TERANCAM TERBAKAR: Karhutla di simpang Bukit Timah makin menjadi-jadi. Sejumlah rumah tempat jualan nenas di sekitar lokasi terancam terbakar, karena api membakar lahan gambut kering, Ahad (12/7/2009).(muryadi/riau pos)
Laporan MURYADI, Ujung Tanjung muryadi@riaupos.com
KEBAKARAN hutan dan lahan (Karhutla) makin merajalela di Simpang Bukit Timah. Bahkan tujuh hunian penduduk yang biasa digunakan untuk berjualan nenas di sekitar lokasi Karhutla, terancam ikut terbakar. Selain itu, Jalan Lintas Riau-Sumut tertutup asap tebal.
Tini, salah seorang warga mengatakan, jilatan api berasal dari sejumlah lahan yang terbakar sejak lebih dari sepekan lalu. Kobarakan api diperparah hembusan angin ke pemukiman, disusul belukar perdu yang mengering dan tebal. Sehingga lidah api yang terlihat dari pinggir Lalan Lintas Riau-Sumatera Utara tersebut mencapai lebih dari dua meter.
“Sudah sejak sepekan lalu api tak kunjung padam, sementara tidak ada satu upaya pun dari petugas pemadaman melakukan penanggulangan seperti di banyak lokasi,” ujar Tini yang terus berkemas-kemas mengeluarkan berbagai barang rumah tangga dari kepungan api dari arah belakang rumah.
Pantauan Riau Pos, api terus mengepung pemukiman dengan jilatan membumbung ke udara, disertai kepulan asap tebal menutupi ruas jalan lintas. Teriakan histeris mewarnai insiden yang kerap terjadi di Rohil tersebut. Kendaraan yang melintas di ruas jalan itu terpaksa harus merangkak sangat pelan seraya membunyikan klakson dan menyalakan lampu. Bahkan, sejumlah kendaraan roda dua memilih berhenti menunggu kendaraan besar mengikuti secara perlahan di jalan.
“Kepulan asap baru terlihat membesar sejak pukul 11.00 WIB. Angin mempengaruhi arah asap hingga menutup permukaan jalan,” ujar Suhardi, seorang pekerja pembangunan jalan yang berhenti memberikan pertolongan seadanya di sekitar pemukiman warga.
Kepala Dinas Kehutanan Rokan Hilir H Tugiman Marto SH dihubungi Riau Pos melalui telepon mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan setempat, untuk membahas langkah cepat penanggulangan kondisi rawan di lapangan. Katanya, titik api berasal dari salah seorang pengusaha kenamaan di Kecamatan Tanah Putih.
Sedangkan Camat Tanah Putih Jabil Syamsuddin SSos mengatakan telah telah melakukan pengamatan langsung ke lapangan. Diakuinya, titik api yang mengakibatkan sejumlah pemukiman warga, maupun warung di pinggir jalan lintas sudah ditangani. Api yang berasal dari salah satu lahan warga Tanah Putih tersebut sudah ditangani dengan mengupayakan pemadaman secara total.
“Kita sudah perintahkan pemilik lahan lakukan pemadaman total,” jelas Jabil di lokasi.
Beberapa warga yang ditempatkan sebagai pemadaman dengan menggunakan peralatan bekerja ekstra. Api yang sudah sepekan terus meluluh-lantakkan kawasan bergambut tebal tersebut harus dijinakkan siang dan malam. Menurut Jabil, dia menekankan agar seluruh upaya dikerahkan secara maksimal.
“Kita sudah tekankan kepada pengusaha untuk benar-benar mampu memadamkan secara total,” ucap Jabil seraya memastikan api tidak akan menyentuh bangunan atau pemukiman warga.(tie)
Sumber: Harian Pagi Riau Pos (Senin, 13 Juli 2009 , 08:04:00)
Laporan MURYADI, Ujung Tanjung muryadi@riaupos.com
KEBAKARAN hutan dan lahan (Karhutla) makin merajalela di Simpang Bukit Timah. Bahkan tujuh hunian penduduk yang biasa digunakan untuk berjualan nenas di sekitar lokasi Karhutla, terancam ikut terbakar. Selain itu, Jalan Lintas Riau-Sumut tertutup asap tebal.
Tini, salah seorang warga mengatakan, jilatan api berasal dari sejumlah lahan yang terbakar sejak lebih dari sepekan lalu. Kobarakan api diperparah hembusan angin ke pemukiman, disusul belukar perdu yang mengering dan tebal. Sehingga lidah api yang terlihat dari pinggir Lalan Lintas Riau-Sumatera Utara tersebut mencapai lebih dari dua meter.
“Sudah sejak sepekan lalu api tak kunjung padam, sementara tidak ada satu upaya pun dari petugas pemadaman melakukan penanggulangan seperti di banyak lokasi,” ujar Tini yang terus berkemas-kemas mengeluarkan berbagai barang rumah tangga dari kepungan api dari arah belakang rumah.
Pantauan Riau Pos, api terus mengepung pemukiman dengan jilatan membumbung ke udara, disertai kepulan asap tebal menutupi ruas jalan lintas. Teriakan histeris mewarnai insiden yang kerap terjadi di Rohil tersebut. Kendaraan yang melintas di ruas jalan itu terpaksa harus merangkak sangat pelan seraya membunyikan klakson dan menyalakan lampu. Bahkan, sejumlah kendaraan roda dua memilih berhenti menunggu kendaraan besar mengikuti secara perlahan di jalan.
“Kepulan asap baru terlihat membesar sejak pukul 11.00 WIB. Angin mempengaruhi arah asap hingga menutup permukaan jalan,” ujar Suhardi, seorang pekerja pembangunan jalan yang berhenti memberikan pertolongan seadanya di sekitar pemukiman warga.
Kepala Dinas Kehutanan Rokan Hilir H Tugiman Marto SH dihubungi Riau Pos melalui telepon mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan setempat, untuk membahas langkah cepat penanggulangan kondisi rawan di lapangan. Katanya, titik api berasal dari salah seorang pengusaha kenamaan di Kecamatan Tanah Putih.
Sedangkan Camat Tanah Putih Jabil Syamsuddin SSos mengatakan telah telah melakukan pengamatan langsung ke lapangan. Diakuinya, titik api yang mengakibatkan sejumlah pemukiman warga, maupun warung di pinggir jalan lintas sudah ditangani. Api yang berasal dari salah satu lahan warga Tanah Putih tersebut sudah ditangani dengan mengupayakan pemadaman secara total.
“Kita sudah perintahkan pemilik lahan lakukan pemadaman total,” jelas Jabil di lokasi.
Beberapa warga yang ditempatkan sebagai pemadaman dengan menggunakan peralatan bekerja ekstra. Api yang sudah sepekan terus meluluh-lantakkan kawasan bergambut tebal tersebut harus dijinakkan siang dan malam. Menurut Jabil, dia menekankan agar seluruh upaya dikerahkan secara maksimal.
“Kita sudah tekankan kepada pengusaha untuk benar-benar mampu memadamkan secara total,” ucap Jabil seraya memastikan api tidak akan menyentuh bangunan atau pemukiman warga.(tie)
Sumber: Harian Pagi Riau Pos (Senin, 13 Juli 2009 , 08:04:00)