Bogor (ANTARA News) - Masyarakat harus diberi contoh mencintai lingkungan dan tata cara memperlakukan lingkungan dengan baik agar tidak merugikan generasi selanjutnya.
Pakar fiqh lingkungan, KH Thontowi Musaddad yang akrab disapa "Ajengan Bendo" saat menjadi nara sumber program "Damai Indonesiaku" di Bogor, Minggu mengatakan, lingkungan tidak bisa hanya dieksploitasi, namun harus dijaga dan dirawat agar tetap memiliki keseimbangan.
Ia mengatakan, pemerintah harus memberikan contoh yang baik kepada rakyat mengenai pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.
Dia mengaku prihatin dengan kondisi lingkungan di Indonesia.
Penyebabnya lingkungan pada hampir semua daerah di Indonesia mengalami kerusakan.
"Pemerintah harus mengambil peran nyata dalam menyelamatkan lingkungan. Lingkungan harus dikelola secara adil dan berkelanjutan, agar tetap dapat dinikmati oleh anak cucu," papar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) PBNU.
Karena itu, demi mewujudkan perbaikan revolusiner dalam pengelolaan lingkungan, Thontowi mengajak agar pemerintah melakukan "hijrah" yaitu dengan cara memerangi para perusak lingkungan serta gerakan penghijauan di penjuru nusantara.
"Tradisi yang baik dan diajarkan kepada orang banyak, akan membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat dan pahala serta keberkahannya berlipat bagi penggagasnya," ujar Thontowi.
Sember: ANTARA News (Minggu, 20 Desember 2009 23:22 WIB)
Pakar fiqh lingkungan, KH Thontowi Musaddad yang akrab disapa "Ajengan Bendo" saat menjadi nara sumber program "Damai Indonesiaku" di Bogor, Minggu mengatakan, lingkungan tidak bisa hanya dieksploitasi, namun harus dijaga dan dirawat agar tetap memiliki keseimbangan.
Ia mengatakan, pemerintah harus memberikan contoh yang baik kepada rakyat mengenai pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.
Dia mengaku prihatin dengan kondisi lingkungan di Indonesia.
Penyebabnya lingkungan pada hampir semua daerah di Indonesia mengalami kerusakan.
"Pemerintah harus mengambil peran nyata dalam menyelamatkan lingkungan. Lingkungan harus dikelola secara adil dan berkelanjutan, agar tetap dapat dinikmati oleh anak cucu," papar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) PBNU.
Karena itu, demi mewujudkan perbaikan revolusiner dalam pengelolaan lingkungan, Thontowi mengajak agar pemerintah melakukan "hijrah" yaitu dengan cara memerangi para perusak lingkungan serta gerakan penghijauan di penjuru nusantara.
"Tradisi yang baik dan diajarkan kepada orang banyak, akan membawa dampak besar bagi kehidupan masyarakat dan pahala serta keberkahannya berlipat bagi penggagasnya," ujar Thontowi.
Sember: ANTARA News (Minggu, 20 Desember 2009 23:22 WIB)