Showing posts with label Berita. Show all posts
Showing posts with label Berita. Show all posts

2014-11-26

Ekowisata Taman Nasional Tesso Nilo

Taman Nasional Tesso Nilo Merupakan salah satu sisa hutan dataran rendah yang ada di Provinsi Riau selain itu Taman Nasional Tesso Nilo juga dikenal sebagai kawasan konservasi Gajah Sumatera. Lebih kurang 150 – 200 ekor gajah liar yang terdapat di taman nasional tersebut dalam 2 kelompok besar. Salah satu yang menjadi kendala dari gajah liar ini adalah konflik dengan manusia. Salah satu upaya penyelesaian konflik adalah mengembangkan Elephant Flying Squad (tim mitigasi dengan 4 ekor gajah untuk sebagai sarana mitigasi konflik gajah liar dengan manusia) atau disebut Pasukan Gajah Reaksi Cepat.

taman nasional tesso nilo
Flying Squad ini bentuk pada tahun 2004, kerja sama WWF Riau dengan BKSDA Riau. Elephant Flying Squad mengembangkan teknik patroli, pengusiran dan penggiringan gajah liar melalui gajah flying squad. Salah satu kegiatan penting dari Flying Squad ini juga digunakan untuk sarana ekowisata yaitu dalam PATROLI GAJAH dan Simulasi Mitigasi Konflik Dengan Gajah. Wisatawan dibawa ke trek-trek patroli gajah dan trek dibuat sangat alami dan khas hutan hujan tropis Sumatera.



Wisata Pengamatan Tumbuhan dan Satwa:

Pemantauan kehidupan liar (tumbuhan dan satwa) menjadi hal penting dan menarik di Tesso Nilo. Beberapa trek ekowisata difokuskan dalam pemantauan hidupan liar ini termasuk menggunakan pompong (boat kecil) melewati sungai. Pengamatan burung (Birding) dapat dilakukan di trek Lubuk Balai, Trek Sawan dan Kuala Napu. Primata seperti siamang, wau wau dan kera ekor panjang banyak dijumpai di sungai Nilo dan Lubuk Balai.
Di lokasi trek, kita dapat menjumpai jejak-jejak beruang, gajah, tapir dan harimau sumatera. Satu kegiatan ekowisata Tesso Nilo yang sanhgat menarik dan menantang adalah orbservasi Harimau dengan menggunakan jebakan kamera atau Camera Trap. Tujuannya adalah mendapatkan gambar Harimau Sumatera dan satwa lainnya yang tertangkap kamera setelah kamera terpasang.

Wisata Pompong (perahu) Tour:

Aktivitas menggunakan pompong atau perahu kecil dengan mesin tempel menyusuri sungai Nilo. Kegiatan ini menarik karena pengunjung dapat menikmati perahu kecil masyarakat dan melihat kiri-kanan sungai yang banyak menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi; burung, primata atau mamalia dan jika beruntung akan melihat berbagai jenis reptil yaitu biawak sungai sampai buaya air tawar atau senyulong. Penelusuran dengan pompong, kita juga dapat melihat berbagai jenis pohon sialang (pohon madu hutan) dan berkunjung ke pohon tersebut, kemudian menyusuri kembali menuju lokasi tujuan. Perjalanan dengan pompong dapat ditempuh satu jam, untuk adventurir bisa sampai ke wilayah Sawan dengan 2 – 4 jam perjalanan.

Wisata Bersepeda:

Ada satu trek untuk bersepeda di Tesso Nilo yaitu di hutan akasia dan kawasan pemukiman Lubuk Kembang Bunga. Trek ini sangat menarik dan menantang terutama bagi para petualang sepeda. Di dalam lokasi trek sepeda, selain hutan akasia dan pemukiman masyarakat lokal yang menjadi bagian obyek pemandangan, kita juga dapat melihat kebun karet dan jelutung masyarakat. Trek khusus bisa dilakukan di dalam hutan alam, dengan tantangan tersendiri terutama misalnya trek yang dilalui adalah hutan rawa.

