Jakarta (ANTARA News) - Berhati-hatilah membangun bendungan karena bisa mendatangkan badai dan banjir bandang. Peringatan ini adalah hasil analisis terhadap lebih dari 600 waduk yang sebagian besar diantaranya telah membuat curah hujan menjadi lebih ekstrem.
Pemikiran bahwa badan saluran air raksasa mungkin mempengaruhi curah hujan, bukanlah hal baru, namun baru sekarang ada satu studi yang meneliti dampak waduk dan bendungan besar terhadap curah hujan.
Faisal Hossain dari Universitas Teknologi Tennessee di Cookeville, beserta mitra-mitranya, mengamati kekuatan badai terbesar di dekat 633 waduk raksasa di seluruh dunia, sebelum dan sesudah waduk-waduk itu dibangun.
Para peneliti itu menemukan fakta bahwa di banyak tempat, tebal endapan pada saat curah hujan paling ekstrem meningkat rata-rata 4 persen per tahun setelah waduk dibangun, khususnya di daerah-daerah semi tandus.
Tidak hanya itu, frekuensi hujan harian di kawasan-kawasan itu menjadi meningkat.
Laporan para ahli mengenai hal ini adalah yang pertama yang menunjukkan hubungan terang benderang antara waduk dengan curah hujan tinggi, kata Johannes Feddema dari Universitas Kansas, Lawrence, seperti dikutip The New Scientist.
Kendati hasil penelitian itu tidak konsisten di semua bagian dunia, tetapi hasilnya memenuhi perkiraan selama ini, mengingat pola cuaca regional dan sejumlah faktor lainnya memang memainkan peran besar dalam peningkatan curah hujan, kata Johannes.
Untuk mengeksplorasi dampak-dampak pembangunan waduk terhadap curah hujan, Hossain berencana memanfaatkan model komputer untuk melakukan simulasi waduk di berbagai skenario.
"Moga-moga ini akan memberi gambaran yang tak lagi kabur," kata Hossain.
Sumber: ANTARA News (Rabu, 23 Desember 2009 11:52 WIB)
Pemikiran bahwa badan saluran air raksasa mungkin mempengaruhi curah hujan, bukanlah hal baru, namun baru sekarang ada satu studi yang meneliti dampak waduk dan bendungan besar terhadap curah hujan.
Faisal Hossain dari Universitas Teknologi Tennessee di Cookeville, beserta mitra-mitranya, mengamati kekuatan badai terbesar di dekat 633 waduk raksasa di seluruh dunia, sebelum dan sesudah waduk-waduk itu dibangun.
Para peneliti itu menemukan fakta bahwa di banyak tempat, tebal endapan pada saat curah hujan paling ekstrem meningkat rata-rata 4 persen per tahun setelah waduk dibangun, khususnya di daerah-daerah semi tandus.
Tidak hanya itu, frekuensi hujan harian di kawasan-kawasan itu menjadi meningkat.
Laporan para ahli mengenai hal ini adalah yang pertama yang menunjukkan hubungan terang benderang antara waduk dengan curah hujan tinggi, kata Johannes Feddema dari Universitas Kansas, Lawrence, seperti dikutip The New Scientist.
Kendati hasil penelitian itu tidak konsisten di semua bagian dunia, tetapi hasilnya memenuhi perkiraan selama ini, mengingat pola cuaca regional dan sejumlah faktor lainnya memang memainkan peran besar dalam peningkatan curah hujan, kata Johannes.
Untuk mengeksplorasi dampak-dampak pembangunan waduk terhadap curah hujan, Hossain berencana memanfaatkan model komputer untuk melakukan simulasi waduk di berbagai skenario.
"Moga-moga ini akan memberi gambaran yang tak lagi kabur," kata Hossain.
Sumber: ANTARA News (Rabu, 23 Desember 2009 11:52 WIB)