2009-01-16

MOUNTAINEERING

PENDAHULUAN
Negara Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang bernilai sangat tinggi. Sumberdaya alam itu berupa lautan dengan kekayaanya ,hutan hutan tropis yang diakui sebagai paruparu dunia ,sungai -sungai , danau alami dan gunung-gunung .

Sebagai pecita alam kita dituntut untuk lebih mengetahui kondisi alam, hal tersebut selain untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap alam juga dapat memenuhi rasa keingin tahuan yang Sebagai mendorong rasa keberanian serta ketabahan dalam menghadapi tantangan alam.

Gunung adalah bagian alam yang mempunya keindahan dan keunikan. Gunung juga merupakan suber daya alam yang menyimpan banyak kekayaanyang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Untuk megetahui lebih dalam tentang gunung kita bisa melakukan pendakian. Dalam kepecinta alaman pendakian gunung disebut dengan MONTAINEERING. Mountaineering merupakan suatu perjalanan mulai dari kaki gunung sampai kepuncak gunung, dan kemudian turun dengan selamat.




MOUNTAINEERING
Secara etimologi MOUNT berasal dari bahasa inggris yang berarti gunung.
Dalam kepecinta alaman mountaineering merupakan seluruh kegiatan yang dilakukan digunung.kegiatan yang biasa dilakukan dalam mountaineerin diantaranaya:
1 berjalan (hillwalking)
2 memanjat tebing ( rock climbing)
3 mendaki gunung ES (snowand ice climbing).

Berjalan (hill walking) merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh pendaki gunung khusus nya di Indonesia.
Sebelum melaksanakan mountaineering ( pendakian ) ada hal hal yang perlu kita perhatikan:

A. PERSIAPAN MENDAKI GUNUNG

Adapun persiapan tang perlu dilakukan antara lain.
1. rencana ekspedisi
2. pengumpulan data tentang gunung yang akan kita daki
3. pemahaman yang baik tentang peta
4. menetapkan manfaat dari pendakian tersebut
5. persiapan diri bagi pendaki

Adapun faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan suatu pendakian:

1. faktor internal, merupakan faktor dari diri si pendaki meliputi kesiapan fisik, mental pengetahuan, tehnik atau kererampilan dan peralatan.
2. faktor eksternal,merupakan faktor diluar diri sipendaki meliputi badai, hujan, udara dingin dan kondisi alam lainya.

Untuk itu pendaki harus mampu memilih lintasan yang tepat serta harus pandai meyiasati kondisi alam. Selain itu sebelum mendaki gunung terlebih dahulu hendaknya harus melengkapi diri dengan keterampilan seperti: membaca dan memahami peta,membaca kompas, teknik P3K dan perlengkapan yang memadai( logistik tenda,obat obatan dan pakaian).sebelum kita melakukan pendakian sebaiknya harus memberi tahu dahulu kepada masyarakat atau langsung kepada kepala desa setempat.

B. PERLENGKAPAN MENDAKI GUNUNG
Adapun perlengkapan yang harus dibawa dan digunakan dalam mendaki gunung yaitu:

a. Perlengkapan Dasar

1. Carel atau Ransel
Carel berguna untuk meletakkan pakaian,logistik,obat-obatan dan peralatan mandi.
Ada hal yang perlu kita ingat dalam penggunaan Carel. Hal tersebut ialah kenyamanan Carel yang rangkanya sesuai dengan bentuk tulang punggung kita.
Hal-hal yang perlu dalam memilih Carel:

* Ringan. Sebaiknya memilih Carel yang terbuat dari bahan water proof, bahan ini
tidak menyerap banyak air disaat basah dan juga dapat melindungi isi nya.


* Kuat. Mampu membawa beban dengan aman,tidak mudah robek dan berdaya tahan tingi.

* Nyaman (comfort table) Carel yang mempunyai rangka, ini berguna agar berat beban
merata dan seimbang keseluruh tubuh. Tali penyadang Carel harus kuat, agak lebar,
empuk dan mudah distel.

Cara-cara mempacking ialah

* Tempatkanlah barang-barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkinkebadan.
Barang barang yang relatif lebih ringan ditempatkan dibagian bawah.


* Kelompokan barang barang Barang barang yang sering duperlukan dalam
perjalanan ditempatkan pada bagian atas atau pada kantong kantong luar Cerel
seperti: ponco,alat P3K,kamera dan lain lain

* dan masukan kedalam kantong pelastikyang tidak tembus air terutama pakaian ,
buku dll

2. Tenda
Mengenai tenda yang harus diperhatikan adalah tenda yang dapat menahan hujan dan
angin. Untuk mendirikan tanda usahakan di tempat yang datar mendekati mata air jauh dari pohon – pohon yang kering dan menghadap jalan .

3. Perlengkapan Masak dan Makanan
Alat – alat perlengkapan masak yang di bawa harus praktis dan efisien seperti nesting, kompor gas tabung . Sedangkan makanan yang dibawa harus makanan yang ringkas dan mudah dimasak seperti mie, sarden, kornet, susu kaleng dan makanan lain yang banyak mengandung hidrat arang atau makanan yang banyak menghasilkan energi seperti coklat, gula merah dan madu

4. Pakaian
Karena sering terjadi perubahan cuaca, maka sebaiknya menggunakan pakaian yang dapat menyerap keringat, jangan lupa membawa jaket atau sweter, sarung tangan, topi atau sebo yang berwarna norak, gunanya seandainya tersesat akan mudah terlihat oleh TIM SAR.
Dalam perjalanan mendaki gunung sebaiknya mengenakan pakaian yang mudah kering atau tidak terlalu menyerap air bila basah. Mengenai perlengkapan tidur sebaiknya menggunakan Sleeping Bag (kantong tidur), bahan yang bagus adalah dari jenis Down dan Duvet (terbuat dari bulu angsa) atau dari bahan parasut.

