Laporan SYAHRI RAMLAN, Bagansiapi-api syahriramlan@riaupos.com
KABUT asap bertambah tebal menyelimuti sejumlah daerah di Kabupaten Rohil termasuk di Kota Bagansiapi-api, Kecamatan Bangko dan sekitarnya, Jumat (19/6). Hotspot yang menjadi sumber bertambah tebalnya kabut asap tersebut sebagian besar berada di daerah rawan, seperti Kecamatan Tanahputih dan Bangkopusako.
‘’Untuk sementara waktu ini hotspot di Rohil tidak terpantau. Namun, secara nyata di lapangan, kita yakin hotspot itu ada. Hal ini ditandai dengan munculnya kabut asap yang kembali turun dan mulai bertambah tebal,’’ kata Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kabupaten Rohil Drs H Sukma Alfalah MSi melalui sekretarisnya Ir H Nahrowi yang ditemui Riau Pos, Jumat (19/6) di Bagansiapi-api.
Berdasarkan hasil pantauan selama ini, tambah Nahrowi, hotspot tersebut berada di daerah rawan yakni Kecamatan Tanahputih dan Bangkopusako. ‘’Kalau berdasarkan data kemarin-kemarin, hotspot itu memang ada di sana. Kemungkinan, hotspot itu tidak padam secara total dan gilirannya kembali membara dan menghanguskan gambut yang ada. Lantaran pengaruh angin, kabut asapnya menyelimuti Kota Bagansiapi-api dan sekitarnya,’’ lanjut Nahrowi.
Munculnya kabut asap yang turun menyelimuti wilayah Kota Bagansiapi-api kali ini sedikit berbeda dengan sebelumnya. Dimana, sekitar pukul 06.00 WIB, kondisi kota boleh dikatakan lumayan cerah. Namun, menjelang pukul 07.00 WIB, kabut asap perlahan-perlahan menebal. Alhasil, sebagian masyarakat yang melakukan aktivitas rutinnya di pagi hari merasa keheranan.
‘’Biasanya, kabut asap tebal itu kan mulai terlihat di pagi hari. Tapi, kali ini agak berbeda. Sewaktu mengantar anak sekolah, kondisinya tidak begitu tebal. Tapi, begitu pulang dari mengantar anak sekolah, kabutnya tebal betul,’’ kata Sulis (45) warga Bagansiapi-api yang baru sampai di rumahnya sambil memadamkan lampu kendaraannya yang harus dinyalakan di pagi hari.
Kondisi serupa juga terjadi di perairan sejumlah daerah pesisir pantai. Di antaranya seperti di Kecamatan Pasirlimau Kapas, Bangko, Sinaboi, dan Kubu. Hanya saja, kabut asap kali ini dinilai belum mengganggu aktivitas di perairan. ‘’Ya tidak begitu tebal. Hanya saja menjelang sore hingga malam, kondisinya memang gelap. Makanya, sekitar pukul 17.00 WIB, saya sudah pulang mumpung jarak pandang belum mengganggu pendangan,’’ kata Jayus (40) salah seorang nelayan tradisional Bagansiapi-api.(tie)
Sumber: Harian Pagi Riau Pos (Sabtu, 20 Juni 2009 , 08:13:00)