2009-11-22

Harimau Mati di Kandang Ayam

Tapaktuan (ANTARA News) - Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) ditemukan mati di kandang ayam milik M Rajab (45) warga desa Silolo kecamatan Pasie Raja Kabupaten Aceh Selatan.

"Harimau berjenis kelamin betina itu ditemukan mati di dalam kandang ayam, sekitar pukul 08.00 WIB warga menguburkan satwa dilindungi itu," kata Camat Pasie Raja, H Rustam di tapaktuan, Senin.

Sebelum dikubur, satwa dilindungi itu terlebih dulu dibungkus dengan kain putih, penguburan tersebut juga disaksikan Kepala Konservasi sumber Daya Alam (KSDA), Safwan, petugas Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan kapolsek Pasie Raja kabupaten Aceh Selatan.

Diperkirakan harimau yang memiliki panjang sekitar 99 Cm, tinggi 62 Cm dan panjang ekor 52 cm itu masuk ke kandang ayam yang berada di belakang rumah M Rajab sekitar pukul 20.00 WIB.

Hewan yang hampir punah tersebut diduga tewas akibat kehabisan nafas karena terlilit tali yang terdapat di dalam kandang ayam milik warga yang sehari-hari berprofesi sebagai petani itu.

"Untuk mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan, harimau yang masih berusia muda itu dikubur dihalaman rumah M Rajab," katanya.

Kepala KSDA Aceh Selatan, Safwan mengatakan harimau itu tewas akibat kehabisan nafas dan pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut ke BKSDA Provinsi Aceh.

"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke BKSDA Provinsi dan diperkirakan masih ada satu ekor harimau lagi yang berkeliaran di pinggiran desa Silolo itu," katanya.

Selama dua bulan terakhir gangguan harimau di daerah penghasil pala itu meningkat, puluhan ternak telah dimangsa "raja hutan".

Selain desa Silolo kecamatan Pasie raja, sejumlah desa lainnya seperti Jambo Apha kecamatan Tapaktuan dan desa Jambo Papeun kecamatan Meukek harimaun juga turun ke pemukiman.

Kepala desa Jamboe Papeun, Sasmin (44) mengatakan harimau telah memangsa lima ekor kambing milik Tgk, Syahabuddin, Tgk Anshari dan M Nasir Nas serta 39 ekor ayam dan itik milik masyarakat lainnya.

"Warga melihat harimau di ladang ubi yang berada di dusun Kuta Batee yang berjarak sekitar satu kilometer dari pemukiman penduduk. Sebenarnya warga sangat takut dan cemas untuk berkebun, namum aktifitas itu harus tetap dilaksanakan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Sasmin.


Sumber: ANTARA News (Senin, 16 November 2009 18:02 WIB)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org