2009-06-04

Jumlah Hotspot di Riau Meningkat

LaporanLaporan MASHURI KURNIAWAN,Pekanbaru mkurniawan@riaupos.com
Provinsi Riau nampaknya masih harus menanggung bencana berupa panasnya suhu udara serta diselimuti kabut asap. Pasalnya hingga Selasa (2/6), jumlah hotspot ditemukan mengalami peningkatan, jika sehari sebelumnya hanya 9 titik panas (hotspot), untuk kali ini menjadi 40 hotspot yang terdapat di tujuh kabupaten di Riau.

Dari pantauan satelit NOAA 18 yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Selasa (2/6) sore, Pelalawan yang menjadi penyumbang terbanyak jumlah hotspot yang mencapai 19 hotspot, disusul Inhu dengan enam hotspot, Kuansing lima hotspot, Rohil empat hotspot, Kampar tiga hotspot, Siak dua hotspot, dan Inhil satu hotspot. Sementara untuk jumlah hotspot se-Sumatera mencapai 92 hotspot.

Staff Analisa BMKG Warih Budi Lestari meyebutkan, bertambahnya jumlah hotspot untuk wilayah Riau khususnya, lebih disebabkan oleh faktor suhu yang panas hampir mendekati ekstrim yakni 34,1 derajat celsius secara otomatis membuat api yang belum padam jadi berkembang lagi.

‘’Api yang kemarin belum padam secara keseluruhan, dengan panasnya suhu pada Selasa, maka kembali menghidupkan hotspot, dan jumlahnya pun bertambah banyak,’’ kata Warih kepada Riau Pos, Selasa (2/6).


Disebutkan Warih, untuk peluang hujan diprediksikan dalam dua hari kedepan memang akan turun, tapi bersifat lokal dengan intensitasnya ringan, dan ini terjadi untuk wilayah Riau bagian Utara dan Riau bagian tengah, seperti Rohil, sebagian Siak, dan Pelalawan.


‘’Prediksi ini berpeluang terjadi malam dan dini hari,’’ sebut Warih berdasarkan prediksi satelit streamline BMKG.


Kebakaran Diidentifikasi

Kebakaran lahan di Rohil yang diperkirakan mencapai luas 2.000 hektare, mendapatkan perhatian serius Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau. Untuk menindaklanjuti masalah ini, tim penanggulangan akan diturunkan ke lapangan mengidentifikasi penyebab kebakaran tersebut.


Kepala BLH Riau Fadrizal Labai, mengaku belum mengetahui dengan jelas penyebab terjadinya kebakaran lahan. Apakah ada unsur kesengajaan atau karena puntung rokok yang dibuang masyarakat.


‘’BLH belum menerima laporan kebakaran lahan ini. Kita akan lakukan identisifikasi masalah kebakaran lahan ini terlebih dahulu. Penyebab kebakaran yang kita telusuri terlebih dahulu,’’ kata Fadrizal Labai kepada Riau Pos, Selasa kemarin, usai pembukaan Rapat Koordinasi Regional Jasa Mandiri Energi Wilayah Barat Indonesia.


Menurut dia, pihaknya segera menindaklanjuti masalah kebakaran lahan di Rohil. Dalam hal ini, BLH berkoordinasi dengan Dinas Kehutanan (Dishut) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Rohil.


Dari hasil identifikasi ini barulah bisa dilakukan penegakan hukumnya. Artinya, bila memang terbukti ada yang secara sengaja membakar lahan tersebut barulah dilakukan penanganannya lebih lanjut.


Jalur hukum, tambahnya, akan ditempuh dengan cara menyerahkan berkas mereka yang melakukan kebakaran lahan di Rohil ini.

‘’Kita tetap melakukan koordinasi lebih lanjut di lapangan. Jangan sampai ada lagi permasalahan kebakaran lahan. Masyarakat diminta bisa memberikan laporannya,’’ ungkapnya.(*1/izl)

Sumber: Harian Pagi Riau Pos
(Rabu, 03 Juni 2009 , 07:56:00)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org