5. Sepatu atau Sandal Gunung
Gunanya untuk melindungi kaki kita dari batu tejam, kayu runcing, gigitan binatang serta
duri – duri yang banyak kita temui selama perjalanan mendaki gunung tersebut.
Adapun syarat – syarat sepatu yang baik yaitu sepatu yang mempunyai kembang yang besar
dengan ceruk yang dalam dan berpunggung yang tanggi, gunanya untuk memantapkan
posisi kaki terhadap tebing yang curam dan bebatuan yang terjal.

Sebaiknya menggunakan sepatu atau sandal yang bahanya terbuat dari karet karena
tidak mudah robek bila terkena duri atau batu yang cadas dan memakai sepatu atau
sandal yang berukuran lebih besar untuk menghindari kelecetan pada kaki.

6. Jas Hujan atau Ponco
Gunanya apabila keadaan atau cuaca disana tidak mendukung atau hujan kita
bisa menggunakan jas hujan atau ponco tersebut untuk melindungi tubuh kita dari air
hujan, sehingga kita tidak basah dan kedinginan.

7. Lentera atau Senter
Gunanya untuk penerangan, apabila kita melakukan pendakian pada malam hari dan
untuk penerangan dalam tenda dimalam hari.

8. Peralatan P3K
Peralatan ini sangat penting untuk mengatasi keadaan yang tidak diduga seperti terkena
duri, sengatan binatang, digigit ular dan lain – lain.

Beberapa bahan atau peralatan P3K yang harus dibawa antara lain:
* Alkohol
* Air bersih, Boor water, Povidone iodine (obat untuk mencuci luka)
* Paracetamol (obat untuk mengurangi rasa nyeri)
* Amoniak atau Eau de cologne (bahan untuk menyadarkan) Adapun jenis alat yang
harus tersedia antara lain:
* Pembalut cepat
* Pembalut gulung
* Pembalut segitiga
* Kapas
* Plaster
* Kasa steril
* Gunting
* Pinset
* Jarum

9. Perlengkapan untuk MCK meliputi:
* Haduk
* Sabun
* Sikat gigi
* Odol
* Dan lain – lain.

b. Perlengkapan khusus
Perlengkapan khusus adalah perlengkapan yang di sesuaikan dengan tujuan pendakian tersebut seperti:

1. Perlengkapan penelitian : kamera, buku – buku dan alat – alat tulis lainya.
2. Perlengkapan penyusuran sungai: perahu, dayung, pelampung dan lain – lain.
3. Perlengkapan pendakian tebing: tali karmantel, karbinel, chock, figure x dan lain- lain.

c. perlengkapan tambahan

Perlengkapan ini tidak harus dibawa seperti: walkmen, gitar dan lain – lain.

C. CARA MENDAKI GUNUNG

Cara mendaki gunungse benarnya tidakada ketentuannya, terserah pada diri si pendaki sendiri, yang penting harus berhati-hati dan tidak perlu terburu-buru. Apabila kita melakukan pendakian gunung dengan TIM hendaknya pemimpin harus memperhatikan angotanya baik fisik maupun non fisik,pemimpin harus mengertijalur pendakian, sedangkan bilamedaki sendiri kita harus mengerti jalur,pandai mengunakan kompas , membaca peta dan membawa perlengkapan serta harus memberitahukan kepada penduduk atau kepala desa setempat.yang paling penting dalam pendakianharuslah berjalan dengan hati hati dan jangan takabur

D. PENYAKIT DAN RESIKO DALAM PENDAKIAN

Penyakit yang sering dialami di gunung oleh si pendaki biasanya disebabkan oleh ketinggian,suhu dingin atau panas yang berlebihan dan kelelahan. Penyakit tersebut antara lain:

1. Kedinginan (HIPOTERMIA)
Penyakit hiportemia iyalah panas tubuh lebih cepat dripada suhu tubuh yang menurun. Cara mengatasinya:
a gantikan berikan pakaian kering yang hangat.
b berikan panas dari luar (api unggun , selimut tebal)
c selimuti korban dan gunakan sliping bag (kantong tidur)
d berikan makanan dan minuman yang hangat .
e jangan berikan balsem.

2. Kejang otot.
Adalah kekakuan tubuh dan anggota tubuh untuk beberapa saat.
Cara penanggulanganya:
a. renggangkan otot yang kejang .
b. pijatlah otot yang kejang secara berlahan .
c. berikan korban minum air garam
d. kompreslah otot yang kejang sebelum atau sesudah perenggangan.

3. Terkilir atau keseleo.
Yaitu luka oleh karena perengangan atau robekan jarigan ikat sendi (berselisihnya sendi atau tulang).

Cara penanggulanganya
a. tinggikan daerah cidera .
b. bersihkan dan beriobat
c. balut dan istirahatkan .
4. Kekurangan oksigen (hipokia)

Cara penaggulanganya
a. korban jangan dikelilingi
b. berikan nafas bantuan
c. jangan diberi air minum
PENUTUP
Apabila kita hendak melakukan kegiatan MOUNTAINEERING kitaharus membekali diri kita dengan penetahuan yang cukup, kita bisa membaca buku, meminta petunjuk pada orang yang mengetahui MOUNTAINEERING.
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org