Berkembang luas di Jawa pada tahun 1892-1902.
Karakteristik:
Hidup pada tipe iklim A sampai D pada musim kering atau basah, pada ketinggian 0-1000 m dpl.

Ciri-ciri dan jenis tanah kering
  • Peka terhadap erosi, terutama bila keadaan tanah miring atau tidak tertutup tumbuh-tumbuhan
  • Tingkat kesuburan yang rendah, baik kandungan unsure hara dan bahan organic maupun reaksi tanah (PH) serta kapasitas tukar kationnya.
  • Sifat fisik tanah yang kurang baik seperti struktur yang padat, lapisan tanah atas dan bawah memiliki kelembaban yang rendah, sirkulasi udara agak terhambat dan kemampuan menyimpan air relatif rendah.
Terjadinya Lahan Keritis
  1. Perladangan berpindah-pindah disertai dengan penebangan dan pembakaran hutan
  2. Prektik sisitem pertanian yang tidak memperhatikan konsep dan usaha konservasi tanah
  3. Pengembalaan liar dan kebakaran hutan
Cara menaggunalngi erosi
1.    Cara vegetatif
A.    Menanam tanaman penutup tanah
  • Tanaman penutup tanah yang berpohon rendah, bisa dilakukan dengan berbagai pola tanam. Dengan pola penanaman rapat, dengan pola bertanam baris, dengan melingungi teras/saluran air.
B.   Tanaman penutup tanah sedang
  • Ditanam diantara pokok secara teratur
  • Denga pola tanam pagar
  • Ditanam diluar areal tanaman yang berperan selain sebagai penguat tebing juga sebagai sumber bahan organic yang dapt meremahkan tanah
a) Tanaman pelindung
  • Contoh tanaman pelindung” lantoro, sengon dan sebagainya”
b) Dengan tanaman yang tidak disenangi
  • Contoh : Ilalang gelagah, lempuyang dan sebagainya.
2.    Penanaman dalam strip

a) Menurut garis kontur
  • Cara ini addalah menghubungkan titik bidang tanah yang mempunyai ketinggian yang sama.
b) Penanaman dalam strip
  • Artinya tanaman tidak perlu ditanam sejajar dan ditanam memotong lereng
c) Penanaman dalam strip penyanggah
  • Artinya menanam tanaman penyanggah jenis kacang-kacangan atau rumputan yang digunakan unutk penutup tanah.
3.    Penanaman berganda
Keuntungannya adalah:
  • Dapat mempertinggi daya guna tanah sehingga pendapatan petani akan meningkat.
  • Tidak terjadi pengangguran musiman, karena tanah bisa ditanami terus menerus
  • Pengelolaan tanah tidak perlu dilakukan berulang kali
  • Dapat mengurangi populasi hama dan penyakit tanaman.
Tanam ganda dapat dilakukan dengan cara:
a.   System tumpang sari
Penanaman dua atau lebih jenis tanaman dalam satu bidang
b.    Penanaman beruntun
Penanaman dua atau lebih jenis tanaman dengan pengaturan waktu tanam.

4.    Pencampuran tanaman dengan tanaman non pangan
  • Tanaman mudah diperbanyak dengan bijinya
  • Bisa dilakukan dengan pemangkasan bila perlu
  • Tahan terhadap serangan hama
  • Bisa tumbuh cepat dan menghasilkan banyak organic
  • Tidak menganggu tanaman pokok
  • Mudah dihilangkan jika tidak diperlukan
  • Mempunyai perakaran yang dapat mengikat tanah
5.    Penggunaan mulsa
Keuntungannya adalah :
  • Mengurangi terjadinya erosi karena air hujan yang jatuh tidak langsung mengenai butiran-butiran tanah
  • Aliran permukaan akan memperhambat kecepatannya
  • Mengatur suhu dan kelembaban tanah
  • Bisa mematikan tanaman penggangu.
Hutan Mangrove / Hutan Bakau
Hutan mangrove/hutan bakau hidup didaerah antara level pasang naik tertinggi sampai level sekitar atau diatas permukaan laut rata-rata. Komunitas hutan mangrove hidup daerah pantai terlindung didaerah tropis dan subtropics. Menurut MC. Gill (1958) hampir 75% tumbuhan mangrove hidup diantara 35º Lu - 35º Ls dan terletak dikawasan Asia tenggara seperti Malaysia, Sumatra dan berbagai didaerah kalimantan yang mempunyai curah hujan yang tinggi dan bukan musiman. Di Indonesia tercatat ada sekitar 375.000.000,- Ha (PHPA – AW 1997, Dep Kehutanan 1982) yang tersebar diwilayah Indonesia.
Factor yang menentukan produktivitas tumbuhan mangrove terbagi dua kelompok:

Kelompok pertama :
“FLUKTUASI PASANG”
yang terdiri dari :
  1. Transpor oksigen sistem perakaran
  2. Air tanah dan jumlah pertukaran air yang digunakan untuk menghalau zat racun sulfit
  3. Arus pasang surut dan pengaruhnya terhadap deposisi dan erosi substratdosan
  4. Fliktuasi air yang berkaitan dengan keberadaan unsure hara di daerah hutan mangrove
Kelompok kedua :
“KIMIA AIR”
yang terdiri dari :
  1. Kandungan garam (salinitas) pada subtrat dasar dan kemampuan daun-daun bertahan
  2. kandungan unsure-unsur makro (makronutrients) dalam tanah
  3. Jumlah aliran permukaan (sufacerun – off) yang membawa unsure hara dari tanah
Daerah hutan mangrove dimanfaatkan juga untuk usaha budidaya ikan, kerang hijau, dan kepiting. Dengan cara sistem kerambah, Budidaya ini dilaporkan mempunyai produksi yang cukup tinggi contohnya di Thailand produksi kerang hijau mencapai 180 ton/Ha/Th, sedangkan filipina budi daya ikan bandeng mencapai 4 ton/Ha/Th, dengan bahanmakanan yang minim.

Namun ada pula hewan-hewan air tertentu seperti udang dan ikan yang hidup keluar masuk hutan mangrove bersamaan pasang sehingga hutan mengrove mempunyai arti yang sangat penting bagi perikanan.
Disamping itu hewan-hewan air dikanopi bagian atas hidup hewan-hewan darat seperti serangga, burung-burung pemakan ikan dan kalelawar, mangrove kesemuanya mempunyai manfaat bagi kesejahteraan manusia.
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org