Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menawarkan empat hal yang ingin tercapai dalam KTT Perubahan Iklim atau COP (Conference of Parties) ke-15 UNCCC di Kopenhagen, Denmark, pada Desember 2009.
"Ada empat hal yang kita tawarkan yaitu program REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation), pembicaraan mengenai isu kelautan pada perubahan iklim khususnya mengenai terumbu karang," kata Sekretaris Menkokesra, Indroyono Soesilo di Jakarta, Selasa.
Indroyono yang juga anggota Delegasi RI untuk COP ke-15 melanjutkan dua tawaran Indonesia lainnya yaitu Indonesia ikut berpartisipasi dalam tranfer teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta mengenai peningkatan kapasitas SDM, tekhnologi dan semua hal yang berhubungan dengan perubahan iklim.
"Empat hal itu merupakan isu yang hampir pasti diterima di Kopenhagen," katanya.
Masalah isu kelautan yang sebelumnya tidak pernah masuk dalam climate change talks, saat ini masuk. Sampai dengan Bonn Climate Change Talks, dari 199 paragraf teks negosiasi, ada sekitar 21 paragraf tentang kelautan.
Isu kelautan terkait perubahan iklim misalnya mengenai adaptasi, kenaikan muka air luat, bagaimana adaptasi masyarakat pesisir, alih teknologi yang ramah lingkungan, penyelamatan sumber daya kelautan, dan peningkatan kapasitas.
"Isu kelautan yang masuk dalam teks negosiasi, bukan MOD (Manado Ocean Declarations), karen MOD bukan merupakan piagam PBB. Tetapi inti MOD sudah masuk dalam teks negosiasi tersebut," katanya.
Mengenai pendanaan yang mungkin didapatkan dari negara lain secara bilateral pada pertemuan di Kopenhagen, dia mengatakan dana tersebut (Climate Adaptation Fund for Ocean) akan masuk melalui "Indonesia Climate Change Trust Fund" (ICCTF).
Hal-hal yang diusulkan mengenai isu kelautan dalam teks negosiasi, kata Indroyono, memang masih bisa diperdebatkan, seperti mengenai penyerapan karbon oleh laut (carbon sink).
ocean day
Indroyono mengatakan pada 14 Desember 2009 pada COP ke-15, akan diadakan "ocean day" yang diselenggarakan oleh negara-negara peserta World Ocean Conference (WOC) di Manado pertengahan tahun ini.
"Kegiatan Ocean Day antara lain simposioum, pameran dan sebagainya Indroyono mengatakan pasca COP ke-15, Indonesia akan mendapatkan banyak dana dan kerjasama program untuk penelitian kelautan seperti penelitian mengenai carbon sink.
Oleh karena itu, ada dua hal yang perlu dipersiapkan di dalam negeri yaitu mengenai yaitu kesiapan para ilmuwan Indonesia dan mengenai keamanan laut Indonesia.
Sumber: ANTARA News (Selasa, 24 November 2009 16:55 WIB)
"Ada empat hal yang kita tawarkan yaitu program REDD (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation), pembicaraan mengenai isu kelautan pada perubahan iklim khususnya mengenai terumbu karang," kata Sekretaris Menkokesra, Indroyono Soesilo di Jakarta, Selasa.
Indroyono yang juga anggota Delegasi RI untuk COP ke-15 melanjutkan dua tawaran Indonesia lainnya yaitu Indonesia ikut berpartisipasi dalam tranfer teknologi untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta mengenai peningkatan kapasitas SDM, tekhnologi dan semua hal yang berhubungan dengan perubahan iklim.
"Empat hal itu merupakan isu yang hampir pasti diterima di Kopenhagen," katanya.
Masalah isu kelautan yang sebelumnya tidak pernah masuk dalam climate change talks, saat ini masuk. Sampai dengan Bonn Climate Change Talks, dari 199 paragraf teks negosiasi, ada sekitar 21 paragraf tentang kelautan.
Isu kelautan terkait perubahan iklim misalnya mengenai adaptasi, kenaikan muka air luat, bagaimana adaptasi masyarakat pesisir, alih teknologi yang ramah lingkungan, penyelamatan sumber daya kelautan, dan peningkatan kapasitas.
"Isu kelautan yang masuk dalam teks negosiasi, bukan MOD (Manado Ocean Declarations), karen MOD bukan merupakan piagam PBB. Tetapi inti MOD sudah masuk dalam teks negosiasi tersebut," katanya.
Mengenai pendanaan yang mungkin didapatkan dari negara lain secara bilateral pada pertemuan di Kopenhagen, dia mengatakan dana tersebut (Climate Adaptation Fund for Ocean) akan masuk melalui "Indonesia Climate Change Trust Fund" (ICCTF).
Hal-hal yang diusulkan mengenai isu kelautan dalam teks negosiasi, kata Indroyono, memang masih bisa diperdebatkan, seperti mengenai penyerapan karbon oleh laut (carbon sink).
ocean day
Indroyono mengatakan pada 14 Desember 2009 pada COP ke-15, akan diadakan "ocean day" yang diselenggarakan oleh negara-negara peserta World Ocean Conference (WOC) di Manado pertengahan tahun ini.
"Kegiatan Ocean Day antara lain simposioum, pameran dan sebagainya Indroyono mengatakan pasca COP ke-15, Indonesia akan mendapatkan banyak dana dan kerjasama program untuk penelitian kelautan seperti penelitian mengenai carbon sink.
Oleh karena itu, ada dua hal yang perlu dipersiapkan di dalam negeri yaitu mengenai yaitu kesiapan para ilmuwan Indonesia dan mengenai keamanan laut Indonesia.
Sumber: ANTARA News (Selasa, 24 November 2009 16:55 WIB)