Showing posts with label Hot News. Show all posts
Showing posts with label Hot News. Show all posts

2014-12-24

Bandar Bakau Kota Dumai

Bandar Bakau Dumai atau dikenal juga sebagai Sekolah Alam Bandar Bakau merupakan Kawasan Hutan Mangrove yang saat ini menjadi Ekowisata di Kota Dumai. Lokasi Ekowisata Bandar Bakau Dumai ini tepatnya di Jl. Nelayan Laut - Kelurahan Pangkalan Sesai - Kecamatan Dumai Barat - Kota Dumai - Propinsi Riau. Kawasan ini luasnya sekitar 31 hektar mencakup Muara atau Kuala Sungai Dumai.

Sungai Dumai merupakan sungai yang membelah kota Dumai menjadi bagian Barat dan Timur. Sungai dumai ini merupakan tempat terjadi legenda atau sejarah Putri Tujuh yang mengandung unsur buah bakau belukap dari kejadian masa lalu yang menjadi jati diri suatu peristiwa budaya di Kota Dumai.

Bandar Bakau Dumai

Ekowisata Bandar Bakau Dumai

Kawasan Hutan Mangrove Sungai Dumai ini dikelola oleh Darwis Mohammad Saleh, seorang masyarakat biasa yang memperjuangkan kawasan ini tetap hijau dengan hutan bakau yang lestari. Disebut perjuangan ini dikarenakan, dia dan teman-teman (Komunitas Pecinta alam Bahari) lainnya berusaha mempertahankan kawasan tersebut tetap menjadi Hutan Mangrove yang awalnya diperuntukkan bagi Areal Perluasan Pelabuhan PELINDO Dumai. Perjuangan ini sejak 1998-1999 dan masih dilakukannya sampai sekarang.



Di Kawasan Bandar Bakau ini terdapat 24 spesies mangrove, salah satunya adalah bakau istimewa yang saat ini diperjuangkan untuk dilestarikan kembali oleh Darwis dan Komunitas Pecinta alam Bahari yaitu Belukap.

Belukap (rhizophora mucronata) merupakan salah satu jenis bakau yang mengalami kepunahan di sungai Dumai. Kepunahan ini akibat ekploitasi bakau sebagai bahan baku arang dulunya, dimana panglong (tempat produksi arang) terdapat di Pangkalan Bunting di muara Sungai Dumai. Kegiatan ini salah satu contoh memperlakukan alam tanpa memikirkan generasi ke depan, tebang tanpa ada aksi penanaman kembali, akibatnya telah terjadi kepunahan jenis bakau ini di sungai Dumai bahkan generasi Dumai saat ini sudah tak mengenalinya lagi.

Kegiatan yang ada di hutan Bandar Bakau ini adalah :
  • Bank Mangroove (pusat budidaya pembibitan dan penanaman mangroove)
  • Sekolah alam Bandar Bakau
  • Pembersihan sungai dan pantai
  • Pusat informasi mangroove
  • Explorasi potensi wisata Bandar Bakau.


Harapan kita semua untuk hutan bandar bakau ini kepada semua pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat adalah mari sama-sama kita dukung dan lestarikan hutan ini agar menjadi Hutan Kota Dumai serta melestarikan hutan-hutan lainnya agar Indonesia kita tercinta menjadi tempat yang lebih baik untuk anak cucu kita kelak. SALAM BAHARI!!!

2014-11-26

Ekowisata Taman Nasional Tesso Nilo

Taman Nasional Tesso Nilo Merupakan salah satu sisa hutan dataran rendah yang ada di Provinsi Riau selain itu Taman Nasional Tesso Nilo juga dikenal sebagai kawasan konservasi Gajah Sumatera. Lebih kurang 150 – 200 ekor gajah liar yang terdapat di taman nasional tersebut dalam 2 kelompok besar. Salah satu yang menjadi kendala dari gajah liar ini adalah konflik dengan manusia. Salah satu upaya penyelesaian konflik adalah mengembangkan Elephant Flying Squad (tim mitigasi dengan 4 ekor gajah untuk sebagai sarana mitigasi konflik gajah liar dengan manusia) atau disebut Pasukan Gajah Reaksi Cepat.

taman nasional tesso nilo
Flying Squad ini bentuk pada tahun 2004, kerja sama WWF Riau dengan BKSDA Riau. Elephant Flying Squad mengembangkan teknik patroli, pengusiran dan penggiringan gajah liar melalui gajah flying squad. Salah satu kegiatan penting dari Flying Squad ini juga digunakan untuk sarana ekowisata yaitu dalam PATROLI GAJAH dan Simulasi Mitigasi Konflik Dengan Gajah. Wisatawan dibawa ke trek-trek patroli gajah dan trek dibuat sangat alami dan khas hutan hujan tropis Sumatera.



