Komodo/ilustrasi. (Istimewa/ANTARA)
Kupang (ANTARA) - Komodo, satwa langka yang dipercaya dinosaurus terakhir di muka buma, tergeser dari posisi lima besar menjadi 17 dari 28 finalis "tujuh keajaiban alam", demikian Kepala Dinas Parawisata Seni dan Budaya NTT, Ansgerius Takalapeta di Kupang, Sabtu.
Padahal hampir setengah tahun, terhitung Juli 2009 hingga November, binatang bernama latin Varanus Komodoensis in menjadi lima besar setelah Hutan Amazone di Brazil, Pulau Bu Tinah di Uni Emirat Arab, Pulaua Galapagos di Ecuador dan Sungai Iguanzu Falls di Brazil.
"Posisi Komodo saat ini, bertengger diurutan 17 besar dari 28 finalis, setelah sukses menyingkirkan Pulau Milford Sound dari New Zealand yang pada pekan sebelumnya menduduki posisi lima," kata Ansgerius.
Bergesernya posisi Komodo bukan karena lemahnya dukungan masyarakat yang tidak tertarik lagi dengan satwa langka ini, tetapi karena kesibukan dan faktor gangguan jaringan saat seleksi online lewat internet, katanya.
"Mari kita satu hati memberikan suara memilih Komodo melalui fasilitas media internet yang tersedia. Masyarakat NTT harus lebih banyak memberikan suara daripada daerah lain sebagai bentuk dukungan terhadap Komodo. Usaha ini sebagai langkah untuk mengangkat Komodo di mata dunia," ajaknya.
Suara masyarakat bisa disalurkan ke http://www.blogger.com/www.new7wonders.com.
"Kita punya waktu sampai 2011 untuk memilih dan membuat Pulau Komodo masuk dalam tujuh keajaiban dunia. Karena itu, jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada," ajaknya.
Sumber: ANTARA News (Sabtu, 12 Desember 2009 10:09 WIB)
Kupang (ANTARA) - Komodo, satwa langka yang dipercaya dinosaurus terakhir di muka buma, tergeser dari posisi lima besar menjadi 17 dari 28 finalis "tujuh keajaiban alam", demikian Kepala Dinas Parawisata Seni dan Budaya NTT, Ansgerius Takalapeta di Kupang, Sabtu.
Padahal hampir setengah tahun, terhitung Juli 2009 hingga November, binatang bernama latin Varanus Komodoensis in menjadi lima besar setelah Hutan Amazone di Brazil, Pulau Bu Tinah di Uni Emirat Arab, Pulaua Galapagos di Ecuador dan Sungai Iguanzu Falls di Brazil.
"Posisi Komodo saat ini, bertengger diurutan 17 besar dari 28 finalis, setelah sukses menyingkirkan Pulau Milford Sound dari New Zealand yang pada pekan sebelumnya menduduki posisi lima," kata Ansgerius.
Bergesernya posisi Komodo bukan karena lemahnya dukungan masyarakat yang tidak tertarik lagi dengan satwa langka ini, tetapi karena kesibukan dan faktor gangguan jaringan saat seleksi online lewat internet, katanya.
"Mari kita satu hati memberikan suara memilih Komodo melalui fasilitas media internet yang tersedia. Masyarakat NTT harus lebih banyak memberikan suara daripada daerah lain sebagai bentuk dukungan terhadap Komodo. Usaha ini sebagai langkah untuk mengangkat Komodo di mata dunia," ajaknya.
Suara masyarakat bisa disalurkan ke http://www.blogger.com/www.new7wonders.com.
"Kita punya waktu sampai 2011 untuk memilih dan membuat Pulau Komodo masuk dalam tujuh keajaiban dunia. Karena itu, jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada," ajaknya.
Sumber: ANTARA News (Sabtu, 12 Desember 2009 10:09 WIB)