Wisata Tradisi dan Pengetahuan Lokal Masyarakat:

Madu hutan Tesso Nilo adalah icon kunjungan ekowisata berbasiskan sumber daya alam dan tradisi lokal masyarakat Tesso Nilo. Madu hutan Tesso Nilo terdapat di atas ketinggian pohon Sialang. Pohon Sialang terdiri dari berbagai jenis pohon termasuk keruing, rengas dan kedondong hutan. Dalam satu pohon sialang, sarang lebah hutan Apis dorsata dapat dihitung antara 10 – 50 sarang dengan rata-rata berat satu sarang 15 kg. Ada sekurangnya 3-4 trek lokasi utuk melihat pohon sialang sekaligus melihat cara pemanenan yang dipersiapkan untuk ekowisata.
Waktu pemanenan dapat dipilih yaitu siang hari atau malam hari. Pemanenan sialang adalah salah satu tujuan yang sangat menarik, karena wisatawan dapat melihat tarian atau puji-pujian dan cara memanjat tradisional masyarakat madu hutan sekaligus menyaksikan produk madu hutan alami. Selain itu, lokasi yang menarik pula adalah menginap di Kuala Napu untuk melihat tradisi masyarakat sungai melayu yang masih dipertahankan dan tradisi dalam menangkap ikan.

2012-11-07

Cara Memilih Asuransi Jiwa Terbaik Indonesia, Pilihan Gue

Jika Anda bingung memilih Asuransi Jiwa yang aman dan baik bagi keluarga Anda, maka ikuti cara terbaik ini. Inilah hasil pengalaman yang terbaik bagi seorang yang sudah berkeluarga, dan memiliki dua anak yang masih duduk di sekolah dasar. Apalagi, pilihan ini menjadikan target keluarga bagi orangtua yang benar-benar sayang kepada anak dan istrinya. Mau tahu, bagaimana cara memilih asuransi yang aman dan baik bagi keluarga kita? Lihat profil Commonwealth Life Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik Indonesia.

Sebenarnya, banyak tawaran dari jasa keuangan terkait maraknya asuransi jiwa diIndonesia sejak lima tahun terakhir. Beribu-ribu program dikemas agat memberikan kenyamanan bagi konsumen. Tapi, apakah perusahaan asuransi jiwa tersebut aman dan baik bagi keluarga kita? Nah, inilah yang membuat kita bingung dan sedikit ragu ketika memilihnya. Apalagi premi tangungan yang ditawarkan sangat besar, bagi keluarga kecil. Setidaknya rasa takut dan bimbang itu wajar.

Maka, melalui tulisan ini, setidaknya, Anda mempunyai pilihan utama untuk menanamkan investasi yang aman dan baik di asuransi jiwa. Sebut saja, ketika program yang ditawarkan perusahaan yang terkemuka di Australia yang kini berhasil diminati para nasabah. Bahkan berbagai jenis penghargaan telah disebut perusahaan ini menjadi perusahaan asuransi terbaik di Indonesia. Mengapa Commonwealth Life menjadi pilihan utama kita? Adakah alasan lain?

Ya, Commonwealth Life mulai melayani Nasabah sejak tahun 1992 lalu dengan nama Astra Jardine yang kemudian berubah nama menjadi Astra CMG Life sampai tahun 2007 lalu. Nama PT Commonwealth Life diperkenalkan untuk pertama kalinya pada Juli 2007, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia nomor W7-07188 HT.01.04-TH 2007 tentang Persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas.

Banyak alasan, mengapa Commonwealth Life dikenal sebagai perusahaan asuransi jiwa terbaik Indonesia dan menjadi pilihan utama. karena segudang penghargaan telah diraih perusahaan tersebut. Pada 2012, Commonwealth Life pernah meraih 'The Best Service Excellence Call Center Award 2012' yang dikemas oleh Majalah Service Excellence dan Carre-Center for Customer Satisfaction & Loyalty (CCSL).

Begitu juga di tahun yang sama Commonwealth Life yang memiliki visi 'Menjadi Perusahaan Penyedia Pelayanan Asuransi Jiwa Terbaik di Indonesia, yang Terbaik dalam hal Pelayanan Pelanggan', tetap mempertahakan gelar penghargaan sebagai asuransi jiwa terbaik Indonesia dikenal "Indonesia Insurance Award 2012" dari Majalah Business Review untuk kategori perusahaan Asuransi jiwa swasta terbaik.

