San Francisco, (ANTARA News) - Google pada Kamis meluncurkan sebuah alat yang memungkinkan para ilmuwan dan pembela lingkungan menggunakan Internet untuk menjaga sebuah mata pada apa yang tersisa dari hutan di muka bumi.
"Kami berharap teknologi ini akan membantu menghentikan kehancuran dari menghilangnya hutan dengan cepat di dunia," Rebecca Moore dan Amy Luers dari unit lengan filantropis raksasa internet AS Google.org mengatakan dalam sebuah blog, sebagaimana dikutip dari AFP.
Teknologi ini memungkinkan ilmuwan menganalisis data mentah citra satelit dan mengekstrak informasi seperti lokasi dan pengukuran deforestasi atau bahkan regenerasi hutan.
Sistem host dalam "awan" Google, perusahaan teknologi Internet yang terhubung data center, dan memiliki potensi untuk mengungkapkan dalam hitungan detik ketika hutan sedang ditebang, dibakar atau dibuldoser.
"Mampu mendeteksi kegiatan penebangan liar lebih cepat dapat membantu mendukung penegakan hukum setempat dan mencegah terjadinya deforestasi lebih lanjut," tulis Moore dan Luers.
Emisi dari deforestasi tropis sebanding dengan emisi semua Uni Eropa, dan lebih besar daripada semua mobil, truk, pesawat, kapal dan kereta api di seluruh dunia.
Google menunjukkan sebuah prototipe dari teknologi pada perundingan iklim PBB di Kopenhagen.
Sistem pelacakan hutan sedang diuji oleh sebuah kelompok kecil dari mitra Google dan akan tersedia sebagai layanan nirlaba, menurut Moore dan Luers.
Sumber: ANTARA News (Jumat, 11 Desember 2009 10:56 WIB)
"Kami berharap teknologi ini akan membantu menghentikan kehancuran dari menghilangnya hutan dengan cepat di dunia," Rebecca Moore dan Amy Luers dari unit lengan filantropis raksasa internet AS Google.org mengatakan dalam sebuah blog, sebagaimana dikutip dari AFP.
Teknologi ini memungkinkan ilmuwan menganalisis data mentah citra satelit dan mengekstrak informasi seperti lokasi dan pengukuran deforestasi atau bahkan regenerasi hutan.
Sistem host dalam "awan" Google, perusahaan teknologi Internet yang terhubung data center, dan memiliki potensi untuk mengungkapkan dalam hitungan detik ketika hutan sedang ditebang, dibakar atau dibuldoser.
"Mampu mendeteksi kegiatan penebangan liar lebih cepat dapat membantu mendukung penegakan hukum setempat dan mencegah terjadinya deforestasi lebih lanjut," tulis Moore dan Luers.
Emisi dari deforestasi tropis sebanding dengan emisi semua Uni Eropa, dan lebih besar daripada semua mobil, truk, pesawat, kapal dan kereta api di seluruh dunia.
Google menunjukkan sebuah prototipe dari teknologi pada perundingan iklim PBB di Kopenhagen.
Sistem pelacakan hutan sedang diuji oleh sebuah kelompok kecil dari mitra Google dan akan tersedia sebagai layanan nirlaba, menurut Moore dan Luers.
Sumber: ANTARA News (Jumat, 11 Desember 2009 10:56 WIB)