PEKANBARU (RiauInfo) - Ketinggian gelombang pasang masih mengancam pelayaran di sepanjang pesisir Barat Pulau Sumatera, Senin (15/6/09) ini. Gelombang laut naik akibat masih dominannya pengaruh tekanan rendah dari Samudera Hindia yang berhadapan langsung dengan pesisir Barat Pulau Andalas tersebut.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memantau ketinggian gelombang berkisar 2 hingga 3 meter masih bergejolak di sepanjang perairan pesisir Barat Sumatera. Gelombang setinggi 3 meter tersebut merupakan ancaman bagi pelayaran.
"Tekanan rendah masih berada di Samudera Hindia yang berhadapan dengan pesisir Barat. Umumnya tekanan rendah menghasilkan angin kencang dan cuaca buruk di sekitarnya. Sehingga ketinggian air laut meningkat dan menaikkan gelombang,"terang kepala BMKG Pekanbaru Blucher Dologsaribu melalui staf analisa Sanya kepada RiauInfo di Pekanbaru.
BMKG menyatakan gelombang dengan ketinggian 3 meter serta cuaca buruk akan mengganggu pelayaran, khususnya terhadap kapal kecil yang sering digunakan nelayan untuk melaut.(Surya)
Sumber: RiauInfo (15 Jun 2009 17:37 wib)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memantau ketinggian gelombang berkisar 2 hingga 3 meter masih bergejolak di sepanjang perairan pesisir Barat Sumatera. Gelombang setinggi 3 meter tersebut merupakan ancaman bagi pelayaran.
"Tekanan rendah masih berada di Samudera Hindia yang berhadapan dengan pesisir Barat. Umumnya tekanan rendah menghasilkan angin kencang dan cuaca buruk di sekitarnya. Sehingga ketinggian air laut meningkat dan menaikkan gelombang,"terang kepala BMKG Pekanbaru Blucher Dologsaribu melalui staf analisa Sanya kepada RiauInfo di Pekanbaru.
BMKG menyatakan gelombang dengan ketinggian 3 meter serta cuaca buruk akan mengganggu pelayaran, khususnya terhadap kapal kecil yang sering digunakan nelayan untuk melaut.(Surya)
Sumber: RiauInfo (15 Jun 2009 17:37 wib)