2010-01-31

Ratusan Kera Resahkan Warga Sukabumi

Sukabumi (ANTARA News) - Ratusan kera di perbukitan Curug Cisayang, Kampung Cisayang, Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuat warga sekitar resah karena hasil pertanian milik warga dirusak oleh ratusan kera tersebut.

"Warga (petani) merasa resah dengan keberadaan ratusan kera yang seringkali merusak tanaman pertanian milik warga hingga puluhan hektare. Ratusan kera ini merusak tanaman palawija, padi dan kacang-kacangan," kata Kepala Desa Cijurey, Kecamatan Gegerbitung, Sukabumi, Roni Mamahit kepada ANTARA, Minggu.

Menurut Roni Mamahit , kejadian itu sudah berlangsung sejak tiga tahun yang lalu, bahkan warga di dua RT, yakni RT 12 dan RT 13 Kampung Cisayang pernah melakukan perburuan terhadap kera-kera tersebut.

"Warga berhasil menangkap 30 ekor kera yang seringkali berkeliaran di sekitar pemukiman warga. Bahkan, warga pernah memberikan racun kepada kera-kera tersebut melalui pisang yang diberikan oleh warga," katanya.

Namun, lanjut Roni, tidak efektif karena kera-kera tersebut kembali merusak tanaman pertanian milik warga.

Ia menilai ratusan kera turun ke perbukitan dan merusak tanaman pertanian milik warga karena habitat kera telah dirusak.

"Di perbukitan tersebut, terdapat hutan produksi milik Perhutani. Perhutani sering melakukan penebangan pohon, sehingga merusak habitat kera," ujarnya.

Akibatnya, ratusan kera liar itu marah sehingga kemudian merusak tanaman milik warga.

Oleh karena itu, kata dia, dalam waktu dekat pihaknya bersama warga akan melakukan penangkapan ratusan kera liar itu, sehingga tidak ada lagi tanaman pertanian milik warga yang rusak.

Ia mengaku dilematis untuk membunuh ratusan kera liar itu karena di satu sisi kera merupakan satwa yang dilindungi, namun di sisi lain keberadaan kera itu meresahkan warga.

"Saya minta agar dinas terkait membantu untuk menyelesaikan masalah ini, sehingga warga tidak merasa dirugikan. warga pun tidak melakukan pelanggaran dalam membunuh satwa yang dilindungi tersebut," tuturnya.


Sumber: ANTARA News (Minggu, 24 Januari 2010 17:18 WIB)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org