(ANTARA/Idhad Zakaria)
Padang (ANTARA News) - Titik api (hospot) baru dalam kebakaran hutan yang meluas di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat terus bermunculan, hingga Minggu dilaporkan berjumlah 277 titik.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tabing Padang, Amarizal, menyatakan bahwa jumlah titik api meningkat sejak tiga hari terakhir.
Dia menjelaskan, pantauan BMKG pada Jumat tercatat 92 titik, selanjutnya naik menjadi 122 hospot pada Sabtu (4/7), dan hari ini sudah mencapai 277 titik.
Dalam jumlah besar titik api tersebar di wilayah Riau dan Jambi, serta di Sumbar sedikitnya 12 titik yang terdapat di kabupaten Pesisir Selatan, Solok Selatan dan Dharmasraya.
Kendati demikian, katanya, bermunculan titik api tiga hari terakhirdi wilayah Sumatera, namun wilayah Sumbar masih terhindar dari kabun asap.
"Arah angin tidak bersumber dari titik api atau bergerak dari Tenggara, sehingga wilayah Sumbar, tak diselimuti kabut asap," katanya.
Menyinggung suhu udara di wilayah Sumbar, Amarizal menjelaskan, masih tergolong normal, mesti terjadi pertumbuhan awan lebih banyak.
Namun, dampak pertumbuhan awan yang tergolong banyak sehingga udara panas tidak lepas dan menyebabkan cuaca udara panas berlebihan.
Jadi, katanya, saat udara kering sekarang perlu diwaspadai masyarakat, terutama wilayah Sumbar sehingga terhindar dari bencana kebakaran.
Sebab, api akan murah muncul saat udara kering karena rumput atau tumbubuhan banyak kering, makanya jangan sembarangan untuk membuat puntung rokok.
"Kit minta masyarakat untuk lebih hati-hati melakukan aktivitas pembakaran atau main api. Saat terjdi kebakaran masyarakat diminta ikut proaktif untuk memadamkan sehingga tidak muncul kabut asap yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan," katanya.(*)
Sumber: ANTARA News (Minggu, 5 Juli 2009 15:55 WIB)