Muaraenim (ANTARA News) - Pipa aliran minyak mentah milik PT Pertamina EP Field Pendopo, Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, bocor sehingga mencemari ratusan batang pohon karet produktif milik warga Desa Benuang, Kecamatan Abab.
Kebocoran pipa penyalur milik Pertamina tersebut bukan hanya mencemari lingkungan, tapi juga merusak tanaman karet milik warga setempat yang berada di sekitar lokasi, kata warga setempat Indra Setia Haris, Rabu
"Kejadian pipa bocor itu baru diketahui di Dusun IV Talang Ampai, Desa Benuang pada pipa milik PT Pertamina EP Pendopo, ukuran 8 inci," katanya.
Dia menyatakan, akibat kebocoran pipa itu diperkirakan puluhan ton minyak mentah kondensat menyembur keluar sampai merendam ratusan batang pohon karet produktif milik warga Desa Benuang.
"Tumpahan minyak mentah yang mengalir sempat menggenangi jalan aspal. Pihak Pertamina baru membersihkannya setelah beberapa hari kejadian," katanya.
Ia berharap, Pertamina cepat tanggap jika ada kebocoran dan segera melakukan peremajaan pipa terutama yang terletak di daerah permukiman dan sungai.
"Kami khawatir tumpahan minyak yang mengalir dan menggenangi kawasan perkebunan itu akan membahayakan warga karena pihak Pertamina tidak memberikan garis batas atau papan peringatan," ujar dia.
Minyak mentah tersebut sudah dialirkan dan dibersihkan pihak Pertamina tapi masih ada masalah ganti rugi terhadap tanam tumbuh warga yang rusak.
Akibat dialiri dan terendam oleh minyak mentah tersebut, sedikitnya 1.000 batang pohon karet milik 10 warga Benuang terancam mati.
Kepala Layanan Operasi Pertamina EP Pendopo Yosi Ardila, mengatakan sudah mendapatkan informasi tentang kebocoran tersebut, dan berjanji segera menangani kebocoran itu.
Sumber: ANTARA News (Kamis, 21 Januari 2010 06:23 WIB)
Kebocoran pipa penyalur milik Pertamina tersebut bukan hanya mencemari lingkungan, tapi juga merusak tanaman karet milik warga setempat yang berada di sekitar lokasi, kata warga setempat Indra Setia Haris, Rabu
"Kejadian pipa bocor itu baru diketahui di Dusun IV Talang Ampai, Desa Benuang pada pipa milik PT Pertamina EP Pendopo, ukuran 8 inci," katanya.
Dia menyatakan, akibat kebocoran pipa itu diperkirakan puluhan ton minyak mentah kondensat menyembur keluar sampai merendam ratusan batang pohon karet produktif milik warga Desa Benuang.
"Tumpahan minyak mentah yang mengalir sempat menggenangi jalan aspal. Pihak Pertamina baru membersihkannya setelah beberapa hari kejadian," katanya.
Ia berharap, Pertamina cepat tanggap jika ada kebocoran dan segera melakukan peremajaan pipa terutama yang terletak di daerah permukiman dan sungai.
"Kami khawatir tumpahan minyak yang mengalir dan menggenangi kawasan perkebunan itu akan membahayakan warga karena pihak Pertamina tidak memberikan garis batas atau papan peringatan," ujar dia.
Minyak mentah tersebut sudah dialirkan dan dibersihkan pihak Pertamina tapi masih ada masalah ganti rugi terhadap tanam tumbuh warga yang rusak.
Akibat dialiri dan terendam oleh minyak mentah tersebut, sedikitnya 1.000 batang pohon karet milik 10 warga Benuang terancam mati.
Kepala Layanan Operasi Pertamina EP Pendopo Yosi Ardila, mengatakan sudah mendapatkan informasi tentang kebocoran tersebut, dan berjanji segera menangani kebocoran itu.
Sumber: ANTARA News (Kamis, 21 Januari 2010 06:23 WIB)