2010-01-22

Bekasi Buat 100 Ribu Lubang Biopori

Bekasi (ANTARA News) - Pemkot Bekasi serta warga masyarakat setempat pada 2010 akan membuat 100 ribu buah lubang resapan biopori (LRB) dalam mengurangi genangan air saat hujan deras.

"Kita akan kampanyekan kembali pembuatan lubang biopori dan diikuti dengan pembagian sebanyak 200 buah peralatan pembuatan lubang tersebut," kata kepala Badan Pengedalian Lingkungan Hidup Kota Bekasi, Dudi Setyabudhi, di Bekasi, Kamis.

Dudy menyatakan, dirumahnya telah membuat sebanyak 40 buah lubang resapan biopori sementara dirumah dinas Wali Kota lubang yang dibuat lebih banyak lagi.

Idealnya menurut Dudy setiap lima rumah ada alat pembuatan lubang resapan tersebut sementara yang sudah dibagi-bagikan oleh Pemkot sebanyak 300 buah, masing-masing di setiap kelurahan, kecamatan dan dibagi langsung kekelompok masyarakat.

"Alat tersebut nantinya bisa digunakan bergantian oleh ibu-ibu tersebut dengan menggungakan bergantian kepada tetangga. LRB bisa dibuat di beberapa titik di pekarangan," ujarnya.

Ia mengatakan, animo warga untuk membuat lubang tersebut kini mulai mengendur padahal saat pencanangan beberapa waktu lalu masyarakat mengikuti dengan membuat sendiri dirumahnya.

Pihaknya belum mendata sudah berapa banyak LRB yang dibuat oleh masyarakat. Indikator makin jarangnya LRB diketahui dari keterangan warga saat diadakan kegiatan-kegiatan lingkungan.

LRB selain sebagai resapan juga bisa dimanfaatkan untuk pupuk kompos. lubang yang diisi daun-daun dan sampah organik itu lama-lama mengalami pembusukan serta jadi tempat hidup biota seperti cacing dan selanjutnya bisa diambil lagi untuk dijadikan penyubur tanaman.

Kepala bidang Tata Air, Dinas Bina Marga dan Tata Air, Ir. Yurizal, menyatakan, peran serta masyarakat dalam membuat lubang biopori sangat membantu menghindari permukiman mereka dari banjir.

Ia menyatakan, lubang resapan yang dibuat mampu mempercepat resapan air sementara proses pembuatannya cukup mudah dan praktis.

Bila mengandalkan penanganan banjir pada pemerintah perlu waktu lama disebabkan dana yang dialokasikan untuk kegiatan tata air tidak besar.

"Kita beri apresiasi warga yang mau membuat lubang biopori dan peduli dengan lingkungan dalam bentuk melakukan penghijauan," ujarnya.


Sumber : ANTARA News (Kamis, 14 Januari 2010 18:55 WIB)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org