2009-06-06

Berita Duka_Sudah Empat Ekor Gajah Mati

PEKANBARU (RP) - Kasus kematian gajah di Riau terus bertambah, tim Flyng Squad WWF Riau yang bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, kembali menemukan tulang belulang gajah tidak jauh dari areal konsesi salah satu perusahaan perkebunan daerah ini. Kondisi bangkai gajah sangat menggenaskan.

Humas WWF Riau Syamsidar kepada Riau Pos di Pekanbaru, Kamis (4/6) mengungkapkan, tulang-belulang gajah itu telah terbakar tidak jauh dari lokasi penemuan bangkai gajah seminggu sebelumnya. Artinya, dalam beberapa bulan ini saja sudah ada empat ekor gajah yang ditemukan mati di Riau.

‘’Penemuan itu berawal ketika tim flyng squad sedang melakukan patroli karena di lokasi ini sudah ditemukan gajah yang mati dan saat patroli itu tim flying squad menemukan tulang belulang gajah itu dan sudah dibakar, entah siapa yang membakarnya,’’ tutur Syamsidar.

Sebelumnya, kata Syamsidar sudah tiga ekor gajah yang tewas, pertama dua ekor gajah ditemukan tewas pada tanggal 28 Mei lalu, kemudian diikuti pada tanggal 1 Juni dan tanggal terakhir tanggal 4 Juni. ‘’Ironisnya, mengapa gajah itu harus dibakar, sungguh tidak berprikemanusiaan,’’ ujarnya.


Ditambahkannya, selama ini kawasan tersebut merupakan areal laluan gajah-gajah khususnya untuk menuju ke Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), namun karena disekitar daerah laluan itu ditanami kelapa sawit tentu tanaman itu dimakan oleh gajah-gajah tersebut. Ini terlihat di sekitar perkebunan tersebut rusak.


Ditemukannya tulang-belulang gajah oleh tim flying squad itu sekitar pukul 12:00 WIB siang dan segera dilaporkan ke BKSDA wilayah II yang berkedudukan di Rengat, Indragiri Hulu (Inhu). ‘’Kami belum bisa menduga gajah ini mati apakah karena di racun atau disebabkan lainnya, yang jelas kita sangat menyayangkan hal ini,’’ ujarnya.


Terlebih, tambah Syamsidar satwa berbadan besar ini merupakan hewan langka yang dilindungi dan populasinya juga saat ini sudah hampir punah, jika persoalan pembunuhan terhadap gajah ini tidak dihentikan, bukan tidak mungkin pada suatu saat nanti gajah di Riau ini hanya tinggal nama saja. ‘’Kita berharap aparat segera melakukan penelitian terhadap kematian gajah ini karena hewan tersebut adalah hewan langka yang sangat dilindungi oleh pemerintah bahkan dunia,’’ ujarnya.


Bisa Bertambah

Dakam pada itu, Kepala Bidang KSDA Wilayah I Rengat Edi Susanto membenarkan penemuan sisa sisa tulang gajah yang hangus dibakar itu. Tapi Edi belum bisa memberikan keterangan lebih jauh karena tidak mengetahui kronologis penemuan.


Satu ekor gajah mati kembali ditemukan mati dalam areal sebuah perusahaan pada Kamis (4/6) sekitar pukul 11.00 WIB. Namun penemuan kali ini kondisi gajah sudah dalam keadaan hangus akibat dibakar.


Sebelumnya di lokasi yang tak berjauhan dan masih dalam areal HGU perusahaan swasta yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Indragiri Hulu dengan Pelalawan ini, juga sudah ditemukan tiga ekor gajah mati. Lokasi penemuan kali ini hanya berjarak sekitar 500 meter dari lokasi temuan sebelumnya, Senin (1/6) lalu. ‘’Saya tidak berada di lapangan, yang turun itu tim dari WWF dan petugas kita dari KSDA,’’ ujar Edi.(gem/fat)


Sumber: Harian Pagi Riau Pos
(Jum'at, 05 Juni 2009 , 07:58:00)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org