Apalagi mitra kerja perusahaan Commonwealth Life ini terus meningkatkan program asuransi kumpulan (group) dan perlindungan kredit (credit life), yang dilakukan atas kerjasama dengan PermataBank, Commonwealth Bank, Bank BTPN, BCA Finance, BII Maybank, Bank BNP, Bank OCBC NISP, Bank Index, Bank Mayora, Adira Insurance, serta Olympindo Multifinance.

Sementara mitra bisnis Commonwealth Life terkait pendistribusian berbagai produk ditujukan kepada Mitra Bank dan Non-Bank melalui program Bancassurance, antara lain Citibank, BCA Card, AstraWorld, Telkomsel, PermataBank, Commonwealth Bank dan Astra Credit Companies.

Nah, ada jaminan keamanan bagi nasabah, yakni didamingi oleh mitra kerja perusahaan reasuransi yang memiliki reputasi internasional yang baik. Kredibilitas ini ditunjukkan dengan rating yang dikeluarkan oleh lembaga rating ternama, yaitu Cologne Re (rating AA+ oleh Standard Credit Rating), Gen Re (rating AA+ oleh Standard & Poor's), Marein (rating A oleh Pefindo), MetLife (rating A+ oleh Standard & Poor's), Munich (rating AA- oleh Standard & Poor's) dan ReIndo - Reasuransi Indonesia (rating A+ oleh Pefindo).

Agar Anda lebih yakin lagi, maka segera menghubungi Kantor Pusat Commonwealth Life berada di Wisma Metropolitan II, lantai 8, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 29-31 Jakarta 12920-Indonesia. Atau, Anda dapat menghubungi telepon (021) 570 5000, 292 99500 dan fax. (021) 520 5353. atau Customer Service Center 500 525, (62-21) 520 6611, 520 6239, email commcenter@commlife.co.id

2012-03-16

Jejak Kertas Ramin

Ramin adalah jenis kayu yang dilindungi hukum dan tidak boleh ditebang sembarangan. Jangan biarkan APP terus menghancurkan kekayaan alam hutan Indonesia kita hanya untuk kertas kemasan. Kayu ramin secara hukum dilindungi dalam peraturan pemerintah Indonesia dan peraturan CITES yang telah diadopsi oleh pemerintah Indonesia. Hutan rawa gambut Sumatra adalah habitat penting ramin. Sejak Indonesia melarang penebangan dan perdagangan ramin pada tahun 2001, lebih dari seperempat dari habitat ramin telah tebang habis – saat ini banyak dari wilayah hutan ini memasok APP. APP dan Pelarangan ramin »

Investigasi ini mendokumentasi ramin ilegal – spesies kayu yang dilindungi secara internasional – di pabrik pulp terbesar Asia Pulp & Paper dan membongkar jalur rantai pasokan dari pabrik ke pasar global dan merek korporat. Bukti-bukti video dan forensik yang diperoleh dalam investigasi ini tersedia bagi otoritas domestik dan internasional yang terkait – Kementrian Kehutanan Indonesia dan Sekretariat CITES di Jenewa.

Penyelidikan selama setahun di pabrik pulp Asia Pulp & Paper terbesar di Indonesia, Indah Kiat Perawang, memperlihatkan bagaimana kayu ramin ilegal secara reguler dicampur ke dalam pasokan kayu dari pembukaan hutan alam. Ramin di pabrik pulp utama APP »

Investigasi menunjukkan bahwa Indah Kiat Perawang menjual pulp ke pabrik-pabrik kertas APP di Indonesia dan Cina. Pengujian serat produk yang terkait dengan pabrik-pabrik APP ini mengungkapkan penggunaan serat dari pembukaan hutan alam. Produk dari pabrik APP diperdagangkan secara global. Dari pabrik pulp APP sampai ke pelosok dunia »

Investigasi ini menunjukkan bahwa pasar global untuk produk kertas dari pabrik-pabrik kertas APP di Indonesia dan Cina. Produk-produk ini dijual ke negara-negara yang sebagian besarnya adalah penandatangan kesepakatan CITES. Pabrik-pabrik APP ini memasok kertas fotokopi, kemasan, buku-buku dan produk kertas lainnya yang mengadung serat hutan hujan ke perusahaan-perusahaan termasuk Xerox, National Geographic dan Danone. Skala perdagangan global APP »

