2010-07-03

21 Juni, Hari Konservasi Badak Indonesia

Ujung Kulon, Pandeglang (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan bersama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mencanankan dan mendeklarasikan tanggal 21 Juni sebagai hari konservasi badak Indonesia.

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Agus Priambudi di Ujung Kulon Pandeglang, Selasa mengatakan, tanggal 21 dideklarasikan sebagai hari Konservasi badak Indonesia untuk mengingatkan masyarakat Indonesia agar bisa menjaga dan melestarikan badak khususnya badak jawa(Rhinocerus Sondaicus) yang merupakan spesies paling langka di dunia, sehingga harus dijaga dari kepunahannya.

"Setiap tanggal 21 Juni mengingatkan masyarakat untuk selalu menjaga dan melestarikan badak, khususnya badak jawa di Indonesia yang hanya ada di TNUK," kata Agus Priambudi.

Agus mengatakan, populasi badak jawa di TNUK saat ini diperkirakan hanya tinggal 50 ekor lagi berdasarkan hasil sensusu populasi badak jawa. Sehingga, dengan dilakukan penangkaran yang diresmikan Menhut dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Senin (21/6), akan bertambah menjadi 75 ekor pada 2015.

Selain deklarasi penangkaran badak jawa dan pencanangan hari konservasi badak Indonesia, dalam kesempatan tersebut, organisasi internasional konservasi alam dan sumberdaya alam (IUCN) mencanangkan tanggal 21 Juni sebagai hari badak internasional.

Agus Priambudi mengatakan, lokasi penangkaran badak jawa dipusatkan di area 3000 hektar dari luas habitat populasi badak jawa di TNUK sekitar 38 ribu hektar. Lokasi penangkaran tersebur berada di kawasan Gungung Honje bagian Selatan, yakni dengan cara dilakukan pemagaran beraliran listrik setinggi 2 meter sepanjang 24 kilo meter.

"Nantinya badak jawa tersebut akan digiring oleh tim ahli dan peneliti badak ke lokasi tersebut. Pagar listrik tersebut tidak membahayakan, karena hanya memberi efek kejut saja," kata Agus.

Tujuan penangkaran tersebut, untuk mencegah perburuan dan gangguan hewan lainnya terhadap populasi badak jawa, serta menjamin ketersediaan pakan, air serta menjadikan lokasi perkembangbiakan satwa langka itu. Dengan adanya lokasi penangkaran itu, ditargetkan hingga tahun 2015, populasi badak jawa bertambah menjadi 75 ekor dari jumlah populasi saat ini sekitar 50 ekor.

Sebelumnya, Menteri Kehutanan Republik Indonesia Zulkifli Hasan bersama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Senin (21/6) meresmikan penangkaran badak jawa di Pulau Peucang Kawasan TNUK. Selain meresmikan penangkaran badak jawa, Menhut dan Gubernur juga mencangkan tanggal 21 Juni sebagai hari konservasi badak Indonesia.
(ANT/A024)


Sumber : ANTARA News (Selasa, 22 Juni 2010 13:10 WIB)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org