2009-11-24

Habitat Burung Maleo di Sultra Menghilang

(ANTARA/Sulteng.go.id)

Kendari (ANTARA News) - Habitat burung maleo, salah satu satu burung langka di Sulawesi Tenggara (Sultra), kini terancam punah bahkan sudah menghilang, menyusul maraknya aksi perburuan, terutama telurnya, yang diambil masyarakat setempat.

"Kalau kita melihat habitat burung maleo di tahun 1990-an, muda sekali ditemukan, sekarang ini sudah sulit, karena populasinya semakin menyusut akibat maraknya perburuan liar," kata salah seorang tokoh masyarakat yang juga mantan anggota DPRD Sultra, H Umar Saranani, di Kendari, Kamis.

Habitat burung maleo di Sultra dulunya berkembang di kawasan obyek wisata Pantai Taipa dan Toli-Toli di Kabupaten Konawe Utara dan di Kecamatan Bonegunu dan Kulisusu (Buton Utara ) serta Tanjung Peropa (Konawe Selatan).

Kesemua kawasan tempat berkembangbiaknya burung langka tersebut berada di pinggir pantai berpasir tebal dan sebagian pegunungannya yang berbukit dan berlereng-lereng dengan ditumbuhi pepohonan yang tidak terlalu lebat.

Umar mengatakan, sesuai hasil pengamatan di lapangan, menyusutnya populasi burug maleo di Sultra juga disebabkan karena habitatnya telah rusak. Di Buton Utara misalnya, habitat maleo di wilayah itu telah dialihfngsikan menjadi areal pertanian sehingga otomatis burung tersebut terusik, sehingga harus mencari tempat yang lebih aman.

Begitupula di Kabupaten Konawe Utara dan Konsel, sebagian wilayahnyanya menjadi kawasan perkebunan dan pemukiman, bahkan masyarak di sana masih marak melakukan pengrusakan hutan saat mengambil rotan dan kayu untuk bahan bangunan rumah di daerah itu.

"Kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena burung maleo merupakan salah satu kekayaan Sulawesi yang tidak ada di daerah lain di dunia. Kita akan dicaci maki oleh generasi mendah, kalau burung itu menghilang dari habitatnya," katanya.

Dengan demikian, mantan politisi dari Partai Golkar itu mengimbau agar semua pihak harus melakukan langkah-langkah kongkret untuk menyelamatkan burung maleo itu. Masyarakat juga harus membantu melestarikannya dengan cara tidak lagi mengambil telurnya.

Telur-telur burung maleo banyak diburu masyarakat karena harganya cukup mahal yakni mencapai Rp50.000/butir. Telur burung maleo itu, katanya banyak mengandung zat yang dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit dan membuat orang tetap sehat dan pugar.


Sumber: ANTARA News (Kamis, 12 November 2009 06:41 WIB)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org