Meskipun ramin Indonesia adalah spesies yang dilindungi secara internasional, habitatnya terus ditebang habis – mendorong ramin dan spesies yang terancam lainnya seperti harimau Sumatra menuju kepunahan. Kayu ramin dari pembukaan hutan ini dicampur dengan berbagai kayu hutan hujan lain untuk memuaskan sektor pulp dan kertas. Tempat untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan industri harus melakukan tindakan untuk melindungi hutan rawa gambut dan membasmi penebangan liar dan perdagangan ramin. Ayo beraksi »

2012-02-25

Pertemuan Bersama Pecinta Alam Se-Riau

PURNAMA PA RIAU I - Berdirinya Purnama didasari karena adanya kekhawatiran dari Pecinta Alam di Riau tentang kurangnya hubungan silaturrahmi antara Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam, KPA (Kelompok Pecinta Alam), Sispala (Siswa Pecinta Alam) ataupun pecinta alam lainnya, oleh karena itu dibutuhkan sebuah wadah bersama agar Organisasi pecinta alam itu saling kenal dan saling mengetahui satu sama lain. Berdasarkan kekhawatiran tersebut beberapa orang pendiri sepakat untuk mewujudkan sebuah wadah atau organisasi yang diberi nama PURNAMA (Pertemuan Bersama) yang didirikan pada tahun 2006.

Pertemuan pertama Purnama diadakan di Mapala Satwa Sahara UIR yang membahas tentang agenda Purnama dan program-program organisasi ini. Pertemuan kedua di Mapala AKBAR, pertemuan ketiga di Mapala Humendala Fakultaas Ekonomi UR, dan seterusnya bergilir. Purnama pada waktu itu sempat membuat beberapa kegiatan seperti Aksi Peringatan Hari Bumi berupa orasi turun ke jalan, penetapan jadwal buka bersama Mapala se Pekanbaru, dan pembuatan makalah untuk diajukan di Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) Mapala se Indonesia. Namun pada kenyataannya setelah sekian lama berselang ternyata terjadi kevakumam organisasi dalam beberapa tahun.

Pada awal tahun 2011 nama Purnama kembali muncul dan dibicarakan dalam pertemuan seluruh Mapala di Pekanbaru. Kemudian terbentuklah ide dari beberapa anggota yang untuk mengaktifkan kembali Purnama ini, namun bukan lagi dalam bentuk organisasi melainkan suatu kegiatan bersama, yang diberi nama PURNAMA PA RIAU (Pertemuan Bersama Pecinta Alam se-Riau) yang mana agenda utamanya berupa sebuah kongres/musyawarah besar yang diikuti oleh seluruh PA di Riau. Dalam kongres tersebut akan membahas Draft AD dan ART/ landasan Purnama dan aturan-aturan lain, serta membahas permasalahan lingkungan di Riau yang hasilnya akan direkomendasikan ke pemerintah provinsi. Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh tuan rumah dari organisasi pecinta alam yang terpilih dalam kongres ini nantinya, demikian pula seterusnya.

Untuk tuan rumah pertama Purnama PA Riau ini adalah Mapala Polipera Universitas Pasir Pengaraian, setelah ditetapkan pada Musyawarah Pecinta Alam Se-Riau pada tanggal 10 Juli 2011.

Maksud dari penyelenggaraan kegiatan Purnama PA Riau I adalah :
  1. Meningkatkan silaturrahmi antar Pecinta Alam se Riau.
  2. Memupuk rasa persatuan, kesatuan dan persaudaraan sebagai implementasi dari kode etik pecinta alam.
  3. Menumbuhkan sikap kritis dan tanggap terhadap permasalahan-permasalahan lingkungan.
Tujuan dari penyelenggaraan kegiatan Purnama PA Riau I adalah :
  1. Meningkatkan kepekaan, kepedulian dan mempertegas peran serta pecinta alam terhadap upaya konservasi sumber daya alam.
  2. Turut berpartisipasi dalam upaya-upaya pelestarian dan konservasi sumber daya alam.
  3. Membantu mengembangkan sumber daya alam guna peningkatan sosial ekonomi berbasis masyarakat.
  4. Turut serta merumuskan solusi-solusi bagi upaya pengelolaan sumber daya alam secara adil dan berkelanjutan.
  5. Meningkatkan skill dan keterampilan pecinta alam dalam kegiatan di alam bebas.
  6. Sebagai sarana untuk mengembangkan kreatifitas mahasiswa dalam ruang lingkup yang lebih luas.
  7. Sebagai tempat untuk membangun jaringan dan sosialisasi pendidikan antar daerah bagi seluruh mahasiswa.
  8. Memperkenalkan potensi Alam Kabupaten Rokan Hulu. 

