Pati (ANTARA News) - Ratusan warga Desa Karangdowo, Kecamatan Kota, Kabupaten Pati, Rabu sekitar pukul 04:30 WIB gempar karena seekor harimau liar jenis tutul masuk ke dalam rumah salah seorang warga.
"Saya sekeluarga sedang sahur, tapi kami sempat terkejut dengan kehadiran hewan liar tersebut, karena dikhawatirkan lapar dan menggigit orang sehingga kami secara spontan lari menyelamatkan diri," kata seorang warga, Tugiyo.
Ia memperkirakan, hewan tersebut masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02:00 WIB, setelah sempat memangsa bebek yang dikandangkan di belakang rumahnya.
"Namun, saya baru mengetahuinya sekitar pukul 04:30 WIB. Hewan liar tersebut, bersembunyi di ruang penyimpanan gabah yang berada di rumah bagian belakang," katanya.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan, dia bersama warga sekitar, segera melaporkan kejadian tersebut kepada aparat setempat.
"Harapan kami, hewan liar tersebut bisa ditangkap untuk menghindari korban jiwa," ujarnya.
Sekitar pukul 11:45 WIB, sejumlah aparat dari Polres Pati dan petugas penjinak satwa liar dari Semarang datang ke lokasi.
Upaya untuk menangkap harimau itu sempat menemui kesulitan karena ruangan yang sempit, namun petugas akhirnya berupaya membatasi gerak hewan tersebut dengan memasang jaring pengaman.
Untuk menghindari jatuhnya korban, apabila hewan liar tersebut lepas dari penangkapan, polisi melarang warga yang hendak masuk rumah Tugiyo untuk melihat harimau tutul itu.
Anggota polisi yang berjaga di rumah tersebut, memilih menunggu petugas dari Konservasi Sumber Daya Alam untuk melakukan penangkapan dengan menggunakan peralatan yang memadai, seperti senapan bius.
Tak lama kemudian, sekitar pukul 12:45 WIB, harimau tersebut dapat dilumpuhkan petugas yang menembak harimau liar tersebut dengan menggunakan bius.
Setelah dilumpuhkan petugas, hewan yang memiliki berat sekitar 30 kilogram dan dilindungi oleh negara itu pun tidak sadarkan diri akibat obat bius dan akhirnya dibawa petugas dengan menggunakan mobil khusus untuk dipelihara di Kebun Binatang Tinjomoyo Semarang.
Di lokasi kejadian, ratusan warga memadati kompleks rumah Tugiyo untuk menyaksikan penangkapan hewan langka yang dilindungi tersebut.
Bahkan, saat hewan langka tersebut dievakuasi dari dalam rumah Tugiyo untuk dibawa ke dalam mobil yang disediakan petugas, ratusan warga berebut mendekat untuk melihat hewan yang menggegerkan warga tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti asal harimau tutul tersebut, tapi sejumlah warga sekitar memperkirakan hewan berkulit coklat dengan tutul hitam itu berasal dari Hutan Tlogowungu yang berdekatan dengan Desa Karangdowo.
Kejadian seperti yang terjadi di Desa Karangdowo tersebut, merupakan kejadian kedua dalam lima tahun terakhir.
Sebelumnya, seekor harimau tutul juga sempat menyerang seorang warga di Kecamatan Gunungwungkal yang sedang mencari rumput di sawah.
Hewan tersebut akhirnya berhasil ditangkap warga dalam kondisi sudah tidak bernyawa, karena tertusuk bambu runcing warga.*
Sumber: ANTARA News (Rabu, 2 September 2009 17:53 WIB)