Wisata Pengamatan Tumbuhan dan Satwa:

Pemantauan kehidupan liar (tumbuhan dan satwa) menjadi hal penting dan menarik di Tesso Nilo. Beberapa trek ekowisata difokuskan dalam pemantauan hidupan liar ini termasuk menggunakan pompong (boat kecil) melewati sungai. Pengamatan burung (Birding) dapat dilakukan di trek Lubuk Balai, Trek Sawan dan Kuala Napu. Primata seperti siamang, wau wau dan kera ekor panjang banyak dijumpai di sungai Nilo dan Lubuk Balai.
Di lokasi trek, kita dapat menjumpai jejak-jejak beruang, gajah, tapir dan harimau sumatera. Satu kegiatan ekowisata Tesso Nilo yang sanhgat menarik dan menantang adalah orbservasi Harimau dengan menggunakan jebakan kamera atau Camera Trap. Tujuannya adalah mendapatkan gambar Harimau Sumatera dan satwa lainnya yang tertangkap kamera setelah kamera terpasang.

Wisata Pompong (perahu) Tour:

Aktivitas menggunakan pompong atau perahu kecil dengan mesin tempel menyusuri sungai Nilo. Kegiatan ini menarik karena pengunjung dapat menikmati perahu kecil masyarakat dan melihat kiri-kanan sungai yang banyak menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi; burung, primata atau mamalia dan jika beruntung akan melihat berbagai jenis reptil yaitu biawak sungai sampai buaya air tawar atau senyulong. Penelusuran dengan pompong, kita juga dapat melihat berbagai jenis pohon sialang (pohon madu hutan) dan berkunjung ke pohon tersebut, kemudian menyusuri kembali menuju lokasi tujuan. Perjalanan dengan pompong dapat ditempuh satu jam, untuk adventurir bisa sampai ke wilayah Sawan dengan 2 – 4 jam perjalanan.

Wisata Bersepeda:

Ada satu trek untuk bersepeda di Tesso Nilo yaitu di hutan akasia dan kawasan pemukiman Lubuk Kembang Bunga. Trek ini sangat menarik dan menantang terutama bagi para petualang sepeda. Di dalam lokasi trek sepeda, selain hutan akasia dan pemukiman masyarakat lokal yang menjadi bagian obyek pemandangan, kita juga dapat melihat kebun karet dan jelutung masyarakat. Trek khusus bisa dilakukan di dalam hutan alam, dengan tantangan tersendiri terutama misalnya trek yang dilalui adalah hutan rawa.

Wisata Tradisi dan Pengetahuan Lokal Masyarakat:

Madu hutan Tesso Nilo adalah icon kunjungan ekowisata berbasiskan sumber daya alam dan tradisi lokal masyarakat Tesso Nilo. Madu hutan Tesso Nilo terdapat di atas ketinggian pohon Sialang. Pohon Sialang terdiri dari berbagai jenis pohon termasuk keruing, rengas dan kedondong hutan. Dalam satu pohon sialang, sarang lebah hutan Apis dorsata dapat dihitung antara 10 – 50 sarang dengan rata-rata berat satu sarang 15 kg. Ada sekurangnya 3-4 trek lokasi utuk melihat pohon sialang sekaligus melihat cara pemanenan yang dipersiapkan untuk ekowisata.
Waktu pemanenan dapat dipilih yaitu siang hari atau malam hari. Pemanenan sialang adalah salah satu tujuan yang sangat menarik, karena wisatawan dapat melihat tarian atau puji-pujian dan cara memanjat tradisional masyarakat madu hutan sekaligus menyaksikan produk madu hutan alami. Selain itu, lokasi yang menarik pula adalah menginap di Kuala Napu untuk melihat tradisi masyarakat sungai melayu yang masih dipertahankan dan tradisi dalam menangkap ikan.

2014-01-21

Ombak Bono Teluk Meranti

Ombak Bono Teluk Meranti - Sebuah lagu bisa menciptakan seribu cerita. Salah satunya adalah tentang ombak bono. Ombak Bono sendiri merupakan salah satu ombak yang diincar oleh para peselancar baik tingkat nasional maupun dunia. Ombak Bono bukanlah ombak yang bisa ditemukan di laut, tetapi di sungai. Ombak Bono The Legend Of Seven Ghosts Dengan fakta ini saja, kita sudah bisa membayangkan bahwa beselancar di atas ombak sungai memiliki sensasi yang jauh lebih berbeda daripada beselancar di atas ombak laut. Salah satu alasan mengapa banyak sekali orang yang menyukai kegiatan berselancar adalah karena berselancar tidak pernah membosankan. Satu sesi berselancar tidak akan pernah sama dengan sesi berselancar lainnya. Setiap pengalaman berselancar memiliki nuansa dan pengalaman yang berbeda-beda.