Tema kegiatan ini adalah “Dengan Purnama PA Riau, Kita Tingkatkankan Kesadaran & Kepedulian Lingkungan demi mewujudkan Riau yang Hijau”.

PERSYARATAN PESERTA
  • Anggota Penuh Organisasi Pecinta Alam
  • Mendaftarkan diri selambat-lambatnya tgl 7 Maret 2012
  • Quota untuk 3 (tiga) orang utusan dari tiap organisasi
  • Foto copy identitas diri (KTP/KTM/Kartu Siswa)
  • Membawa Surat Rekomendasi/mandat dari Organisasi Masing-masing dan Rekomendasi dari Kepala Sekolah untuk Sispala
  • Photo 3x4 sebanyak 3 (tiga) lembar.
  • Membuat Makalah tentang permasalahan lingkungan di daerah asal.
  • Tidak membawa Miras, Narkoba dan obat-obatan terlarang. 

PENDAFTARAN DAN FASILITAS
  • Biaya pendaftaran sebesar Rp. 60.000/Orang
  • Pendaftaran dibuka mulai undangan ini diterima dan ditutup sampai tanggal 7 Maret 2012
  • Tempat Pendaftaran disekretariat Mapala Polipera (Kampus Universitas Pasir Pengaraian) 

Contact Person :
Fasolla : 085265879766
Sukri : 081992203560
Ebon Jenggot : 081276610075

Peserta berhak menerima fasilitas :
  1. Id Card Peserta
  2. Sertifikat
  3. T-shirt kegiatan
  4. Dokumentasi Kegiatan
  5. Cindera Mata 

PERLENGKAPAN PESERTA
  1. Tenda/Dome sheet, tali
  2. Tikar/Matras
  3. Logistik untuk 2 (dua) hari
  4. Perlengkapan masak + perlengkapan makan
  5. Lampu badai 

WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN

Hari : Kamis s/d Minggu
Tanggal : 8 s/d 11 Maret 2012
Lokasi :
  • - Universitas Pasir Pengaraian
  • - Taman wisata Hapanasan
  • - Sungai Batang Lubuh
  • - Kampus Universitas Pasir Pengaraian

KEGIATAN-KEGIATAN
  • - Pembukaan
  • - Kongres
  • - Pengenalan & Indentifikasi Kupu-kupu
  • - Aksi Bersih Sungai & Penghijauan Bibir Sungai
  • - Sarasehan dengan Bupati Rokan Hulu 


Undangan Purnama PA Riau I Download

Acara ini diselenggarakan oleh :
Mapala Polipera
Universitas Pasir Pengaraian

2012-01-27

Keindahan Tesso Nilo yang Terancam

Tur Mata Harimau 5 - Gajah Sumatera diperkirakan akan punah dalam 30 tahun mendatang, apabila penghancuran hutan yang menjadi habitatnya terus berlangsung seperti saat ini. Tahun lalu Tim Mata Harimau Greenpeace sempat menelusuri keindahan hutan Tesso Nilo ditemani pasukan Gajah yang mengagumkan, namun keindahan rumah habitat Gajah dan Harimau ini terancam oleh ekspansi perkebunan dan HTI guna memenuhi kepentingan industri pulp and paper. Ayo, jangan biarkan kekayaan alam negeri kita hilang satu persatu karena praktik penghancuran hutan oleh industri yang tidak bertanggung jawab.

Greenpeace melakukan perjalanan melintasi 4 provinsi di Sumatera, menelusuri hutan alam untuk mencari bukti perusakan hutan yang menjadi habitat Harimau Sumatera oleh ekspansi industri pulp and paper.

2011-06-05

Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Pada Tanggal 5 Juni 2011 di Desa Bencah Kelubi, Kecamantan Tapung, Kabupaten Kampar.

