2009-06-04

Ratusan Warga Turun ke Laut Tanam Mangrove

GOTONG-ROYONG: Warga bergotong-royong menanam mangrove di pantai Dusun Papal, Desa Bantan Air, Kecamatan Bantan, Selasa (2/6/2009). (evi suryati/riau pos)

BANTAN (RP) - Selasa (2/6) pagi, sekitar 300 warga Dusun Papal Desa Bantan Air, Bantan, berbondong-bodong turun ke laut menanam 1.500 bibit mangrove. Mereka rela meninggalkan aktivitas pekerjaannya, demi menyelamatkan daratan oleh abrasi.

Masyarakat dari tujuh RT, tua muda ini tampak semangat bergotong-royong. Untuk mempermudah pekerjaan, mereka membagi sesuai usia. Urusan menanam mangrove diserahkan kepada kaum tua, sedangkan para pemuda diserahkan mengangkat bibit mangrove ke pantai. Di sela-sela menanam mangrove, mereka sempat bergurau, sehingga memecah tawa.

‘’Kami sangat bersyukur dengan penanaman ini. Setidaknya, hari ini (kemarin) merupakan langkah awal kami untuk menyelamatkan lingkungan. Kalau selama ini, kami terkesan pasrah menghadapi ancaman abrasi. Ke depan, kami berusaha meminilisir,’’ ujar Kepala Dusun Papal, Jamaren.


Seperti diketahui, di dusun Papal terdapat kawasan sentra persawahan dan perkebunan kepala milik warga. Setiap tahun kawasan ini amblas ke laut akibat amukan gelombang laut Selat Melaka. Meskipun demikian, ancaman itu terkesan dibiarkan begitu saja. Tanpa ada langkah konkret dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat. Padahal, wilayan Dusun Papal masuk pulau terluar wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia.


Masyarakat selalu berharap perhatian pemerintah, untuk menanggulangi abrasi ini, misalnya dibangun turap maupun pemecah gelombang (water break). Namun harapan itu tak kunjung ada. Memang kata Jamaren, sempat beberapa kali pejabat pemerintah maupun anggota DPRD dari provinsi maupun kabupaten, datang meninjau pantai Papal. Setiap melihat kerusakan pantai, mereka mengaku prihatin dan berjanji akan mengusulkan pembangunan pemecah gelombang.


‘’Tapi sayangnya, janji itu tidak kunjung datang, sedangkan daratan kami terus amblas ke laut. Mulai tahun ini, warga secara swadaya menyemai 7.500 bibit mangrove. Rencananya akan ditanam pada tahun 2010 mendatang, tepatnya pada Hari Lingkungan se-Dunia,’’ ujarnya.


Sementara itu Act General Affair & SHE Mgr Kondur Petrolium Robinson Samosir melalui MS Community Relation Officer, Manshur Dwi Bekti, mengatakan bantuan bibit mangrove 1.500 batang ini, merupakan komitmen perusahaan membantu masyarakat dalam pelestarian pantai. Memang dilihat dari jumlahnya tidak sebanding dengan tingkat kerusakan pantai di Dusun Papal, setidaknya bantuan ini bisa bermanfaat.

Pada tahun 2009, Kondur Petroleum bersama masyarakat telah menanam 575 batang nipah, 3.107 Api-api, 50 bibit berembang di kawasan pantai Melibur, Kurau dan Tebing Tinggi. ‘’Harapan kami bantun bibit mangrove ini bisa bermanfaatkan bagi kelestarian pantai dusun Papal,’’ ujar Manshur Dwi Bekti.


Sementara itu Sekretaris Desa (Sekdes) Meswan, menyambut baik bantuan dari Kondur Petroleum. Meski daerah operasinya tidak berada di Pulau Bengkalis, namun bersedia membantu bibit mangrove. ‘’Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini,’’ ujarnya.(evi)


Sumber: Harian Pagi Riau Pos
(Rabu, 03 Juni 2009 , 08:31:00)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org