BONO WAVE - Theja Fathasena dan Jamalaya
Di dalam Theme Song Ombak Bono, kita bisa lebih mendalami surga tempat ombak bono berada. Indonesia dengan ragam pulaunya yang sangat banyak membuat Indonesia menjadi salah satu tujuan para peselancar untuk merasakan sensasi berselancar yang mungkin belum pernah atau tidak bisa mereka dapatkan di tempat lain. Berselancar di sungai? Ini akan menjadi pengalaman yang tak akan terlupakan. Di Tanjung Sebayang, Teluk Meranti, Pelalawan, Riau, selain menikmati keindahan alamnya, kita bisa ikut "bermain" bersama alam dengan berselancar di atas ombak bono. "Listen to the hogh whistling sound, followed by the sound of thundering water," ya kurang lebih seperti itulah gambaran saat kita bisa berselancar di atas ombak bono. Para peselancar profesional baik domestik maupun mancanegara selalu menunggu-nunggu kehadiran ombak bono terbaik setiap tahunnya.

Berselancar di atas ombak bono seperti menunggangi kekuatan sungai yang menakjubkan. Kekuatan alam seolah berada di kaki kita dan kita bisa seolah-olah mengontrolnya. Theme Song tentang ombak bono benar-benar menggambarkan betapa serunya berselancar di atas ombak bono. Saat berselancar, yang sebenarnya kita kontrol adalah diri kita sendiri. Secara tidak langsung atau mungkin tidak kita sadari bahwa sesungguhnya berselancar adalah tentang menaklukkan diri sendiri. Seperti lirik lagu ombak bono, "Here it is... Bono, bono, bono, its soul is very cute, be fun."

2013-09-23

Hutan Larangan Adat Rimbo Potai Kabupaten Kampar

Hutan Larangan Adat Rimbo Potai Merupakan Salah-Satu Objek Wisata yang terletak Desa Koto Timbun, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Riau. Lokasi Hutan Larangan Adat Rimbo Potai sekitar 48 kilometer dari Kota Pekanbaru menempuh jarak sekitar 1,5 jam mencapai lokasi hutan. Hutan Larangan Adat Rimbo Potai merupakan hutan larangan adat, Luasnya kurang lebih 570 ha. Yang membentang dalam enam kawasan rimbo (hutan), yaitu rimbo potai, rimbo silayang-layang, rimbo koto nagaro, rimbo pematang kulim, rimbo cubodak mangkarak dan rimbo panoghan.

Beberapa jenis Pohon di antaranya pohon petai, meranti, pulai, jelutung, kempas, dll.


2013-09-01

VOTE FOR FOREST Pilih Hutan Untuk Masa Depan

Pilih Hutan Untuk Masa Depan! Dengan adanya pesta demokrasi pemilihan Gubernur Riau, Greenpeace, Jikalahari dan Walhi Riau bermaksud mengadakan sosialisasi tentang himbauan untuk memilih calon pemimpin baru Riau yang lebih peduli dan mempunyai komitmen terhadap penyelamatan lingkungan khususnya hutan.



2012-03-16

Jejak Kertas Ramin

Ramin adalah jenis kayu yang dilindungi hukum dan tidak boleh ditebang sembarangan. Jangan biarkan APP terus menghancurkan kekayaan alam hutan Indonesia kita hanya untuk kertas kemasan. Kayu ramin secara hukum dilindungi dalam peraturan pemerintah Indonesia dan peraturan CITES yang telah diadopsi oleh pemerintah Indonesia. Hutan rawa gambut Sumatra adalah habitat penting ramin. Sejak Indonesia melarang penebangan dan perdagangan ramin pada tahun 2001, lebih dari seperempat dari habitat ramin telah tebang habis – saat ini banyak dari wilayah hutan ini memasok APP. APP dan Pelarangan ramin »

Investigasi ini mendokumentasi ramin ilegal – spesies kayu yang dilindungi secara internasional – di pabrik pulp terbesar Asia Pulp & Paper dan membongkar jalur rantai pasokan dari pabrik ke pasar global dan merek korporat. Bukti-bukti video dan forensik yang diperoleh dalam investigasi ini tersedia bagi otoritas domestik dan internasional yang terkait – Kementrian Kehutanan Indonesia dan Sekretariat CITES di Jenewa.