Kegiatan yang dilaksanakan Pelepasan Bibit Ikan Lele kesungai, serta Penanaman Bibit Pohon oleh Masyarakat Desa dan Mahasiswa KKN Universitas Riau (Unri-UR) Gelombang II Desa Bencah Kelubi Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar.

Jenis-jenis Bibit pohon yang di tanam di antaranya:
  • Bibit Pohon Matoa
  • Bibit Pohon Pulai
  • Bibit Pohon Mahoni
  • Bibit Pohon Ketapang




2011-02-28

Gajah Jinak Terpaksa Dirantai

Pekanbaru - Gajah jinak di Pusat Latihan Gajah di Minas, Riau terpaksa sering dirantai saat digembala akibat kawasan hutan di lokasi tersebut habis dirambah untuk perkebunan kelapa sawit ilegal.

"Dahulu waktu masih banyak hutan, gajah dibiarkan saja dilepas saat mereka mencari makan. Tapi karena sudah banyak kebun sawit, kami terpaksa sering merantai kakinya supaya tidak memakan pohon sawit," kata pelatih gajah, Wagiran, kepada ANTARA di PLG Minas, Selasa.

PLG Minas berlokasi di dalam kawasan konservasi Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim. Di tempat itu terdapat 24 ekor gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) jinak.

Namun, lokasi PLG Minas kini terkepung oleh perkebunan kelapa sawit ilegal sehingga hutan yang tersisa sangat sempit untuk mencari makan gajah.

2011-02-27

Perambah Cagar Biosfer Kerahkan Preman

Pekanbaru - Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau A.Kurnia Rauf menduga perambah cagar biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu mengerahkan sekelompok preman untuk menghambat proses penyitaan barang bukti alat berat.

"Informasi dari petugas kami di lapangan menunjukkan adanya sekelompok preman yang mengatasnamakan masyarakat setempat dan mereka mulai mengganggu penyitaan alat berat," kata Kurnia kepada ANTARA di Pekanbaru, Senin.

Sebelumnya, tim gabungan dari BBKSDA Riau dan Polri telah menahan tiga pekerja dan menyita sejumlah barang bukti dalam kasus pembalakan liar 2.000 hektare kawasan konservasi cagar biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu di wilayah Desa Tasik Serai, Kecamatan Bukit Kerikil, Kabupaten Bengkalis.

2011-02-25

20 Ribu Lebah Mati di Kanada

Ottawa - Sebuah museum Kanada, Jumat, melakukan penyelidikan atas kematian mendadak 20 ribu lebah yang tinggal dalam sebuah sarang khusus yang terbungkus lapisan kaca, salah satu wahana pameran di museum tersebut.

"Seluruh lebah, sekitar 20.000 ekor mati dalam waktu 48 jam," kata Amanda Fruci, humas untuk Royal Ontario Museum di Toronto, kepada AFP.

"Penyebabnya sedang diselidiki tetapi kita tahu pasti bahwa itu bukan sindrom keruntuhan koloni karena hal itu melibatkan lebah meninggalkan sarang dan tidak pernah datang kembali, dan dalam hal ini mereka semua mati di dalam sarang."

Dalam kondisi normal, masyarakat lebah mengalami kehilangan sekitar lima persen dari populasinya.

2011-02-24

Gajah Sumatra di Bengkulu Makin Terisolasi

Bengkulu - Puluhan Gajah Sumatra (Elephas maximus) yang hidup di Hutan Produksi Terbatas fungsi khusus Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat Kabupaten Bengkulu Utara, makin terisolasi akibat perambahan liar.

"Gajah yang hidup di PLG Seblat makin terisolasi karena hutan koridor atau Hutan Produksi Lebong Kandis makin marak perambahan liar, sehingga jalur menuju Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) tertutup," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Amon Zamora di Bengkulu, Selasa.

Ia menjelaskan, di sebelah utara PLG juga terjadi perambahan dan perkebunan milik PT Alno, di sebelah Barat ada perkebunan PT Agricinal, sedangkan di sebelah Selatan terdapat permukiman Desa Sukamerindu.

2011-02-23

Iwan Fals Meriahkan Tanam Sejuta Pohon

Samarinda - Penyanyi legendaris yang terkenal mencipta lagu-lagu bertema lingkungan dan kritik sosial, Iwan Fals, pagi ini turut penanaman satu juta pohon yang serentak dilakukan di seluruh Kalimantan Timur yang seremoninya dilakukan Gubernur Awang Faroek Ishak di Komplek Stadion Utama Palaran.

