JAKARTA, KOMPAS.com - Semua calon presiden baik Megawati Soekarnoputri, Susilo Bmabang Yudhoyono, maupun Jusuf Kalla tidak ada satupun yang dinilai peduli dengan kebakaran hutan. Padahal, hampir setiap tahun hal tersebut menjadi masalah, misalnya di Riau.
"Media hanya mengekspos kampanye padahal di Riau tiap tahunnya terjadi kebakaran. Tidak ada satu capres yang ngomong kebakaran hutan," jelas Bustar Maitar, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/6). Hasil investigasi yang dilakukan Greenpeace di Riau menemukan semakin banyak titik api di musim kemarau saat ini.
Menurut Bustar, Greenpeace menilai hal ini karena kurangnya inisiatif semua capres 2009 dalam mengatasi perubahan iklim. Ia mengatakan kebakaran hutan terjadi setiap tahun di Riau, namun tak ada satupun pasangan capres dan cawapres yang memasukkannya ke dalam program kerja maupun kampanyenya.
Di balik itu, terdapat banyak kebijakan-kebijakan baru pemerintah Indonesia yang dinilai masih merugikan bagi penyelamatan hutan. Misalnya, pengehentian kasus illegal logging dan memperpanjang penggunaan kayu alam khususnya untuk industri pulp & paper.
"Kami mengidentifikasikan bahwa ada sistematis yang salah dari Menteri Kehutanan dan Departemen Kehutanan untuk menghancurkan kehutanan Indonesia. Kami melihat adanya kaitan dengan pemilu khususnya dengan pengumpulan dana-dana kampanye berhubungan dengan pemberian izin-izin kehutanan yang dikeluarkan," jelas Bustar.
Sumber: Kompas (Senin, 15 Juni 2009 17:01 WIB)