2009-07-14

Banyak Warga Tidak Pakai Masker_Nihil Hot Spot, Kabut Masih Tebal di Siak

Laporan Abu Kasim, Siak abukasim@riaupos.com
NAMPAKNYA kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, belum mau bergeser dari ruang udara Kabupaten Siak. Meski pekan lalu sempat diguyur hujan, tapi kabut asap tidak kunjung hilang. Bahkan sejak Jumat lalu sampai Ahad (12/7) pukul 11.30 WIB, kabut asap sangat terasa dan jarak pandangnyapun sangat dekat yang mencapai 800-1.500 meter.

Kendati kabut asap sudah dirasakan menyesakkan dada warga Kota Siak, tapi sejumlah pengemudi kendaraan bermotor maupun masyarakat belum mengantisipasinya dengan cara menutup mulut dan hidungnya dengan masker. Seolah asap yang setiap hari menyelimuti Kota Siak dan kecamatan lain dianggap sebagai asap biasa dan tidak ada ancaman kesehatan.

Padahal dari sisi kesehatan, asap yang bersumber dari kebakaran hutan dan lahan sangat membahayakan pernafaan manusia. Apalagi mereka yang sempat mengidap menyakit asma maupun jantung, disarankan agar tidak ke luar rumah dan langsung menghirup udara.

‘’Sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, dan kita menyarankan untuk menggunakan masker ketika berada di luar rumah dan lebih baik tidak melakukan ativitas di luar rumah selama musim asap,’’ tegas Kadiskes Kabupaten Siak H Budiman Shafari kepada wartawan, Ahad (12/7) di Siak.

Menurutnya, selama musim asap ini sudah puluhan ribu warga terkena penyakit ISPA dan bahkan ada yang sangat akut. Tapi penyakit ini tidak sampai membuat pengidapnya meninggal dan yang harus dilakukan oleh masyarakat selama musim asap saat ini harus menghindari ke luar rumah, sehingga kesehatan masyarakat tetap bisa dijaga.

Sedangkan sejumlah warga yang merasakan dampak asap yang menyelimuti Kota Siak sejak Jumat lalu, mengaku sangat resah. Apalagi akibat asap mengganggu aktivitas olahraga maupun kegiatan lain yang berkaitan di luar rumah.

‘’Sesak nafas dan pedih di tenggorokan. Kita berharap asap cepat hilang dan tidak mengganggu aktivitas kita untuk olahraga,’’ ucap Andi, salah seorang atlet Siak yang akan mengikuti Porda Riau di Bengkalis.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLK) Kabupaten Siak Drs H Nuzirwan Aziz yang dikonfirmasi wartawan juga mengatakan, selama dua hari lalu di Kabupaten Siak memang sempat tersisa satu titik api. Bahkan sampai 11 Juli lalu Kabupaten Siak malah nihil titik api. Tapi tidak diketahui secara jelas dari mana asap tebal berasal.

Ia meyakini, asap tebal yang menyelimuti Kota Siak ada sebagian kecil berasal dari bekas kebakaran laha gambut di Kecamatan Mempura dan Dayun, tapi sisanya asap ini berasal dari luar dan bisa diprediksi asap yang menyelimuti Kota Siak merupakan asap kiriman.

‘’Sampai kemarin hot spot di Kabupaten Siak nihil, sedangkan asap tetap menyelimuti Siak diduga akibat kebakaran lahan gambut yang hanya bisa dipadamkan dibagian permukaanya saja,’’ ujar Nuzirwan.

Ia berharap kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakarakan lahan dan hutan selama musim kemarau. Apalagi dari prediksi BMG musim kemarau tahun ini akan berlangsung lama. Ini harus diantisipasi oleh masyarakat dengan tidak melakukan pembakatan lahan untuk perkebunan maupun keperluar pertanian lainnya.

‘’Jika asap terus menyelimuti Kabupaten Siak, kita juga mengajak perusahaan untuk ikut berpartisipasi membagikan masker, sehingga tidak membiarkan masyarakat terkena dampak asap yang bisa berakibat fatal terhadap kesehatan,’’ harap abang kandung Aulia Aziz Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Siak dengan serius.(rnl)


Sumber: Harian Pagi Riau Pos (Senin, 13 Juli 2009 , 07:59:00)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org