Profil Monumen
“Kereta Api simpang Tiga”
Pekanbaru (Riau)
“Kereta Api simpang Tiga”
Pekanbaru (Riau)
- Batu peringatan ini menjadi saksi bahwa tempat tersebut pada tahun 1944 telah dikuburkan secara masal 150 orang bangsa indonesia yang dikerahkan mejadi Romusa oleh penjajah Jepang.
- Awal bulan Maret 1985 Penulis berkunjung menyaksikan batu peringatan kuburan massal.
- Rel Kereta Api yang dibangun Jepang didaerah Riau pada tahun 1943 sampai 1945 yang paling banyak melan korban jiwa.
- Yang sangat kami mengecewakan jalur Kereta api bersejarah, yang banyak menelan korban jiwa itu tidak ada lagi di pekanbaru (Riau) yang tersisa hanya lokomotipnya saja karena rel-rel tersebut sudah di perjual belikan orang.
- Dalam masa Romusa di Riau ini banyak rakyat dan para kuli Romusa yang menderita karena kekurangan jatah beras sedangkan jam kerja yang bertambah maka para kuli Romusa ini nekat mencuri ubi dikebun penduduk, disamping itu juga ada yang mencuri jengkol dan gadung bekas peladangan
- Gadung adalah jenis umbi beracun yang memabukkan tapi kalau tahu cara pengolahannya gadung tersebut sangat enak dibandingkan ubi biasa, Cara mehilangkan racunnya : Gadung dimasukan kedalam karung kemudian direndam selama 5 hari 5 malam dikeringkan kemudian dimasak tapi bagi orang yang tidak mengetahui cara pengolahannya dapat mengakibatkan pusing setelah beberapa menit memakannya, dan bahkan dapat menyebapkan kematian.
- Kerja paksa (Romusa) pembangunan Rel Kereta Api Muara Sijunjung 1943 sampai 1945 sepanjang 220 Km ini telah menelan korban sedikitnya 285.000 jiwa. jumlah korban setiap 1 Km nya menelan sebanyak 1270 jiwa.
- Jalan Kereta Api Muara Sijunjung – Pekanbaru kini tiada berbekas lagi, kini hanya ada seonggok batu besar yang diabadikan sebagai monument korban Romusa didesa Simpang Tiga Kecamatan bukit raya Pekanbaru.
SUMBER : Di Kutip dari Buku yang di tulis H. M. Syafei Abdullah yang merupankan seorang korban kerja paksa pada pembangunan Rel Kereta Api di Muara Sijunjung – Pekanbaru. Beliau bekerja pada Militer Jepang 1943 sampai 1944 dalam pembangunan jalan Kereta Api di Muara Lebun Kebun Lada, Petai, dan Lipat Kain. Jabatanya terahirnya sebagai Syu Gyun Gun di Rengat hingga 1945