2009-06-19

Aceng Nyaris Mati akibat Ulah Manusia

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Laporan wartawan KOMPAS.com Benny N. Joewono
BOGOR, KOMPAS.com — Aceng adalah nama seekor macan tutul (Panthera pardus). Tidak diketahui secara persis mengapa macan tutul muda ini dinamai Aceng. Ada yang mengatakan dari sebutan masyarakat di sekitar hutan lindung Gunung Karang, Pandeglang, Banten.

Namun, menurut Dharma, salah satu staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Gadog, Bogor, nama Aceng karena macan tutul muda ini sangat doyan daging celeng.

"Mungkin karena suka daging celeng ini. Dari celeng, disingkat jadi ceng, kemudian menjadi Aceng, nama yang hingga kini melekat pada macan tutul muda ini," katanya.

Saat ditemukan, 28 Agustus 2008, kondisi Aceng nyaris mati. Aceng terjerat kawat sling hingga hampir memutuskan tulang kakinya. Kata masyarakat setempat, macan tutul muda ini sudah hampir satu minggu terjerat.

Untuk mengevakuasi Aceng, melibatkan berbagai pihak, seperti Kodim, IAR, PPS Gadog, dan BKSDA. Medannya hutan Gunung Karang cukup berat. Tim harus berjalan sekitar 4 kilometer menuju lokasi Aceng terjerat.

Beruntung, setelah dibius dua kali, Aceng berhasil dievakuasi dan dibawa menuju PPS Gadog untuk proses penyembuhan lukanya yang sangat parah. "Saat kami evakuasi, kondisinya memang sangat parah. Kami sempat mengira tidak bisa menyelamatkan nyawanya," ujarnya. (bnj/kp/gie)


Sumber: Kompas (Rabu, 17 Juni 2009 22:07 WIB)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org