2010-07-03

Menhut akan Resmikan Penangkaran Badak Jawa

Serang (ANTARA News) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan bersama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Senin (21/6), dijadwalkan akan meresmikan penangkaran Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon Pandeglang, Banten.

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Agus Priambudi saat dikonfirmasi di Serang, Sabtu mengatakan, deklarasi dan peresmian penangkaran Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) akan dilangsungkan di Pulau Peucang di kawasan TNUK.

Acara itu akan dihadiri sekurangnya 200 orang undangan, terdiri dari pejabat terkait di Kementerian Kehutanan, Pemprov Banten, peneliti, sejumlah LSM dan dari Yayasan Badak Indonesia serta Yayasan Badak Internasional.

"Dengan dimulainya penangkaran Badak Jawa ini diharapkan jumlah satwa langka ini akan bertambah menjadi 75 ekor hingga tahun 2015," katanya.

Menurut Agus, saat ini Badak Jawa yang ada di Ujung Kulon jumlahnya diperkirakan ada sekitar 50 ekor sehingga dengan adanya penangkaran tersebut diharapkan akan menjamim ketersediaan makanan, air, lokasi perkembangbiakan serta memiliki habitat yang menjamin keberlangsungan hidup satwa tersebut.

"Dengan adanya penangkaran ini diharapkan nantinya juga bisa menjadi daya terik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, karena bisa melihat secara langsung badak-badak itu" katanya.

Agus menjelaskan, secara teknis penangkaran Badak Jawa tersebut dimulai dengan memasang pagar listrik di sebagian wilayah TNUK seluas 3.000 hektare, yang saat ini menjadi habitat satwa itu di sekitar Blok Gunung Honje.

Adapun anggaran yang disiapkan untuk tahap pertama penangkaran sebesar Rp6 miliar, dialokasikan untuk pembangunan sarana pos pemantau dan pemagaran kawasan.

Ia berharap, dengan adanya lokasi penangkaran tersebut akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan pariwisata khususnya di Kawasan Ujung Kulon.

Selain itu, dengan adanya lokasi tersebut bisa memberikan dampak kemajuan ekonomi dan kesejahteraan bagi warga yang tinggal di sekitar kawasan TNUK.

"Dengan adanya kawasan itu, harus mengangkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar sehingga mereka bisa menjaga kawasan hutan lindung," kata Agus Priambudi.
(M045/A035/S026)


Sumber : ANTARA News (Sabtu, 19 Juni 2010 11:50 WIB)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org