2009-11-26

Polisi Tangkap 14 WNI dan WNA Aktivis Greenpeace

Siak (ANTARA News) - Polres Siak menangkap 14 aktivis greenpeace yang melakukan aksi penyegelan empat alat derek peti kemas di kawasan pelabuhan PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP), di Perawang, Kabupaten Siak, Riau, Rabu.

Para aktivis yang ditahan polisi itu kemudian dibawa ke Mapolda Riau di Pekanbaru. Di antara aktivisi yang dibawa ke kantor polisi itu terdapat sembilan warga negara asing.

Selain para pegiat yang dibawa ke Pekanbaru itu, empat pegiat organisasi internasional pemerhati lingkungan tersebut masih bergelantungan di satu dari empat derek yang ada di kawasan itu.

Para aktivis tersebut masih bertahan pada satu crane yang digunakan untuk mengangkut peti kemas. sejumlah polisi dan manajemen perusahaan masih melakukan negosiasi kepada mereka.

Perusahaan pengolahan kayu itu menyatakan akan menempuh jalan dialog dengan aktivis setelah berbagai upaya yang dilakukan gagal dan para aktivis tetap bergelantungan di derek tersebut.

Aktivis yang bertahan dengan bergelantungan di rantai crane, yaitu Frank Simon (Jerman), Norika Maureen (Indonesia), Joel Catapong (Filipina), dan Henriette (Belanda).

Sementara itu, Frank Simon saat dihubungi ANTARA News melalui telefon selulernya mengatakan, ada sembilan petugas keamanan juga memanjat crane tersebut untuk memaksa dia turun.

Menurut dia, delapan satpam menarik-narik tali yang dipakai untuk bergelantungan dan mengambil perlengkapan yang dibawanya. Seorang polisi yang ikut memanjat hanya berdiam diri.

"Mereka minta saya turun, tapi saya diamkan saja," katanya.

Sejak awal November, Greenpeace membuka kamp penyelamatan hutan rawa gambut Semenanjung Kampar di Desa Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau.

Sebagai rangkaian aksi keberadaan organisasi kampanye lingkungan global itu, pada 12 November, para aktivis Greenpeace merantai diri mereka di tujuh alat berat milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di kawasan hutan rawa gambut Semenanjung Kampar.

Aksi itu dilakukan karena Greenpeace berpendapat, perusahaan APRIL Grup itu ikut meluluhlantakkan hutan rawa gambut Semenanjung Kampar.

"Kami ingin Presiden Yudhoyono mewujudkan komitmennya untuk menghentikan penghancuran sisa hutan di Indonesia," ujar Juru Kampanye Greenpeace Asia Tenggara Bustar Mastar.


Sumber: ANTARA News (Rabu, 25 November 2009 12:53 WIB)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org