Iwan Fals ikut menanam beberapa bibit pohon. Sebelum dan sesudah menanam bibit pohon, Iwan ramah menjabat tangan para penggemarnya yang banyak diantaranya meminta foto bersama dengan Iwan.

"Kami sengaja mengundang Iwan Fals untuk datang di acara penaman pohon ini, salah satu tujuannya adalah mengajak warga pecinta lagu-lagu Iwan Fals agar semakin sadar menjaga lingkungan," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim M Jauhar Efendi di Samarinda, Sabtu.

2011-02-22

Hutan Taman Nasional Kutai Kian Hancur

Sangata - Kawasan hutan lindung Taman Nasional Kutai (TNK) di Desa Martadinata, Desa Suka Rahmat dan Desa Suka Damai di Kecamatan Teluk Pandan, Kutai Timur, Kalimantan Timur kian hancur oleh berbagai aktifitas merusak lingkungan.

ANTARA di Sangata, Selasa melaporkan bahwa kawasan konservasi lingkungan itu sebelumnya sudah rusak akibat aktifitas pembalakan liar dan pembukaan lahan tanpa izin kini kian parah akibat kegiatan penambangan galian C, yakni menggali dan mengambil batu gunung kebutuhan bangunan.

Taman Nasional Kutai disebut-sebut "benteng terakhir hutan tropis dataran rendah yang masih tersisa di Kaltim" dengan luas 189.000 Ha. Maraknya kasus perusakan hutan di kawasan itu, diperkirakan hampir 75 persen kawasannya sudah rusak baik dalam tingkatan biasa, parah dan sangat kritis.

2011-02-21

WWF: Usut Tuntas Perambah Cagar Biosfer

Pekanbaru - Organisasi perlindungan satwa WWF Riau meminta proses penegakan hukum dalam kasus perambahan hutan di kawasan konservasi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu di Kabupaten Bengkalis, Riau, dapat diusut tuntas.

"Usut tuntas hingga ke pelaku utama atas kasus perambahan cagar biosfer di Riau itu," kata Humas WWF Riau, Syamsidar, di Pekanbaru, Jumat.

Syamsidar mengatakan hal itu menanggapi kasus perambahan sekitar 2.000 hektare kawasan inti Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu yang kini ditangani pihak kepolisian dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

2011-02-20

Populasi Burung di Indonesia Lima Besar Dunia

Bogor - Indonesia menjadi pemilik dari 1.594 jenis spesies burung dan menjadi negara ke lima terbesar dunia dari 10.000 jenis satwa itu yang kini berkembang biak.

Manajer program konservasi Perhimpunan Burung Liar Indonesia atau Burung Indonesia, Ria Saryanthi, di Bogor, Selasa, mengatakan, Indonesia telah menjadi satu negara "Mega Bird Diversity" dengan banyaknya populasi burung.

Hanya saja populasi yang banyak itu kini terancam punah akibat rusaknya habitat mereka yang menjadi tempat berkembang biak dan mencari makanan. Kini lima puluh persen jenis burung di dunia terancam punah karena habitatnya terusik kegiatan manusia.

2011-02-19

42 Titik Api Terpantau di Sumatra

Padang - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Padang mencatat ada 42 titik api di kawasan hutan wilayah Sumatra berdasarkan pantauan dengan satelit NOAA.

Kepala BMKG Maritin Padang, Amarizal, ketika dikonfimasi membenarkan, tercatat pada Rabu hingga pukul 14.00 WIB sebanyak 42 titik hotspot di kawasan hutan Sumatra.

Sedangkan untuk di wilayah hutan Sumbar, sekitar dua hingga empat titik api yang terpantau di kawasan Selatan Padang, yakni tepatnya di perbatasan dengan Bengkulu.

Kemudian untuk di kawasan Utara terpantau juga, tepatnya di kawasan hutan hutan Kabupaten Pasaman. Namun, yang lebih dominan berada pada provinsi tetangga (Riau dan Jambi serta Bengkulu).

2011-02-18

Kabut Asap Kembali Kepung Dumai

Dumai - Petugas Analisis Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Riau menyatakan, saat ini di Sumatera mulai bermunculan titik api dengan deteksi sementara berjumlah 80 titik panas atau "hotspot".

