(istimewa/ANTARA)
Palangkaraya (ANTARA News)
Dengan konsep manajemen kolaboratif dharapkan mampu menyelamatkan kawasan TN Sebangau dari kerusakan alam lingkungannya, kata Pimpinan Proyek WWF Indonesia Kalteng, Rosenda CH.Kasih di Palangkaraya, Rabu.
Menurut WWF Taman Nasional (TN) Sebangau seluas 568.700 hektare saat ini menghadapi ancaman ekologi akibat dari eksploitasi hutan pada masa lalu.
TN Sebangau terletak diantara Sungai Sebangau dan Sungai Katingan. Secara administrasi merupakan bagian dari Kabupaten Katingan, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kota Palangkaraya.
Kawasan ini merupakan hutan rawa gambut yang masih tersisa di Kalteng setelah gagalnya Proyek Lahan Gambut (PLG) sejuta hektare pada tahun 1995.
Sesuai kapasitasnya sebagai lembaga yang punya kepedulian terhadap konservasi, WWF berperan sebagai inisiator dan fasilitator demi kelestarian Sebangau dan bukan sebagai pemilik kawasan.
Pada kawasan TN Sebangau akan dikembangkan konsep pengelolaan kolaboratif (Collaborative Management) antara Balai TN Sebangau dengan pihak seperti pemerintah setempat, dinas, instansi terkait, lembaga non pemerintah, masyarakat lokal, forum masyarakat, serta lembaga peneliti dan swasta.
Balai TN Sebangau dan WWF Indonesia mengembangkan strategi perlindungan pelestarian kawasan melalui restorasi atau rehabilitasi ekosistem, pengelolaan kawasan lindung, rehabilitasi hutan dan pengembangan insfrastruktur.
Sedangkan program pengembangan sosio ekonomi yaitu mempromosikan ekonomi alternatif yang berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat, katanya.(*)
Sumber: ANTARA News (Rabu, 15 Juli 2009 07:44 WIB)