Aktifkan Check Point, BTNTN gelar Rapat Sektoral
Setelah setahun terakhir tak aktif dan hampir rusak, 4 Chek Point di kawasan Tessonilo akan kembali diaktifkan. Terkait hal itu, BTNTN gelar rapat sektoral untuk membahasnya.
Riauterkini-PEKANBARU- Usai pelaksanaan rapat sektoral, Kepala Balai Taman Nasional Tessonilo (BTNTN), Hayani Suprahman kepada Riauterkini Selasa (19/5/09) mengatakan bahwa rapat kali ini membahas mengenai check point di kawasan TNTN. Rencananya, 4 check point di kawasan TNTN (2 di sector Baserah dan 2 di sector Ukui) akan diaktifkan kembali.
“Selama ini check point yang ada tidak difungsikan sama sekali. Sehingga aktivitas pembalakan liar, pembukaan lahan menjadi kebun sawit dan pencurian satwa liar dari block Tessonilo sangat leluasa. Terkait dengan hal itu, kita akan aktifkan check point yang ada untuk memantau aktivitas ke dan dari kawasan block TNTN,” terangnya.
Menurutnya, check point tersebut berfungsi untuk mematau aktivitas masyarakat ke dan dari kawasan block TNTN. Namun karena factor tehnis, maka fungsi pengawasan tersebut tidak dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Untuk itu, agar pembalakan liar dan pembukaan kawasan hutan menjadi perkebunan dapat dieliminasi, maka BTNTN bersama unsure terkait akan kembali mengaktifkan check point tersebut.
Hadir dalam rapat lintas sektoral, Dishut Pelalawan, BTNTN, pihak Perusahaan (Riaupulp), Yayasan TNTN, WWF dan Forum Masyarakat TNTN. Rapat lintas sektoral tersebut menghasilkan komitment untuk kembali mengaktifkan check point dan melaksanakan fungsi pengawasan secara bersama.
Disinggung mengenai waktu pengaktifan kembali, Hayani Suprahman mengatakan bahwa akan dilaksanakan sesegera mungkin. “Kita berharap awal Juni nanti pengaktifan kembali check point akan dapat dilaksanakan. Paling tidak 2 chek point, 1 di sector Baserah dan 1 di sector Ukui akan diaktifkan lebih dulu. 2 lagi lainnya menyusul,” katanya. ***(H-we)
Riauterkini-PEKANBARU- Usai pelaksanaan rapat sektoral, Kepala Balai Taman Nasional Tessonilo (BTNTN), Hayani Suprahman kepada Riauterkini Selasa (19/5/09) mengatakan bahwa rapat kali ini membahas mengenai check point di kawasan TNTN. Rencananya, 4 check point di kawasan TNTN (2 di sector Baserah dan 2 di sector Ukui) akan diaktifkan kembali.
“Selama ini check point yang ada tidak difungsikan sama sekali. Sehingga aktivitas pembalakan liar, pembukaan lahan menjadi kebun sawit dan pencurian satwa liar dari block Tessonilo sangat leluasa. Terkait dengan hal itu, kita akan aktifkan check point yang ada untuk memantau aktivitas ke dan dari kawasan block TNTN,” terangnya.
Menurutnya, check point tersebut berfungsi untuk mematau aktivitas masyarakat ke dan dari kawasan block TNTN. Namun karena factor tehnis, maka fungsi pengawasan tersebut tidak dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Untuk itu, agar pembalakan liar dan pembukaan kawasan hutan menjadi perkebunan dapat dieliminasi, maka BTNTN bersama unsure terkait akan kembali mengaktifkan check point tersebut.
Hadir dalam rapat lintas sektoral, Dishut Pelalawan, BTNTN, pihak Perusahaan (Riaupulp), Yayasan TNTN, WWF dan Forum Masyarakat TNTN. Rapat lintas sektoral tersebut menghasilkan komitment untuk kembali mengaktifkan check point dan melaksanakan fungsi pengawasan secara bersama.
Disinggung mengenai waktu pengaktifan kembali, Hayani Suprahman mengatakan bahwa akan dilaksanakan sesegera mungkin. “Kita berharap awal Juni nanti pengaktifan kembali check point akan dapat dilaksanakan. Paling tidak 2 chek point, 1 di sector Baserah dan 1 di sector Ukui akan diaktifkan lebih dulu. 2 lagi lainnya menyusul,” katanya. ***(H-we)
Sumber: Riau Terkini (Selasa, 19 Mei 2009 16:03)