Palangka Raya,(ANTARA News) - Kabut asap yang menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dalam sepekan terakhir semakin bertambah kepekatannya hingga mengganggu aktivitas warga di wilayah itu.
Pemantauan ANTARA di Palangkaraya, Senin, kabut asap sangat pekat yang menyelimuti kota itu tetap bertahan dari pagi sampai sore hari sehingga telah mengganggu kelancaran arus lalu lintas kendaraan bermotor di kota itu.
Menurut laporan Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangkaraya, jarak pandang pada pagi hari diperkirakan hanya sekitar 50 meter sementara siang hari tercatat maksimal 100 meter yang terus bertahan hingga menjelang senja.
Sementara berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), kualitas udara di kota tersebut telah menunjukkan kategori "berbahaya" yang merupakan kategori terburuk yang dapat diukur.
Akibat pekatnya kabut asap dan buruknya kualitas udara itu, sebagian besar pengendara kendaraan bermotor roda dua sepanjang hari mengenakan masker sebagai pelindung hidung.
Selain mengenakan masker, hampir semua para pengendara juga menyalakan lampu utama kendaraan bermotor karena kabut asap menghalangi penglihatan kendaraan yang berlawanan arah.
Di beberapa lokasi jalan, khususnya di Trans Kalimantan Poros Selatan antara Sampit - Palangkaraya - Pulang Pisau - Kapuas banyak kendaraan yang melintas terpaksa berhenti di jalan menunggu hingga kabut asap menipis untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
Sementara aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya dalam sepekan terakhir juga telah berulang kali tertunda, dibatalkan, hingga terpaksa dialihkan ke Banjarmasin.
Kepala Keamanan Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, Sucipto Adi mengatakan, bandara dalam status ditutup untuk siang hari karena kabut asap sangat pekat dalam empat hari terakhir.(*)
Sumber: ANTARA News (Senin, 14 September 2009 15:47 WIB)
Pemantauan ANTARA di Palangkaraya, Senin, kabut asap sangat pekat yang menyelimuti kota itu tetap bertahan dari pagi sampai sore hari sehingga telah mengganggu kelancaran arus lalu lintas kendaraan bermotor di kota itu.
Menurut laporan Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut Palangkaraya, jarak pandang pada pagi hari diperkirakan hanya sekitar 50 meter sementara siang hari tercatat maksimal 100 meter yang terus bertahan hingga menjelang senja.
Sementara berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), kualitas udara di kota tersebut telah menunjukkan kategori "berbahaya" yang merupakan kategori terburuk yang dapat diukur.
Akibat pekatnya kabut asap dan buruknya kualitas udara itu, sebagian besar pengendara kendaraan bermotor roda dua sepanjang hari mengenakan masker sebagai pelindung hidung.
Selain mengenakan masker, hampir semua para pengendara juga menyalakan lampu utama kendaraan bermotor karena kabut asap menghalangi penglihatan kendaraan yang berlawanan arah.
Di beberapa lokasi jalan, khususnya di Trans Kalimantan Poros Selatan antara Sampit - Palangkaraya - Pulang Pisau - Kapuas banyak kendaraan yang melintas terpaksa berhenti di jalan menunggu hingga kabut asap menipis untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
Sementara aktivitas penerbangan di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya dalam sepekan terakhir juga telah berulang kali tertunda, dibatalkan, hingga terpaksa dialihkan ke Banjarmasin.
Kepala Keamanan Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya, Sucipto Adi mengatakan, bandara dalam status ditutup untuk siang hari karena kabut asap sangat pekat dalam empat hari terakhir.(*)
Sumber: ANTARA News (Senin, 14 September 2009 15:47 WIB)