2010-11-28

Laut Dumai Tercemar Limbah Domestik

Dumai (ANTARA News) - Perairan laut Kota Dumai, kawasan pesisir Riau yang berhampiran dengan perairan internasional Selat Melaka, telah tercemar limbah domestik dan industri.

"Karena tidak adanya pengawasan di kawasan pesisir Riau ini telah memunculkan masalah lingkungan yang cukup mengkhawatirkan akibat pembuangan limbah, mulai dari limbah industri hingga limbah rumah tangga," kata seorang pejabat di Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kota Dumai yang membidangi masalah Analisis Dampak Lingkungan (Amdal), Emi Yuzar, di Dumai, Senin.

Ia mengatakan, dari hasil penelitian, kontribusi limbah domestik (rumah tangga) semakin membesar setiap bulannya hingga mencapai 40 persen. Pencemaran terjadi ada yang secara langsung maupun tidak langsung.

Menuurt Emi, pencemaran secara langsung yakni pencemaran oleh kebanyakan penumpang kapal atau pengunjung pantai yang membawa makanan berkemasan.

"Nah, kemasan itu yang dibuang ke laut secara langsung," paparnya.

Sementara pencemaran tidak langsung, terang Emi, biasanya dilakukan oleh rata-rata masyarakat Dumai yang berada di tepian sungai yang terhubung langsung ke laut, sehingga pada saat air surut, sampah tertarik ke laut, sementara saat pasang, maka akan menyebabkan banjir.

"Kebiasaan ini sudah turun menurun sehingga sulit diingatkan," paparnya.

Menurut Emi, limbah domestik yang juga dominan adalah jenis organik, seperti kotoran manusia dan hewan.

"Jangan salah, di sepanjang sungai Dumai juga banyak kakus. Setiap rumah yang berada dekat sungai, biasanya tidak perlu lagi menggali penampungan tinja, mereka langsung mengalirkannya kesungai," terang Emi.

Akibat dari pembuangan limbah organik yang berasal dari kotoran manusia ini, papar dia, menyebabkan berkembangnya bakteri-bakteri yang dapat mendatangkan berbagai jenis penyakit dalam dan kulit.

Sedangkan limbah anorganik yakni berupa plastik dan bahan-bahan kimia, yang diakibatkan oleh penggunaan deterjen, sampo dan penggunaan bahan kimia lainnya.

"Umumnya limbah domestik tersebut dibuang secara sembarangan dan tidak terkontrol, sehingga terakumulasi dan mengakibatkan terjadinya masalah pencemaran lingkungan," ungkap Emi.

Wali Kota Dumai, Khairul Anwar, pada kesempatan terpisah mengharapkan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.

"Kalau sampah tersebut masih mempunyai nilai ekonomis, bisa disimpan untuk didaur ulang, seperti plastik dan kertas," katanya.

Sejauh ini menurut Khairul masalah limbah domestik sangat erat hubungannya dengan kultur masyarakat. Mereka seakan sudah terbiasa membuang sampah dan limbah secara sembarangan, sehingga untuk mengubah kebiasaan itu dirasakan sulit.

"Meski demikian, pemerintah bersama badan dan instansi terkait berencana untuk mengubah kultur tersebut," ucap Khairul.
(KR-FZR/E010/S026)

Sumber : ANTARA News (Senin, 25 Oktober 2010 18:18 WIB)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org