2009-05-30

Swasta Wajibkan Ikut Selamatkan Bumi

JAKARTA (RP) - Pekan Lingkungan Indonesia (PLI) 2009 yang berlangsung di Jakarta Convention Centre Hall B dimeriahkan oleh pameran yang diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai lembaga seluruh Indonesia, termasuk Provinsi Riau. Untuk Riau diikuti beberapa sektor, di antaranya sektor pulp, sawit, dan migas.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau Fadrizal Labai, Kamis (28/5) di Jakarta sekaligus penanggung jawab pameran Lingkungan di JCC mengatakan, sektor pulp diikuti oleh RAPP. Pameran yang mengusung tema ‘’Menyelamatkan Bumi dari Perubahan Iklim’’ tersebut tidak hanya tugas pemerintah saja, tetapi pihak swasta juga ikut bertanggung jawab meyelamatkan bumi ini dari perubahan iklim termasuk salah satunya PT RAPP.

Menurutnya RAPP selama ini sudah menjalankan upaya tersebut dengan baik. Hal itu terbukti dengan status hijau yang didapatkan oleh mereka. Nilai ini dianggap sudah cukup baik dalam menjaga lingkungan walaupun masih dibawah nilai golden atau nilai tertinggi.

Pencapaian nilai tersebut diukur dari empat katagori, diantaranya, air, udara, limbah B3 dan program CD. Dari keempat unsur ini RAPP berhasil meraih status hijau tersebut. ‘’Penanganan mereka terhadap empat unsur itu cukup baik dari penilaian KLH,’’ ujar Fadrizal.

Sementara itu, Corporate Affairs Director PT RAPP, Ketut P Wirabudi menambahkan, pihaknya akan terus berusaha berbuat sebaik mungkin untuk penyelamatan lingkungan. Disebut Ketut, penyelamatan itu tidaklah semata-mata mengejar status tersebut, tetapi bagaimana berpartisispasi dalam menyelamatkan bumi ini. Adapun status hijau yang telah disandang RAPP sejak tahun 2004 sampai 2008 tersebut, mereka sambut dengan baik.


‘’Kami terus berupaya untuk memperbaiki lingkungan karena mempertahankan lebih sulit dari mendapatkannya,’’ ujarnya.


Disebut Ketut, penilaian Peringkat Kinerja Penaatan dalam Pengelolaan Lingkungan mulai dikembangkan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup, sebagai salah satu alternatif instrumen penaatan sejak tahun 1995. Program ini pada awalnya dikenal dengan nama Proper Prokasih.


Alternatif instrumen penaatan ini dilakukan melalui penyebaran informasi tingkat kinerja penaatan masing-masing perusahaan kepada stakeholder pada skala nasional.(noi)


Sumber: Harian Pagi Riau Pos
(Jum'at, 29 Mei 2009 , 08:39:00)
Privacy Policy - KELOMPOK PEDULI ALAM DJEMARI PEKANBARU (Riau) Copyright @ 2011 - Theme by djemari.org