Penyelidikan selama setahun di pabrik pulp Asia Pulp & Paper terbesar di Indonesia, Indah Kiat Perawang, memperlihatkan bagaimana kayu ramin ilegal secara reguler dicampur ke dalam pasokan kayu dari pembukaan hutan alam. Ramin di pabrik pulp utama APP »

Investigasi menunjukkan bahwa Indah Kiat Perawang menjual pulp ke pabrik-pabrik kertas APP di Indonesia dan Cina. Pengujian serat produk yang terkait dengan pabrik-pabrik APP ini mengungkapkan penggunaan serat dari pembukaan hutan alam. Produk dari pabrik APP diperdagangkan secara global. Dari pabrik pulp APP sampai ke pelosok dunia »

Investigasi ini menunjukkan bahwa pasar global untuk produk kertas dari pabrik-pabrik kertas APP di Indonesia dan Cina. Produk-produk ini dijual ke negara-negara yang sebagian besarnya adalah penandatangan kesepakatan CITES. Pabrik-pabrik APP ini memasok kertas fotokopi, kemasan, buku-buku dan produk kertas lainnya yang mengadung serat hutan hujan ke perusahaan-perusahaan termasuk Xerox, National Geographic dan Danone. Skala perdagangan global APP »

Meskipun ramin Indonesia adalah spesies yang dilindungi secara internasional, habitatnya terus ditebang habis – mendorong ramin dan spesies yang terancam lainnya seperti harimau Sumatra menuju kepunahan. Kayu ramin dari pembukaan hutan ini dicampur dengan berbagai kayu hutan hujan lain untuk memuaskan sektor pulp dan kertas. Tempat untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan industri harus melakukan tindakan untuk melindungi hutan rawa gambut dan membasmi penebangan liar dan perdagangan ramin. Ayo beraksi »

2012-01-27

Keindahan Tesso Nilo yang Terancam

Tur Mata Harimau 5 - Gajah Sumatera diperkirakan akan punah dalam 30 tahun mendatang, apabila penghancuran hutan yang menjadi habitatnya terus berlangsung seperti saat ini. Tahun lalu Tim Mata Harimau Greenpeace sempat menelusuri keindahan hutan Tesso Nilo ditemani pasukan Gajah yang mengagumkan, namun keindahan rumah habitat Gajah dan Harimau ini terancam oleh ekspansi perkebunan dan HTI guna memenuhi kepentingan industri pulp and paper. Ayo, jangan biarkan kekayaan alam negeri kita hilang satu persatu karena praktik penghancuran hutan oleh industri yang tidak bertanggung jawab.

Greenpeace melakukan perjalanan melintasi 4 provinsi di Sumatera, menelusuri hutan alam untuk mencari bukti perusakan hutan yang menjadi habitat Harimau Sumatera oleh ekspansi industri pulp and paper.

2010-12-17

Hujan Es di pulau Bali

Denpasar BALI - Hujan deras berserta kerikil Es menerpa sebagian wilayah Kabupaten Badung dan Denpasar, Bali. Kejadian pada Kamis (16/12) sekitar pukul 15.30 Wita, itu dirasakan di wilayah Kerobokan Kabupaten Badung dan Jalan Gajah Mada Denpasar.

Es yang jatuh berupa butiran kecil seperti kerikil. "Ini baru pertama kalinya saya melihat ada hujan es," kata Wayan Gendra, 60 tahun, warga yang yang tinggal di Kerobokan, Badung itu. Kejadian berlangsung sekitar setengah jam dan sempat mengagetkan warga. Namun kejadian itu tidak menyebabkan kerusakan apa pun.

Warga kota Denpasar, mendadak dikejutkan dengan suara gemuruh petir disertai turunnya hujan es yang mengguyur sejumlah lokasi.

2010-12-01

National Geographic Buat Film di Sintang

(istimewa)

Sintang (ANTARA News) - National Geographic berencana mendokumentasikan kehidupan orang utan dan masyarakat di Sintang. Aktivis "Orang utan Outreach", Dr Willie Smits mengatakan lembaganya sudah menjalin kerjasama dengan Microsoft, Taking IT Global yang merupakan website non profit terbesar di dunia dan National Geographic.

"Rencananya kita akan membuat film dokumenter mengenai kehidupan orang utan yang akan melibatkan anak-anak dalam bentuk film tiga dimensi," katanya di Sintang, Rabu.

Hot News KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Advanture

Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org