Gunung Kerinci Masih Keluarkan Asap Hitam
PADANG, TRIBUN - Sampai saat ini puncak Gunung Kerinci masih mengeluarkan asap hitam. Ketinggian asap hitam tersebut sekitar 400 sampai 500 meter. Namun aktivitas gunung tertinggi di Sumatra tersebut belum membahayakan bagi aktivitas penduduk di sekitar kawasan gunung tersebut.
"Hari ini (Jumat,22/5) puncak gunung masih mengeluarkan asap hitam meskipun aktivitas sudah mulai menurun,"ujar Kepala pos Pengamatan gunung Kerinci, Herry Prasetyo via ponsel kepada Tribun, Jumat (23/5)
Dikatakan Herry, sampai Jumat (23/5) sore, kepulan asap hitam masih terlihat meskipun intensitas gempa sudah mulai menurun.Sebelumnya, pada Rabu (20/5) pukul 10.55, Gunung Kerinci mengeluarkan letusan kuat. Getaran gempa akibat letusan tersebut dirasakan sampai radius 7 kilometer, terasa di Desa Pelompek Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci.
"Itu letusan terkuat, letusannya mencapai 300 kali tapi sekarang sudah mulai menurun meski asap hitam masih terlihat," ujarnya.
Dikatakan Herry, peningkatan aktivitas Gunung Kerinci pada Rabu (23/5) belum merobah status waspada terhadap gunung Kerinci. Aktivitas perladangan di sekitar kaki Gunung Kerinci juga masih normal. "Hanya untuk pendakian saja kita larang, aktivitas masyarakat masih berjalan normal," ujarnya.
Pada Rabu (20/5), gunung api yang terletak di perbatasan Kabupaten Solok Selatan, Sumbar dengan kabupaten Kerinci, Jambi ini juga sempat mengeluarkan hujan abu. Beberapa desa yang ada di sekitar gunung, diantaranya Sangir, Pelompek, Sungai Air Tenang dan Kersik Tuo terkena abu asap gunung tersebut. Petugas saat ini juga sudah memasang alat pendeteksi gempa dan pengukur gempa untuk memantau perkembangan aktivitas gunung Kerinci selanjutnya. (yst)
"Hari ini (Jumat,22/5) puncak gunung masih mengeluarkan asap hitam meskipun aktivitas sudah mulai menurun,"ujar Kepala pos Pengamatan gunung Kerinci, Herry Prasetyo via ponsel kepada Tribun, Jumat (23/5)
Dikatakan Herry, sampai Jumat (23/5) sore, kepulan asap hitam masih terlihat meskipun intensitas gempa sudah mulai menurun.Sebelumnya, pada Rabu (20/5) pukul 10.55, Gunung Kerinci mengeluarkan letusan kuat. Getaran gempa akibat letusan tersebut dirasakan sampai radius 7 kilometer, terasa di Desa Pelompek Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci.
"Itu letusan terkuat, letusannya mencapai 300 kali tapi sekarang sudah mulai menurun meski asap hitam masih terlihat," ujarnya.
Dikatakan Herry, peningkatan aktivitas Gunung Kerinci pada Rabu (23/5) belum merobah status waspada terhadap gunung Kerinci. Aktivitas perladangan di sekitar kaki Gunung Kerinci juga masih normal. "Hanya untuk pendakian saja kita larang, aktivitas masyarakat masih berjalan normal," ujarnya.
Pada Rabu (20/5), gunung api yang terletak di perbatasan Kabupaten Solok Selatan, Sumbar dengan kabupaten Kerinci, Jambi ini juga sempat mengeluarkan hujan abu. Beberapa desa yang ada di sekitar gunung, diantaranya Sangir, Pelompek, Sungai Air Tenang dan Kersik Tuo terkena abu asap gunung tersebut. Petugas saat ini juga sudah memasang alat pendeteksi gempa dan pengukur gempa untuk memantau perkembangan aktivitas gunung Kerinci selanjutnya. (yst)
Sumber: Harian Pagi Tribun (Jumat, 22 Mei 2009 | 22:44 WIB)