Lahat, Sumsel (ANTARA News) - Puluhan hektar hutan dan lahan perkebunan di Kecamatan Tanjungtebat, Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan, pada Jumat terbakar.
"Kondisi alam dan lokasi hutan di perbatasan Kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat tersebut sebagian besar sudah beralih fungsi menjadi kebun dan hutan belukar," kata Camat Tajungtebat, Amaludin di Lahat, Jumat.
Dia mengatakan, hutan di wilayah Kecamatan Tajungtebat itu sebagian sudah beralih fungsi menjadi pemukiman, kebun dan persawahan.
"Memang memasuki musim kemarau sejumlah areal perkebunan dan termasuk hutan sangat mudah terjadi kebakaran, karena hutan belukar di daerah tersebut cukup luas dan sulit dipantau," kata dia.
Dikatakannya, bukan hanya kebakaran saja yang sulit terpantau, tapi termasuk aksi pencurian kayu di hutan di perbatasan antar wilayah Pagaralam dengan Lahat masih sering terjadi.
Ia menambahkan, pencurian kayu di hutan lindung kawasan transmigrasi Lubuksele, Kecamatan Tanjungtebat, terjadi karena ada pembakaran lahan.
"Lahan yang berada di daerah hutan lindung juga sudah banyak yang berkurang karena beralih fungsi menjadi lahan perkebunan," kata dia.
Bupati Lahat, Saifudin Aswari, mengatakan memang kebanyakan hutan yang berada di perbatasan antara Pagaralam dan Lahat sudah banyak rusak akibat perluasan lahan perkebunan.
"Kita sudah himbau agar warga tidak melakukan pembakaran untuk pembuatan lahan perkebunan pada musim kemarau, karena akan berdampak terjadinya kebakaran hutan," kata dia.
Dia mengatakan, ke depan akan meningkatkan pengawasan terhadap hutan terutama yang berada di perbatasan sejumlah daerah.
Sumber: ANTARA News (Jumat, 13 November 2009 15:00 WIB)
"Kondisi alam dan lokasi hutan di perbatasan Kota Pagaralam dan Kabupaten Lahat tersebut sebagian besar sudah beralih fungsi menjadi kebun dan hutan belukar," kata Camat Tajungtebat, Amaludin di Lahat, Jumat.
Dia mengatakan, hutan di wilayah Kecamatan Tajungtebat itu sebagian sudah beralih fungsi menjadi pemukiman, kebun dan persawahan.
"Memang memasuki musim kemarau sejumlah areal perkebunan dan termasuk hutan sangat mudah terjadi kebakaran, karena hutan belukar di daerah tersebut cukup luas dan sulit dipantau," kata dia.
Dikatakannya, bukan hanya kebakaran saja yang sulit terpantau, tapi termasuk aksi pencurian kayu di hutan di perbatasan antar wilayah Pagaralam dengan Lahat masih sering terjadi.
Ia menambahkan, pencurian kayu di hutan lindung kawasan transmigrasi Lubuksele, Kecamatan Tanjungtebat, terjadi karena ada pembakaran lahan.
"Lahan yang berada di daerah hutan lindung juga sudah banyak yang berkurang karena beralih fungsi menjadi lahan perkebunan," kata dia.
Bupati Lahat, Saifudin Aswari, mengatakan memang kebanyakan hutan yang berada di perbatasan antara Pagaralam dan Lahat sudah banyak rusak akibat perluasan lahan perkebunan.
"Kita sudah himbau agar warga tidak melakukan pembakaran untuk pembuatan lahan perkebunan pada musim kemarau, karena akan berdampak terjadinya kebakaran hutan," kata dia.
Dia mengatakan, ke depan akan meningkatkan pengawasan terhadap hutan terutama yang berada di perbatasan sejumlah daerah.
Sumber: ANTARA News (Jumat, 13 November 2009 15:00 WIB)