Petugas Analisis BMKG Riau, Marzuki, kepada ANTARA di Dumai, Rabu, menjelaskan, sejumlah titik api tersebut terpantau oleh Satelit NOAA 18 sejak Selasa (8/2) hingga Rabu.

"Ke 80 titik api tersebut tersebar di sejumlah wilayah Sumatera mulai dari Provinsi Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan, berikut Jambi," katanya.

2011-01-14

Taman Rimba 2011 akan Dihuni Orangutan

Jambi - Orangutan akan menghuni Taman Rimba Jambi pada 2011, karena pengelola kebun binatang itu mendatangkannya dari Sawah Lunto, Provinsi Sumatera Barat.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jambi, Hanif Lubis, di Jambi Selasa mengatakan, kebun binatang Taman Rimba yang terletak berdekatan dengan bandara Sultan Taha Jambi, akan menambah penghuni orangutan.

"Kebun binatang Taman Rimba yang kini dihuni sekitar 180 binatang dari berbagai jenis seperti ular, buaya, gajah, harimau, monyet serta berbagai jenis burung, pada 2011 akan ditambah dengan orangutan," katanya.

Dinas Peternakan lewat APBD Provinsi Jambi sudah menganggarkan dana sebesar Rp400 juta untuk pembangunan kandangnya.

2011-01-11

Spesies Ikan Baru Ditemukan di Sumatra

(A)Rasbora api, (B) Rasbora nodulosa, (C) Rasbora kluetensis, dan (D) Rasbora truncata. (Antara / R. Hadiaty)
Jakarta  - Daniel Natanael Lumbantobing, mahasiswa doktoral asal Indonesia di Departemen Ilmu Biologi The George Washington University, Amerika Serikat, menemukan empat spesies ikan air tawar baru di sungai-sungai Sumatra Barat Daya yang mengalir ke Samudera Indonesia.

Melalui surat elektronik kepada ANTARA, Jakarta, Kamis, Daniel mengatakan, empat jenis ikan baru anggota famili Cyprinidae yang dinamai Rasbora api, Rasbora nodulosa, Rasbora kluetensis, dan Rasbora truncata itu termasuk dalam kelompok jenis Rasbora trifasciata.

2010-12-28

40 Hektare Untuk Gajah

Pekanbaru - Balai Taman Nasional Tesso Nilo menyiapkan lahan seluas 40 hektare untuk pembangunan pusat konservasi gajah sumatra yang pendanaannya dibantu Belgia.

"Lokasi pembangunan pusat konservasi gajah menempati zona pemanfaatan taman nasional dan sudah ada sekitar 40 hektare lahan di taman nasional yang diplot untuk lokasi tersebut," kata Kepala Balai TNTN Hayani Suprahman kepada ANTARA di Pekanbaru, Minggu.

Ia mengatakan lokasi PKG tepatnya berada di Desa Lubuk Kembang Bungo, Kabupaten Pelalawan. Lokasi itu juga berdekatan dengan kamp pasukan gajah latih Flying Squad, binaan WWF dan perusahaan swasta. "Akhir tahun ini saya rasa sudah bisa dibangun," ujarnya.

2010-12-27

Akademisi: Trembesi Bisa Serap 28,5 Ton Karbondioksida Per Tahun

Sukabumi - Akademis yang juga dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Endes N Dahlan, menuturkan trembesi dewasa bisa menyerap gas karbondioksida sebanyak 28,5 ton/tahunnya.

"Dari hasil penelitian pada trembesi dengan diameter dahan 10-15 meter bisa menyerap karbondioksida 28,5 ton per tahun," ungkap Endes kepada ANTARA usai mengikuti penanaman pohon trembesi di Pondok Pesantren Azzainiyah-Kabupaten Sukabumi-Jawa Barat, Kamis.

Lebih lanjut Endes menjelaskan, di antara 43 jenis tanaman yang diteliti, bahkan ditambah 26 jenis tanaman lain, daya serap karbondioksida trembesi tetap terbesar. "Sehingga pohon ini bisa mengeluarkan gas oksigen yang cukup besar untuk kepentingan hidup umat manusia," tambahnya.

Berita KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Advanture

Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org