Enam ekor Kanguru (grey kangaroo) betina dari Australia siap menghuni Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kata Kepala Humas TSI Cisarua Yulius H Suprihardo.
Dalam perbincangan dengan ANTARA di Cisarua, Jumat, ia menjelaskan bahwa rencananya Kanguru itu akan tiba di Jakarta pada Sabtu (10/10) dan selanjutnya dibawa langsung menuju ke TSI Cisarua.
"Enam Kanguru itu datang bersama tiga staf dari Kebun Binatang Australia yang dikelola mendiang Steve `Crocodile Hunter` (pemburu buaya) dan kini diteruskan istrinya Terri Raines Irwin," katanya.
Menurut dia, selama ini di TSI Cisarua sebenarnya sudah ada koleksi Kanguru, yakni asal Provinsi Papua yang berukuran lebih kecil dengan tinggi rata-rata 70 cm, sementara Kanguru asal Australia posturnya lebih besar dan tingginya lebih kurang 1,8 meter.
"Dengan datangnya Kanguru dari Australia itu, maka koleksi satwa Kanguru di TSI kian lengkap, karena ada yang asli Indonesia yakni dari Provinsi Papua dan ada sumbangan dari negara sahabat," katanya.
Sementara itu, secara terpisah Direktur TSI Cisarua Tony Sumampau menambahkan, untuk mempersiapkan kedatangan enam Kanguru itu, pihaknya telah mengirimkan seorang dokter hewan yakni drh Yohana dan dua keeper (perawat satwa) yakni Enang dan Rohandi selama sebulan di Australia.
"Mereka bertiga selama sebulan mempelajari segala macam perilaku Kanguru itu di habitat aslinya, sehingga bisa mengenali berbagai karakter satwa itu," katanya.
Ia mengatakan, kedatangan Kanguru tersebut, dinilai punya nilai khusus dan bisa menjadi kebanggaan bagi Indonesia, karena selama ini prosedur pengiriman kanguru dalam program kerja sama, khususnya untuk negara ketiga, perizinannya sangat ketat.
"Bila kemudian Indonesia, dalam hal ini TSI bisa dinyatakan lulus untuk dapat menerima satwa khas Australia itu, tentu sudah melalui pertimbangan yang paripurna dari sisi Australia, karena tidak banyak negara yang bisa melakukan itu," katanya.
Dalam kerja sama tersebut, kata dia, sebenarnya TSI akan mendapatkan sebanyak 15 ekor Kanguru, namun sesuai prosedur yang ada, maka tidak bisa dilaksanakan sekaligus dan diberikan secara bertahap.
"Karena prosedurnya seperti itu, maka kita harus mengikuti sesuai aturan yang ada," katanya.
Sumber: ANTARA News (Jumat, 9 Oktober 2009 18:28 WIB)
Dalam perbincangan dengan ANTARA di Cisarua, Jumat, ia menjelaskan bahwa rencananya Kanguru itu akan tiba di Jakarta pada Sabtu (10/10) dan selanjutnya dibawa langsung menuju ke TSI Cisarua.
"Enam Kanguru itu datang bersama tiga staf dari Kebun Binatang Australia yang dikelola mendiang Steve `Crocodile Hunter` (pemburu buaya) dan kini diteruskan istrinya Terri Raines Irwin," katanya.
Menurut dia, selama ini di TSI Cisarua sebenarnya sudah ada koleksi Kanguru, yakni asal Provinsi Papua yang berukuran lebih kecil dengan tinggi rata-rata 70 cm, sementara Kanguru asal Australia posturnya lebih besar dan tingginya lebih kurang 1,8 meter.
"Dengan datangnya Kanguru dari Australia itu, maka koleksi satwa Kanguru di TSI kian lengkap, karena ada yang asli Indonesia yakni dari Provinsi Papua dan ada sumbangan dari negara sahabat," katanya.
Sementara itu, secara terpisah Direktur TSI Cisarua Tony Sumampau menambahkan, untuk mempersiapkan kedatangan enam Kanguru itu, pihaknya telah mengirimkan seorang dokter hewan yakni drh Yohana dan dua keeper (perawat satwa) yakni Enang dan Rohandi selama sebulan di Australia.
"Mereka bertiga selama sebulan mempelajari segala macam perilaku Kanguru itu di habitat aslinya, sehingga bisa mengenali berbagai karakter satwa itu," katanya.
Ia mengatakan, kedatangan Kanguru tersebut, dinilai punya nilai khusus dan bisa menjadi kebanggaan bagi Indonesia, karena selama ini prosedur pengiriman kanguru dalam program kerja sama, khususnya untuk negara ketiga, perizinannya sangat ketat.
"Bila kemudian Indonesia, dalam hal ini TSI bisa dinyatakan lulus untuk dapat menerima satwa khas Australia itu, tentu sudah melalui pertimbangan yang paripurna dari sisi Australia, karena tidak banyak negara yang bisa melakukan itu," katanya.
Dalam kerja sama tersebut, kata dia, sebenarnya TSI akan mendapatkan sebanyak 15 ekor Kanguru, namun sesuai prosedur yang ada, maka tidak bisa dilaksanakan sekaligus dan diberikan secara bertahap.
"Karena prosedurnya seperti itu, maka kita harus mengikuti sesuai aturan yang ada," katanya.
Sumber: ANTARA News (Jumat, 9 Oktober 2009 18:28 WIB)