(ANTARA/Andika Wahyu)
Ambon (ANTARA News) - Pengamat lingkungan dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon DR. Abraham Tulalessy, M.Si, menilai tiga pasangan Capres/Cawapres tidak memiliki konsep nyata untuk menangani berbagai persoalan lingkungan di tanah air.
"Tidak ada strategi dan program kerja khusus untuk menangani masalah lingkungan. Ini tergambar dalam visi dan misi mereka," ujarnya di Ambon, Rabu.
Tulalessy, yang juga dosen Fakultas Perikanan Unpatti, berpendapat, ketiga pasangan Capres/Cawapres seharusnya juga memasukkan program khusus untuk menangani dan memproteksi masalah lingkungan di berbagai daerah, mengingat masalah ini menjadi salah satu dari delapan poin penting Milenium Development Goals (MDGs) yang disepakati negara-negara di dunia.
Ketiga pasangan Capres/Cawapres, katanya, lebih banyak mengangkat tema perbaikkan ekonomi dan mengabaikan masalah penanganan lingkungan yang masih terus terjadi di Tanah Air.
"Contoh yang ada di depan mata yakni kasus lumpur Lapindo hingga saat ini belum bisa diselesaikan. Seharusnya ada sanksi hukum yang tegas terhadap investor asing dan swasta nasional yang menangani proyek tersebut, karena dampaknya terjadi kerusakan lingkungan secara global dan ribuan masyarakat kehilangan tempat tinggal, serta proses ganti ruginya pun belum tuntas," katanya.
Ia mengingatkan, masalah lingkungan dan pemanasan global menjadi salah satu poin penting dalam kesepakatan Millenium Development Goal?s (MDG?s) atau merupakan deklarasi millennium PBB dan ditandatangani 189 negara termasuk Indonesia pada tahun 2000 lalu,
Isi MDG`s menyoroti delapan tujuan pembangunan yang harus dicapai hingga 2020, yakni pemberantasan kemiskinan dan kelaparan, kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, melawan HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, mengembangkan kemitraan global dalam pembangunan, pendidikan untuk semua, penurunan angka kematian anak, dan peningkatan kesehatan ibu.
Tulalessy menyatakan, sah-sah saja ketiga pasangan Capres/Cawapres mengutamakan perbaikan sistem ekonomi bangsa serta mengangkat tema kampanye yang pro rakyat, tetapi hendaknya tidak melupakan proteksi terhadap masalah lingkungan, mengingat eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam dapat merusak lingkungan.
Dalam berbagai pertemuan, termasuk debat Capres/Cawapres yang disiarkan berbagai media massa nasional, tidak satu pun kandidat yang menyinggung tentang langkah-langkah dan strategi penanganan masalah lingkungan.
"Tidak ada strategi secara nasional untuk menangani kerusakan lingkungan di Tanah Air, padahal kondisinya saat ini sudah sangat memprihatinkan," ujarnya.(*)
Sumber: ANTARA News (Kamis, 25 Juni 2009 06:08 WIB)