2009-06-11

Daerah Perbatasan Rawan Hotspot

Rohil Kembali Gelap Diselimuti Kabut Asap

KEMBALI BERKABUT: Kota Bagansiapi-api kembali diselimuti kabut asap tipis. Bahkan, bundaran Tugu Ikan di Jalan Lintas nyaris tak terlihat karena tertutup asap, Selasa (9/6/2009). (syahri ramlan/riau pos)

Laporan SYAHRI RAMLAN, Bagansiapi-api
BERSAMAAN puncak ritual Bakar Tongkang, Selasa (9/6), sejumlah daerah di wilayah Kabupaten Rohil termasuk Kota Bagansiapi-api, Kecamatan Bangko dan sekitarnya kembali diselimuti kabut asap yang yang cukup tebal. Pihak Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kabupaten Rohil memprediksikan kabut asap tersebut akibat pengaruh dari perputaran arah angin.

‘’Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, belakangan ini sejumlah daerah yang ada di Rohil kan telah diguyur hujan. Kondisi serupa juga terjadi di wilayah Kota Bagansiapi-api. Dengan adanya guyuran hujan itu, sudah barang tentu hotspot yang ada di Rohil telah padam,’’ ujar Kepala Bapedalda Drs H Sukma Alfalah Msi yang ditemui Riau Pos, Selasa (9/6) di sela-sela pelaksanaan Lomba Sampan Kotak di kawasan Batuenam, Kecamatan Bangko.

Kendati demikian, Sukma Alfalah mengakui kabut asap cukup tebal menyelimuti sejumlah daerah di Kabupaten Rohil, terutama di Kota Bagansiapi-api. ‘’Kita senantiasa melakukan pemantuan langsung di lapangan, baik secara manual maupun menggunakan jasa satelit. Dari hasil pantauan di lapangan itu, memang ada hotspot, tapi berada di daerah perbatasan antara Kecamatan Pasirlimau Kapas dengan Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Memang daerah perbatasan itu sangat rawan terhadap munculnya hotspot,’’ tuturnya.

Kondisi ini, lanjutnya, menyebabkan kabut asap tersebut menyebar ke sejumlah daerah di sekitarnya akibat pengaruh perputaran arah angin. ‘’Berdasarkan pantaun lapanga, sejumlah hotspot telah padam. Namun, tidak tertutup kemungkina adanya hotspot yang baru. Itu masih terus kita pantau. Kalau memang ada, segera dilakukan pemadaman,’’ ujar Sukma Alfalah.

Kabut asap yang turun pada puncak pelaksanaan ritual Bakar Tongkang kondisinya cukup tebal. Bahkan, Tugu Ikan yang berada di Jalan Lintas kawasan Batuenam, Kecamatan Bangko hanya dapat dilihat jelas dengan jarak sekitar 30 meter. Dengan kabut asap yang tebal tersebut, sejumlah kendaraan terpaksa harus menyalakan lampu. ‘’Kabutnya tebal sekali. Makanya, kita nyalakan lampu kendaraan,’’ ujar Umar (45) salah seorang warga Batuempat yang sedang mengendarai sepeda motornya di jalan lintas.

Kondisi serupa juga terjadi di wilayah perairan baik Sungai Rokan maupun lautan yang ada di Kabupaten Rohil. Sejumlah kapal yang melintas di Sungai Rokan tidak dapat dilihat dengaj jelas di waktu pagi hari lantaran ada kabut asap yang tebal. ‘’Namun, jelang tengah hari, kapal atau sampan kotak yang mengikuti lomba itu baru dapat dilihat,’’ kata Ainun (38) warga Batuenam.(tie)


Sumber: Harian Pagi Riau Pos
(Rabu, 10 Juni 2009 , 08:12:00)

Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org