2009-02-02

ROCK CLIMBING

ROCK CLIMBING

Panjat tebing adalah suatu olahraga yang mengutamakan kelenturan dan kekuatan tubuh, kecerdikan serta ketrampilan pengguanaan peralatn dan dalam menyiasati tebing itu sendiri.

Prosedur Pemanjatan
Pemanjatan dilakukan dengan selalu berpegang pada prinsip keseimbangan tubuh ditarik keatas oleh tiga bagian anggota tubuh (dua tangan dan satu kaki atau sebaliknya), sementara satu anggota lainnya digunakan untuk mencari tempat pegangan atau pijakan baru yang lebih tinggi



Safety

Keselamatan harus ditempatkan diurutan pertama kegiatan panjat tebing. untuk itu diperlukan minimaldua orang, satu orang sebagai perintis jalur (Leader) dan seorang lagi sebagai pengaman pemanjatan (Belayer).Panjat Tebing Alam (Kondisi Alam)
Teknik pemanjatan menjaga keseimbangan, tiga kategori umum dalam teknik pemanjatan :

1. free climbing
Memanjat pada permukaan tebing yang masih terdapat tonjolan atau rongga yang memadai sebagai pijakan kaki dan tangan. Free climbing menggunakan alat, hanya mengandalkan kekuatan.

2. friction
Teknik yang hanya mengandalkan gaya gesekan sebagai penumpu. Dilakukan pada permukaan tebing yang tidak terlalu vertical.

3. fissure climbing
Teknik yang memanfaatkan celah. Dalam pemanjatan menggunakan anggota badan.

Teknik pemanjatan akibat perubahan zaman:

1. AID (Artifical) Climbing
Pemanjat menggunakan langsung peralatan untuk menambah ketinggian.
2. Boldering
Seni memanjat tebing-tebing pendek yang umum nya melatih kemampuan memanjat.
3. Soloing
Hanya mengandalkan kekuatan tubuh tetapi menggunakan alat keselamatan.

Peralatan panjat tebing:
A. Tali

Tali melindungi para pemanjatan, apabila jatuh tidak menyentuh tanah.

B. Webbing, digunakan untuk membuat:
  • Harness
a) Full body harness

b) Seat harness

c) Chest harnes
  • Runner
  • Etrier
C. Karabiner
D. Piton / paku tebing
E. Chock
F. Helm
G. Sepatu
H. Runner

Runner ( tempat tumpuan ) tali pengaman yang dipasang oleh pemanjat pertama untuk memperkecil jarak jatuh yang akan timbul

I. Bilay

Pergantian kata pemanjat (pengaman pemanjat).

Bilay :

1) Bilay tubuh : teknik bilay, yang menggunakan tubuh sebagai media untuk mengamankan tali pemanjatan.

2) Bilay alat : mengamankan tali pemanjatan dengan menggunakan alat

* Pull :tali pemanjatan ditarik oleh bilayer
* Slack :tali pemanjatan dilonggarkan
* On bilay :pemberitahuan pemanjatan pada bilayer
* Belay on :bilayer siap mengamankan pemanjat
* Climbing :pemanjat mulai memanjat
* Off bilay :pemanjat sudah tidak perlu di bilay karena po sisinya sudah aman.
* Rock :pemanjat mengalami keguguran batu.

Tingkat kesulitan dalam pemanjatan:
1) Kelas Satu
Berjalan tegak tanpa menggunakan peralatan pendakian
2) Kelas dua
Pendakian pada daerah yang tidak terlalu terjal namun sudah dilengkapi dengan perlengkapan kaki yang memadai dan dibantu oleh tangan
3) Kelas tiga
Medan pendakian dibutuhkan peralatan dan teknik khusus untuk mendaki.
4) Kelas empat
Pendakian dinding terjaldibutuhkan peralatan yang khusus juga.
5) Kelas lima
Pendakian dinding terjal tegak lurus, menggunakan perlengkapan memanjat
6) Kelas enam
Pendakian gunung sepenuhnya bergantung pada alat.

Terminology tebing :

1) Face :untuk vertical 900
2) Hang :untuk dinding yang menjorok keluar(900<1320)>0
4) Roof :dinding yang membentuk atap
5) Crack :untuk celah antara batu sempit, dangkal yang memanjat
6) Chimney :untuk celah antara batu berbentuk memanjang lebar, bisa
untuk dimasuki manusia.

System pemanjatan :
1) Himalaya tatic
System pemanjatan dengan rute panjang sehingga membutuhkan waktu yang lama. Pemanjatan terdri atas beberapa kelompok dan basecamp.berhasilnya satu orang dari tim, maka satu kelompok itu dinyatakan berhasil.
2) Alpine tatic
System ini dikembangkan dipegunungan eropa yang mempunyai tujuan semua pemanjat harus sampai dipuncak baru dikatakan berhasil.
3) Slegg tatic
Gabungan antara teknik himalaya dan alpine, pertama-tama himalaya baru alpine taktik.

Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org