Pekanbaru - Gajah jinak di Pusat Latihan Gajah di Minas, Riau terpaksa sering dirantai saat digembala akibat kawasan hutan di lokasi tersebut habis dirambah untuk perkebunan kelapa sawit ilegal.
"Dahulu waktu masih banyak hutan, gajah dibiarkan saja dilepas saat mereka mencari makan. Tapi karena sudah banyak kebun sawit, kami terpaksa sering merantai kakinya supaya tidak memakan pohon sawit," kata pelatih gajah, Wagiran, kepada ANTARA di PLG Minas, Selasa.
PLG Minas berlokasi di dalam kawasan konservasi Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim. Di tempat itu terdapat 24 ekor gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) jinak.
Namun, lokasi PLG Minas kini terkepung oleh perkebunan kelapa sawit ilegal sehingga hutan yang tersisa sangat sempit untuk mencari makan gajah.