2009-07-17

Bagaimana Mau Hidup Sehat?

PEKANBARU (RP) - Kondisi udara Kota Pekanbaru beberapa waktu belakangan ini sangat meresahkan beberapa pengunjung di Pekanbaru. Apalagi bagi mereka yang dengan tugas khusus datang ke Pekanbaru dan terpaksa harus menetap untuk waktu yang cukup lama.

Seperti dialami dr Zulkarnain SpP, seorang dokter spesialis paru-paru yang baru beberapa bulan datang ke Pekanbaru karena menjalankan tugas di salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru.

Ia sangat terkejut menghadapi kondisi udara yang terjadi di Kota Bertuah. Dia berpikir bahwa bagaimana masyarakat akan hidup sehat di Pekanbaru jika setiap hari menghirup udara sisa pembakaran. ‘’Bagaimana masyarakat hidup sehat jika yang dihirup setiap harinya adalah sisi pembakaran,’’ ucapnya kepada Riau Pos, kemarin.

Bayangkan saja, lanjutnya, jika asap pembakaran kayu di rumah saat memasak saja bisa membuat paru-paru meradang apalagi kondisi harus menghirup asap dari bangun pagi sampai tidur lagi pada malam hari. Memang kondisi itu, katanya tidak terjadi pada setiap orang karena ada tingkat kekebalan tertentu pada masing-masing individu tapi bagaimana dengan ibu hamil dan anak-anak, apalagi bayi atau anak yang masih dalam kandungan.

‘’Kalau setiap hari dari bangun tidur sampai tidur lagi anak-anak, bayi, ibu hamil atau anak yang masih dalam kandungan berada dalam kondisi udara yang tidak sehat apa yang terjadi dengan mereka? Mengapa masalah ini tidak bisa diselesaikan oleh pihak yang berwenang?’’ tanya Zulkarnain heran.

Zulkarnain tahu bahwa memang bukan teritorialnya mengatakan bahwa anak yang masih dalam kandungan akan lahir cacat karena menghirup udara sisa pembakaran dari pagi sampai sore, tapi paru-paru ibu yang sedang hamil tersebut adalah wilayah kerjanya maka dia sangat menyesalkan sekali kondisi kesehatan paru-paru ibu hamil ini terganggu karena asap.

‘’Saya tidak bisa mengatakan bahwa anak dalam kandungan ibu bisa cacat karena menghirup udara sisa pembakaran tapi lebih jelasnya adalah kondisi ibu saat hamil tidak boleh merokok dan semua tahu itu, sekarang bayangkan saja kondisi udara di kota ini, berarti sama saja ibu hamil itu merokok selama 24 jam, dimana letak perhatian pemerintah berwenag pada masyarakatnya,’’ tegas Zulkarnain.(cr9)


Sumber: Harian Pagi Riau Pos (Kamis, 16 Juli 2009 , 07:56:00)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org