2009-11-05

Kabut Asap Masih Selimuti Jalan Trans Kalimantan

Palangkaraya (ANTARA News) - Kabut asap, walau tipis masih menyelimuti ruas jalan Tran Kalimantan, poros selatan arah Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah menuju Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Wartawan ANTARA yang melalui jalur tersebut, Senin, melaporkan, kondisi kabut asap bekas kebakaran lahan dan semak belukar lahan gambut tertebut, kendati tidak teralu tebal tapi cukup menggangu pengguna jalan di jalur padat itu.

Selain jarak pandang terganggu, para pengendara sepeda motor dan supir angkutan dan pengguna jalan lainnya mengaku matanya perih terkena asap itu.

Udara dengan bau benda terbakar (bau angit) juga masih terada bagi pengendara yang melewati Jalan Trans Kalimantan tersebut.

Dari sekitar 190 kilometer ruas jalan Tran Kalimantan dua jurusan itu sekitar 40 kilometer yang diselimuti kabut asap, sebagian besar berada di kawasan Kabupaten Pulang Pisau dan sebagian lagi di wilayah Kota Palangkaraya.

Tetapi kabut asap yang agak tebal terjadi di sekitar kilometer 35-40 dari Kota Palangaraya dekat jembatan Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau.

Tebalnya asap di kawasan tersebut, karena di kiri dan kana jalan masih terlihat kebakaran lahan gambut, yang memrpoduksi asap tebal ke udara.

Bahkan banyak pepohonan di pinggir jalan kawasan tersebut tumbang ke jalan lantaran dibakar api pohonnya, dan kemudian oleh masyarakat setempat dipotong pakai gergaji lantaran mengganngu pengguna jalan raya.

Halim, penduduk setempat mengakui kebakaran lahan gambut di sekitar itu sudah terjadi berbulan-bulan ini, seakan tak mau padam, padahal hujan deras sudah beberapa kali mengguyur kawasan tersebut.

Kawasan gambut tebal itu memang sulit padam, dan sudah kebiasaan bila terbakar terus menerus mengeluarkan asap.

"Banyak lahan di kawasan itu, tadinya terlihat padam terkena air hujan, tetapi bila cuaca panas sedikit aja, api kembali berkobar seperti itu,"kata Halim seraya menunjuk lokasi kebakaran lahan gambut kawasan tersebut.

Kawasan lahan gambut ini pulapada saat puncak kemarau lalu yang paling gelap akibat kabut asap, sampai-sampai garis median jalan di wilayah itu tak terlihat akibat kabut asap.

Berdasarkan pengalaman hampir tiap tahun kawasan lahan gambut Tumbang Nusa ini selalu terbakar saat musim kemarau, hingga menimbulkan sebaran kabut asap hingga ke pusat Kota Palangkararaya dan kawasan kota Pulang Pisau dan wilayah sekitarnya.


Sumber: ANTARA News (Senin, 2 November 2009 20:19 WIB)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org