2009-06-05

Terapkan Mata Pelajaran Lingkungan Hidup

PEKANBARU (RP) - Untuk pertama kalinya SDN 001 Limapuluh yang terdapat di Jalan Hang Tuah mendapatkan Piala Adiwiyata yakni penghargaan untuk sekolah berwawasan lingkungan, pada 2009 ini. Penghargaan ini akan diberikan langsung Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, pada Hari Lingkungan Hidup, 5 Juni besok.

Wakil Kepala Sekolah Amat Effendi yang ditemui Riau Pos, Rabu (3/6) mengatakan kunci keberhasilan ini, tidak terlepas dari kerja sama dari penjaga sekolah hingga kepala sekolah.

Ini merupakan tahun kedua, SDN 001 Lima Puluh mengikuti lomba Adiwiyata. Tahun sebelumnya sekolah ini dijadikan model Adiwiyata. Di sekolah tersebut selain rindang dengan pepohonan juga terdapat banyak tanaman di dalam pot. Untuk meraih piala tersebut melewati jalan yang panjang.

‘’Penilaiannya tidak langsung dinilai, tetapi harus melewati tahap penyusunan portofolio dan kuisioner yang dikirimkan ke tingkat kota hingga pusat. Jika dinyatakan lolos maka, tim dari penilai dari Jakarta akan mencek langsung,’’ terang Amat.


Tim tersebut menilai lingkungan sekolah, program dan kebijakan yang terdapat di sekolah tersebut. Seperti adanya upacara dan lomba pada hari Bumi maupun program gotong royong di sekolah.


Di SDN 001 Limapuluh terdapat 82 tong sampah. 52 di antaranya diletakkan di 26 kelas yang terdapat di sekolah tersebut. Sedangkan 30 lainnya diletakkan di tempat strategis.


‘’Sampah ini dipisahkan menurut jenisnya. 30 tong sampah yang terdapat di tempat strategis, terdiri dari anorganik, organik dan kertas. Sedangkan 52 tong sampah lainnya diletakkan di depan kelas dengan dua jenis, organik dan kertas,’’ terangnya.


Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengelolaan sampah. Sampah organik dikelola untuk dijadikan kompos. Begitupun sampah kertas, yang diolah ulang menjadi barang kerajinan tangan. Sedangkan sampah organik belum dikelolah dikarenakan keterbatasan SDM.


‘’Semua di kelola guru dan murid. Di sini murid diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan dan sudah ada mata pelajaran yang mengajarkan hal tersebut,’’ terangnya.


Metode pengajaran melalui dua metode yakni integrasi dan monolistik. Monolistik melalui pengajaran pada mata pelajaran Lingkungan Hidup sedangkan terintegrasi, pelajaran lain yang diselingi pengetahuan lingkungan hidup.


Lalu bagaimana dengan sekolah lain? Kepala SDN 011 Sukajadi Suhaimi mengatakan kepada Riau Pos, bahwa sekolahnya masih dalam tahap pembelajaran menuju sekolah yang berwawasan lingkungan. ‘’Sekolah mulai menanam pohon pelindung di setiap kelas masing-masing,’’ ujarnya.(cr3)


Sumber: Harian Pagi Riau Pos
(Kamis, 04 Juni 2009 , 07:44:00)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org